Kisah Dua Klub Bersaudara di Europa League 2017/2018

Wakil Spanyol, Atletico Madrid, akhirnya berhasil memenangi trofi Europa League 2017/2018. Keberhasilan tersebut dipastikan usai menundukan klub Prancis, Olympique Marseille, dengan skor 3-0.

Di balik cerita sukses klub berjuluk Los Rojiblancos tersebut, ada kisah lain yang tidak kalah menarik, tentang dua klub bersaudara di gelaran Europa League musim ini. Keduanya adalah RB Leipzig yang berasal dari Jerman dan FC Red Bull Salzburg dari Austria, yang sama-sama berlaga di kompetisi level dua Eropa tersebut.

Dari logonya saja, sudah terlihat bahwa kedua klub ini memang ‘bersaudara’, meskipun berasal dari negara yang berbeda. Logonya dominan bergambarkan dua banteng merah yang sedang beradu dan sama-sama saling menyeruduk.

Gambar itu sendiri merupakan logo salah satu perusahaan minuman berenergi terbesar di dunia asal Austria, Red Bull, yang berdiri sejak 1987. Perusahaan ini memang menjadi pemilik kedua klub tersebut; di mana RB Leipzig didirikan pada 19 Mei 2009, sedangkan FC Salzburg sebelumnya bernama SV Austria Salzburg yang berdiri pada 1933 dibeli pada 3 Juni 2005.

Pada Europa League 2017/2018 ini, kedua klub tersebut melaju hingga ke fase gugur. RB Leipzig sampai ke babak perempat final, sementara itu FC Salzburg mencapai semifinal. Menariknya, mereka sama-sama dijegal oleh Marseille, yang kemudian melangkah hingga final.

RB Leipzig lebih dulu dibekuk dengan agregat skor 3-5, sebelum menaklukkan saudara tuanya dengan agregat 3-2. Sebelumnya, RB Leipzig sebenarnya berpeluang melangkah ke semifinal, setelah menang 1-0 saat menjamu sang lawan di leg pertama. Sayangnya, mereka malah kalah besar 5-2 saat melawat ke markas Marseille.

Jika RB Leipzig bisa mengatasi Marseille, maka mereka tentu saja akan bersua dengan sang saudara tua di babak semifinal. Pertemuan itu akan mencetak sejarah baru, di mana dua klub dengan pemilik sama bertarung di fase gugur salah satu kompetisi antar klub Eropa. ‘Main mata’ atau tarik ulur bisa saja terjadi dalam pertandingan tersebut. Sayang, sejarah baru itu gagal tercipta, karena RB Leipzig tak mampu melangkah lebih jauh dalam debutnya di kompetisi Eropa ini. Begitu pula, FC Salzburg pun gagal mencapai final pertama sepanjang keikutsertaan mereka di ajang Liga Europa sejauh ini.

Sebelumnya, kedua klub ‘bersaudara’ ini sebenarnya juga sempat berlaga di ajang Liga Champions musim ini. RB Leipzig langsung masuk ke babak penyisihan, tergabung di Grup G bersama FC Porto, AS Monaco, dan Besiktas; setelah keluar sebagai runner-up Bundesliga Jerman yang jadi pencapaian tertinggi mereka hingga kini.

Kesempatan ini pun menjadi debut mereka di kompetisi elit tersebut. Sementara itu, FC Salzburg yang merupakan juara Liga Austria harus melalui babak kualifikasi. Tapi, mereka ditaklukkan wakil Kroasia HNK Rijeka pada ronde terakhir, karena kalah agregat gol tandang.

Saat keduanya berpotensi sama-sama mengikuti fase grup Liga Champions itu pula berhembus kabar bahwa salah satu dari mereka terancam akan didiskualifikasi oleh UEFA, federasi sepakbola Eropa.

Seperti dilaporkan media Austria, Salzburger Nachrichten pada Februari 2017, UEFA disebut hanya akan mengizinkan salah satu dari mereka untuk tampil di kompetisi Eropa, karena punya pemilik yang sama. Media Austria itu pun mengklaim ada aturan UEFA yang melarang dua klub dari sponsor, organisasi, atau orang yang sama untuk terlibat dalam satu kompetisi Eropa secara bersamaan.

Namun, saat itu juru bicara UEFA mengkonfirmasi bahwa mereka belum bisa mengambil keputusan. “Hal ini akan diverifikasi oleh UEFA ketika kami sudah mendapatkan formulir pendaftaran partisipasi di kompetisi Eropa dari asosiasi sepakbola negara masing-masing di akhir musim ini,” jawabnya pada saat itu, seperti dilansir Goal Internasional. P

ada akhirnya, RB Leipzig dan FC Salzburg tetap bisa ke Liga Champions. “Badan Pengawas Keuangan Klub UEFA (CFCB) memutuskan menerima FC Salzburg dan RB Leipzig di Liga Champions 2017/2018 setelah memastikan peraturan pada Pasal 5 (Integritas Kompetisi) tidak dilanggar,” demikian pernyataan resmi UEFA dilansir oleh Squawka pada Juni 2017.

Sementara itu, Red Bull sendiri selama ini memang dikenal banyak terlibat dalam bidang olahraga. Selain FC Salzburg yang jadi klub pertama dan RB Leipzig yang terakhir, ternyata masih ada tiga klub sepakbola lainnya di negara berbeda yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Yakni, New York Red Bulls di Major League Soccer (MLS) Amerika Serikat yang dibeli pada 2006, Red Bull Brasil di Serie D Brasil yang didirikan pada 2007, dan Red Bull Ghana yang didirikan pada 2008. Kemudian, Red Bull juga memiliki tim Red Bull Racing dan Red Bull Toro Rosso Honda yang berkompetisi di balap mobil Formula One, serta tim hoki es EHC Red Bull Munchen di Jerman dan EC Red Bull Salzburg di Austria.