Tak banyak orang yang bisa meneruskan kesuksesan ayahnya. Begitu pula dalam dunia sepakbola. Di Italia, para pecinta sepakbola dunia tentu mengenal nama Paolo Maldini, generasi kedua di AC Milan setelah era Cesare Maldini. Kini, ada pula Giovanni Simeone yang siap meniru trah Maldini dengan melanjutkan kejayaan sang ayah, Diego Simeone di Negeri Pizza. Sedikit beda, jika keluarga Maldini asli Italia dan jadi legenda Milan, maka Simeone berasal dari Argentina menaklukkan Italia. Diego sendiri membela Inter Milan dan Lazio di era 1990-an, sedang Giovanni kini berseragam Fiorentina.
Juga sedikit berbeda dengan sang ayah yang sudah lebih dulu memulai suksesnya di Spanyol setelah hijrah dari Argentina, maka Giovanni langsung terbang ke Italia usai menempa bakatnya di salah satu klub raksasa di negara asalnya, River Plate. Pemain yang masih berusia 23 tahun itu dibesarkan oleh akademi klub berjuluk Los Millonarios itu sejak 2008 silam saat masih usia 13 tahun. Saat itu, Diego sedang menangani tim utama River, meski hanya semusim. Hanya dalam lima tahun, Giovanni pun berhasil menembus tim utama, meskipun kemudian dia lebih banyak ‘disekolahkan’ ke Banfield.
Pada awal musim 2016/2017, bakatnya direkrut oleh Genoa, salah satu kontestan di Serie A Italia. Giovanni pun mulai melanjutkan jejak kesuksesan sang ayah di Negeri Menara Pisa. Tak tanggung-tanggung, meski masih berusia 21 tahun ketika itu, dia langsung dipercaya sebagai ujung tombak tim berjuluk Il Grifone tersebut. Ya, beda lagi dengan Diego yang bermain sebagai gelandang bertahan, Giovanni malah menjadi penyerang. Pada musim perdananya itu, dia menyarangkan 12 gol dalam 35 laga di Serie A, termasuk dua gol ke gawang juara bertahan Juventus ketika takluk 1-3 dari Genoa.
Musim berikutnya, Giovanni menerima pinangan Fiorentina dengan harga 15 juta euro, tiga kali lipat dari nilai yang dibayarkan Genoa saat merekrutnya dari River. Ketajamannya terus berlanjut dengan catatan 14 gol, dan selalu bermain dalam setiap pertandingan di liga domestik. Pemain bernomor punggung ‘9’ itu pun kembali mencatat sejarah dengan membuat hattrick ke gawang Napoli pada pekan 35. Hattrick perdana dalam karier profesionalnya itu langsung didedikasikan Giovanni kepada sang ayah.
“Ayah akan sangat bahagia melihat saya mencetak hattrick,” ucapnya di Sky Sport Italia.
Italia memang sudah tak asing bagi Giovanni, yang sepertinya mungkin bisa menjadi alasan dirinya bisa dengan cepat menaklukkan kompetisi sepakbola negeri tersebut. Meski lahir di Madrid, Spanyol pada 5 Juli 1995, saat Diego berseragam Atletico Madrid sejak musim 1994/1995, namun Giovanni sudah mencicipi udara Italia ketika masih berusia dua tahun. Dia bersama sang ayah, juga ibunya Carolina Baldini menetap di sana selama enam tahun, sebelum kembali ke Madrid pada 2003, dan kemudian pulang ke Argentina dua tahun kemudian, di mana Giovanni mulai belajar sepakbola.
Karena lahir di Spanyol pula maka Giovanni punya dua kewarganegaraan, Argentina dan Spanyol. Namun, dia lebih memilih negara sang ayah, meski mengaku bukan karena nama besar ayahnya. Bahkan, Giovanni pun sempat mengalami masa sulit saat membela tim nasional U-20, karena fakta dirinya adalah anak Diego. “Saya berada di sini bukan karena menjadi anak Diego. Saya berusaha menunjukkan kemampuan dan kepribadian yang baik,” katanya. Dia pun memberi bukti dengan membawa negaranya memenangkan Kejuaran Amerika Selatan U-20 2015, sekaligus jadi top scorer.
Kini, pemain setinggi 1,81 meter itu sudah tergabung dalam skuat senior tim nasional Argentina, di mana dia langsung mencetak gol dalam debutnya pada awal September 2018. Bukan tak mungkin Giovanni akan segera jadi penyerang andalan tim Tango di masa depan. Apalagi, dia punya modal sebagai penyerang kuat dan oprtunistik yang mampu bermain di semua area lini depan. Tak hanya itu, Giovanni juga dikenal sebagai pemain ulet dan energik dengan kemampuan bergerak cerdas dan cepat. Selain itu, dia juga tidak sungkan untuk turun ke tengah membantu tim memenangkan bola.
Di level klub, pemain yang dijuluki ‘Cholito’ alias ‘Cholo Kecil’; berasal dari julukan ayahnya, ‘El Cholo’ itu pun pernah mengaku punya impian bermain untuk Atletico suatu saat nanti.
“Saya akan senang jika bisa bermain dengan Atletico. Bukan karena bagaimana mereka telah memperlakukan ayah saya, akan tetapi karena mereka telah memperlakukan seluruh keluarga kami. Atletico adalah klub besar yang sangat rendah hati,” ungkap Giovanni suatu ketika kepada radio Cadena Ser.
Namun menariknya, Diego yang kini masih menukangi klub berjuluk Los Rojiblancos sejak 2011 itu malah tak tertarik untuk merekrut sang anak, meski dia mengakui Giovanni memang memiliki kualitas tinggi.