Emi Buendia, Penyerang Muda Norwich yang Akan Curi Perhatian Premier League

Foto: Canaries.co.uk

Dengan tujuh laga tersisa di divisi dua Inggris, Championship, Norwich City tengah nyaman menduduki puncak klasemen. Unggul tujuh poin dari Sheffield United yang berada di zona play-off, besar peluang the Canaries promosi otomatis Premier League 2019/2020.

Kesuksesan Norwich City sepanjang musim 2018/2019 tak lepas dari kecerdikan nakhoda asal Jerman, Daniel Farke dalam memanfaatkan bursa transfer. Mendatangkan delapan pemain baru dengan dana kurang dari lima juta pauns.

Hampir semua pemain didaratkan terbukti berguna bagi tim. Tim Krul dan Felix Passlack memberikan kenyamanan bagi lini belakang, Moritz Leitner jadi pengatur seragan handal, dan Teemu Pukki ganas di depan gawang lawan. Tapi tak ada yang lebih bersinar dibanding penyerang sayap asal Argentina, Emi Buendia!

Didatangkan dari Getafe dengan dana sekitar 1,35 juta pauns, Buendia menghabiskan musim 2017/2018 sebagai pemain pinjaman di Cultural Leonesa. Main di divisi dua Spanyol, Buendia tampil sebanyak 42 kali dan menyumbangkan tujuh gol dan arsiteki 13 lainnya di Leonesa. Namun kontribusinya itu tidak cukup untuk menyelamatkan klub dari degradasi.

Leonesa mengakhiri musim di peringkat ke-19 La Liga 2 atau Divisi Segunda dengan 48 poin dari 42 pertandingan. Terdegradasi bersama Barcelona B dan Sevilla Atletico. Nama Buendia juga tidak terlalu bersinar di sana.

Tak pernah diberi penghargaan pemain terbaik bulanan oleh pihak liga. Meskipun pada akhirnya tercatat sebagai salah satu arsitek La Liga 2 dengan 13 assist. Hanya kalah dari pemain Rayo Vallecano, Adrian Embarba (14).

Presiden Getafe Angel Torres sebenarnya melihat potensi Buendia untuk menjadi pemain penting di La Liga. Namun minat dari Leeds United, Swansea City, dan Tenerife membuat Buendia tidak bisa ditahan di Coliseum Alfonso Pérez. Norwich kemudian menjadi pilihan Buendia sebagai pelabuhan berikutnya.

“Jose Bordalas tidak memasukkan namanya di skuad tim utama Getafe untuk musim 2018/2019. Hal ini membuat Buendia lebih memilih untuk pergi. Norwich City beli jasanya dengan harga dua juta euro,” tulis Marca menjelaskan kepindahan Buendia.

Foto: La Nueva Cronica

Berbeda dengan Bordalas yang tidak terlalu mempedulikan Buendia di Getafe, Farke sudah mengincar pemain itu sebelum bursa transfer dibuka. Ia bahkan mengaku bahwa Buendia adalah target utama the Canaries pada bursa transfer musim panas 2018.

“Dia sempurna untuk kebutuhan tim. Bisa mencetak ataupun jadi arsitek gol. Kemampuan teknisnya luar biasa dan ia juga punya kreativitas permainan tinggi. Kami memantaunya sejak lama dan sangat menginginkannya. Dia diincar banyak kesebelasan lain, saya sangat senang bisa mendapatkannya,” aku Farke.

Norwich juga dipilih Buendia karena memang sudah impiannya untuk bermain di Inggris. Menurut Buendia, hal yang membedakan Norwich dengan Swansea City dan Leeds adalah proyek jangka panjang the Canaries.

“Saya selalu ingin merasakan atmosfer sepakbola Inggris. Norwich memiliki proyek yang luar biasa dan mengincar tempat di Premier League musim depan,” akunya. Proyek yang dimaksud Buendia bukanlah transformasi Norwich jadi salah satu anggota enam besar di Premier League. Mereka sudah pernah mencoba hal itu dengan mendatangkan Ricky van Wolfswinkel dan kawan-kawan pada 2013, tapi gagal.

Panutan Norwich City

Proyek Norwich bersama Falke lebih mengarah ke masalah mental. Semangat pantang menyerah yang ditanamkan Falke di dalam timnya terbukti jitu selama musim 2018/2019. Semangat itu juga akhirnya tertular ke tribun-tribun di Carrow Road.

“Kami tidak memiliki banyak uang untuk dihamburkan di bursa transfer. Oleh karena itu kami harus pintar memanfaatkan situasi,” kata Farke.

Otak jenius Farke memilih pemain lalu menghasilkan ruang ganti yang selalu positif dan konsisten di atas lapangan. Sebuah modal penting untuk semua kesebelasan.

Buendia bisa disebut sebagai gambaran dari proyek tersebut. Ketika Norwich tertinggal 0-1 dari Millwall di awal Maret 2019, Buendia yang mengangkat performa the Canaries. Dialah yang menjadi arsitek kebangkitan Norwich. Mengarsiteki dua dari tiga gol Norwich sebelum akhirnya menang 3-1.

“Bagaimana Buendia menanggapi situasi saat tertinggal adalah bukti dari kualitasnya. Dia adalah panutan bagi kesebelasan ini. Saya sangat senang melihatnya,” puji Farke setelah pertandingan.

Siap Mencuri Perhatian di Premier League

Foto: Canaries

Pendukung Norwich tentu berharap tak ada yang berusaha memboyong Emi Buendia di bursa transfer musim dingin 2019. Namun melihat penampilannya besama the Canaries, hal itu sulit untuk dihindari.

Direktur Bisnis dan Manajemen Norwich City Zoe Ward bahkan mengakui bahwa Buendia tidak berbeda dengan James Maddison beberapa musim lalu. “Kami berhasil mendapatkan Maddison ketika ia diincar oleh Liverpool dan Tottenham. Semoga perbincangan yang sama bisa didapat oleh Buendia,” kata Ward.

Hingga 5 April 2019, belum ada kabar bahwa kesebelasan-kesebelasan lain menaruh minat pada jasa Buendia. Tapi bukan berarti Norwich dapat terus-menerus mempertahankan jasa mantan pemain Spanyol U19 ini. Rubén de la Barrera yang mengasuh Buendia di Leonesa bahkan merasa anak didik dia sudah cukup mampu untuk naik ke level berikutnya.

“Apa yang ia lakukan bersama Norwich tidak membuat saya terkejut. Setelah saya melihat dia bermain di Leonesa, Norwich memang terlihat seperti langkah yang tepat bagi Buendia. Sekarang tinggal masalah waktu untuk melihat dia bermain di Premier League, entah itu bersama Norwich atau kesebelasan ternama lainnya di Eropa,” kata de la Barrera.

Premier League pernah menjadi panggung bagi pemain-pemain tidak terkenal mengangkat status mereka. Hal itu pernah terjadi dengan Morgan Schneiderlin yang naik daun bersama Southampton setelah gagal mempertahankan Strasbourg di Ligue 1. Ataupun N’Golo Kante, dari divisi dua Prancis jadi juara Premier League bersama Leicester City. Emi Buendia akan jadi yang berikutnya.