Akademi Ajax Amsterdam sukses menelurkan sejumlah bakat hebat yang dibentuk dari sejumlah hal. Baca bagian pertamanya di sini yang membahas soal budaya permainan sampai teknik pelatihan.
Memiliki Klub Satelit
Ajax diketahui pernah memiliki klub satelit di Amerika Serikat dengan nama Ajax America. Namun saat ini klub tersebut sudah dinonaktifkan karena mengalami kebangkrutan. Ajax juga memiliki klub satelit di Afrika Selatan dengan nama Ajax Cape Town.
Pada tahun 2011, Ajax Amsterdam membuka akademi pertama yang berada di luar Belanda dengan nama Ajax Hellas Youth Academy. Akademi ini terletak di Cofu, Yunani. Yunani sendiri seolah menjadi tuan rumah bagi beberapa akademi sepakbola, terhitung ada 15 akademi yang tersebar di Yunani dan Siprus
Persaingan dengan Akademi Lain
Tidak lengkap rasanya jika berbicara tentang akademi sepakbola tanpa melibatkan Arsenal dan Barcelona.
The Arsenal Academy dan La Masia merupakan dua akademi yang juga terkenal akan kualitas pemain mudanya. Di samping itu terdapat juga Real Madrid’s La Fabrica dan Schalke’s Knappenschmeide juga merupakan penantang utama di jajaran akademi sepakbola. Namun akademi Ajax masih terlihat unggul di antara akademi tersebut.
Di Ajax, sepakbola merupakan gaya hidup. Para pemain muda diajarkan untuk menjadikan sepakbola sebagai sarana pengembangan dan pendewasaan mental mereka secara keseluruhan.
Bicara tentang pemain muda, Edwin van der Sar, yang merupakan CEO Ajax Amsterdam mengatakan, “Tapi kami (Ajax) adalah (klub kecil) jadi kita harus saling membantu, untuk membuat satu sama lain semakin besar. Kamu memiliki rencana untuk dirimu sendiri dan bagaimana anda ingin berkembang tapi Ajax memberi kami (jajaran staf) kesempatan pertama dan kami ingin membagikan pengetahuan kami. Kami tidak memiliki pemain bintang dalam skuat saat ini yang memiliki pengalaman menjadi juara. Kami ingin berbagi itu.”
“Kami menerima itu dengan satu cara, jika kamu berusia 27, 28 dan masih bermain untuk Ajax mungkin anda tidak cukup baik untuk berada di puncak Eropa karena semua pemain ingin berada di puncak Eropa. Jadi kami harus memastikan ada pemain yang lebih cepat dan lebih kuat dan lebih baik untuk tim utama mungkin dibandingkan dengan tiga, empat, atau lima tahun lalu. Kami ingin memiliki skuat muda terbaik di Eropa,” kata Van Der Sar dilansir dari Sportskeeda.
Jasper Cillesen, Anwar El-Ghazi, Jairo Riedewald, dan Arkadiusz Milik, adalah pemain dengan performa menjanjikan yang berada dalam skuat saat ini. Kualitas mereka memastikan bahwa Ajax saat ini ada dalam posisi yang aman namun mungkin saja mereka akan angkat kaki dari Amsterdam untuk mencoba peruntungan mereka di liga yang lebih kompetitif seperti liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol dan Liga Prancis.
Saat ini, fans Ajax jarang sekali melihat klub mempertahankan para pemain bintangnya. Namun setidaknya mereka harus berbangga pada fakta jika Akademi Ajax masih konsisten menghasilkan pemain muda berkualitas dan masih bisa mempertahankan supremasi mereka di kancah domestik.