David De Gea dan Ambisi Membuktikan Diri Sebagai Kiper Terbaik

Di tengah-tengah berita hangat soal upaya Manchester United dalam memagari dirinya dari incaran klub peminat paling besar dari La Liga Spanyol, Real Madrid, kiper David De Gea malah mengungkap ambisi pribadinya pada musim 2017/2018 ini. Sebagai seorang pemain profesional, penjaga gawang internasional Spanyol itu pun ingin mendapatkan pengakuan dengan meraih penghargaan individu. Impian pertamanya memang tak muluk-muluk. Dia tidak langsung memasang target memenangkan kiper terbaik dunia mengalahkan penjaga gawang senior seperti Manuel Neuer dan Gianluigi Buffon.

Saat ini, De Gea hanya berharap bisa merebut salah satu penghargaan bagi kiper terbaik di Premier League Inggris, yakni Golden Glove yang merupakan penghargaan bagi penjaga gawang dengan catatan clean sheet terbanyak dalam satu musim di liga domestik Inggris. Kiper berusia 27 tahun itu pun mengaku akan senang untuk meraih penghargaan tersebut pada musim ini, sehingga dirinya benar-benar bertekad untuk memenangkannya. De Gea sendiri punya modal besar untuk dapat merengkuhnya, setelah 13 pertandingan memastikan gawang tim Setan Merah tidak kebobolan.

“Tentu saja saya ingin memenangkan [Golden Glove] itu. Bukan cuma tahun ini, namun setiap tahun! Saya pikir itu adalah cerminan dari betapa bagusnya tim ini bertahan secara keseluruhan ketika seorang kiper memenangkan penghargaan seperti itu. Saya merasa kami sudah bertahan dengan baik sebagai sebuah tim musim ini dan itu akan menjadi penghargaan juga untuk teman-teman saya dan semua pemain, terlebih mereka yang ada di lini pertahanan yang berusaha melindungi Anda,” ungkap De Gea baru-baru ini saat ditanya MUTV soal ambisinya, seperti dilansir Goal Internasional.

Selama enam musim yang telah dijalaninya di Premier League, sejak direkrut United dari klub La Liga Atletico Madrid pada musim panas 2011, De Gea memang belum pernah sekali pun memenangkan penghargaan Golden Glove tersebut. Bahkan, sepanjang kariernya sebagai pemain profesional sejak promosi dari tim akademi Atletico pada 2009 dalam usia 19 tahun, belum satu penghargaan sebagai seorang kiper yang pernah diraihnya. Tak heran jika sekarang De Gea pun punya ambisi untuk bisa mendapat salah satu penghargaan kiper terbaik, sebagai pembuktian kemampuan dan kapasitasnya.

Apalagi, musim ini De Gea punya modal besar, di mana dirinya unggul daru kiper andalan Chelsea Thibaut Courtois yang baru mampu mencatatkan clean sheet alias tanpa kebobolan dalam 12 laga. Musim lalu, kiper internasional Belgia itu menjadi pemenang Golden Glove setelah membukukan 16 clean sheet. Sementara De Gea sendiri berada di posisi ketiga hanya dengan 14 clean sheet, sama seperti catatan penjaga gawang Southampton Fraser Forster; di bawah kiper gaek Hugo Lloris di Tottenham Hotspur yang malah mampu mengamankan gawang timnya dalam 15 pertandingan liga.

Selain itu, sepanjang musim ini De Gea juga tampak semakin matang sebagai kiper andalan The Red Devils; setelah pada awal-awal kariernya di Old Trafford sempat menuai banyak sekali kritik karena penampilan inkonsistensinya yang sangat banyak merugikan tim. Namun ketika itu, kiper kelahiran 7 November 1990 itu memang masih belia, masih 20 tahun, seperti alasan yang menjadi pembelaan manajer Sir Alex Ferguson; orang yang mendatangkannya. Buktinya, De Gea memang mampu terus memperbaiki penampilannya, dan membuktikan bahwa dia tak tergantikan di bawah mistar gawang.

Pada musim 2017/2018 ini, setidaknya ada beberapa prestasi individu membanggakan yang telah dicatatkan kiper dengan 25 caps bersama tim nasional Spanyol sejak 2014 itu. Pada September 2017 lalu, De Gea baru saja menembus catatan 100 clean sheet bersama United, dan sekarang dia sudah membukukan total 111 pertandingan. Dengan begitu, dia telah sukses menyejajarkan dirinya dengan empat kiper legendaris tim Setan Merah; Peter Schmeichel (1991-1999), Alex Stepney (1966-1978), Gary Bailey (1978-1987) dan Edwin van der Sar (2005-2011) yang juga sudah menembus anngka 100.

Kemudian, pada awal Desember 2017, De Gea membuat rekor lain melalui performa heroik dalam laga kontra tuan rumah Arsenal di Premier League pekan ke-15. Dalam pertandingan tersebut, dia tampil sebagai pahlawan dan jadi man of the match setelah beberapa kali menyelamatkan gawang timnya dari bombardir para penggawa lawan. Tak tanggung-tanggung, De Gea sukses melakukan 14 penyelamatan, yang jadi penyelamatan terbanyak dalam satu laga Premier League, menyamai rekor milik mantan kiper Newcastle United yang kini membela Brighton & Hove Albion, Tim Krul di 2013, dan eks penjaga gawang Sunderland yang sekarang berseragam Reading, Vito Mannone pada 2014.