Sepanjang sejarah Piala Dunia, turnamen ini kerap menghadirkan nama-nama yang kemudian berkorelasi langsung dengan turnamen empat tahunan tersebut. Sebut saja Pele, Maradona, Mario Kempes, Johan Cruyff, hingga Ronaldo dan Zinedine Zidane. Namun, jarang dari kita yang menyebut nama Lucient Laurent. Padahal, nama ini memegang status penting yang tidak bisa dipatahkan dalam sejarah World Cup itu sendiri.
Hingga saat ini, bahkan hingga bumi berhenti berputar, nama Laurent akan tetap sahih sebagai pencetak gol pertama di Piala Dunia. Kejadiannya tentu saat turnamen ini pertama kali digelar di Uruguay pada 1930. Saat itu Laurent adalah satu dari enam striker yang dibawa Prancis di bawah asuhan Raoul Caudron. Saat itu Laurent berposisi sebagai kanan luar dalam pada formasi yang kebanyakan masih menggunakan pola lima penyerang.
Ketika dibawa ke Uruguay, usia Laurent saat itu masih 22 tahun dan merupakan pilar dari Cercle Athletique de Paris. Meski sudah memiliki klub, namun status Laurent saat itu masih pemain amatir. Ia bahkan tercatat sebagai karyawan tetap perusahaan mobil terkenal Prancis, Peugeot.
Baca juga: Sejarah Bola di Piala Dunia
Sempat terjadi pergolakan dalam diri Laurent ketika namanya masuk dalam daftar pemain yang akan dibawa ke Uruguay tersebut. Pihak Peugeot saat itu memberikan dispensasi kepadanya asalkan ia tidak menerima gaji selama masa dispensasi tersebut. Sebuah beban baginya mengingat ia adalah tulang punggung keluarga dan bonus dari sepakbola saat itu masih kecil.
Laurent akhirnya memilih tidak menerima gaji demi bisa merasakan bermain dalam turnamen level dunia pertamanya. Perjalanan jauh menggunakan kapal pun menjadi kenangan yang tidak bisa ia lupakan.
“Saya ingat ketika kami berangkat ke Uruguay menggunakan kapal laut. Butuh dua pekan untuk sampai ke Montevideo. Kami berangkat bersama Rumania dan Belgia yang menumpang di kapal kami. Setiap pagi kami berlatih di geladak, lalu siang hari kami berlatih dengan lari-lari di tempat,” ujar pria kelahiran 10 Desember 1907 ini.
Prancis sendiri saat itu tergabung di Grup 1 bersama Argentina, Chile, dan Meksiko, satu-satunya grup dengan jumlah empat tim. Pertandingan pertama mereka adalah melawan Meksiko pada 13 Juli 1930 di Estadio Pocitos, Montevideo. Selain laga ini, di kota yang sama digelar juga pertandingan antara Amerika Serikat melawan Belgia. Pertandingan ini digelar di Estadio Parque Central.
Dalam pertandingan itu, Laurent turun bersama empat striker lainnya di lini depan Prancis. Gol bersejarah itu hadir pada menit ke-19. Sepakan kiper mereka, Alex Thepot mengarah ke Augustin Chantrel. Bola kemudian diberikan kepada Liberati yang bergerak di sisi kanan. Umpan dari Liiberati tersebut kemudian disambar melalui tendangan voli oleh Laurent yang menjadikan gol ini sebagai gol pertama di Piala Dunia. 22 menit berselang, barulah gol kedua di piala dunia hadir dalam laga USA kontra Belgia.
Prancis menang 4-1, namun ia gagal membawa Les Blues lolos dari fase grup karena kalah dari Argentina dan Chile. Laurent sendiri bahkan hanya merumput dalam dua pertandingan saja. Ia terkena cedera ketika melawan Argentina karena tekel Luis Monti.
Meskipun namanya mencetak sejarah, namun tidak serta merta Laurent disambut sebagai pahlawan. Ia menceritakan bagaimana Piala Dunia saat itu bukanlah barang mewah yang layak diberitakan seperti sekarang ini.
“Saya tidak terpikir bahwa gol saya akan menjadi besar. Sesaat setelah saya pulang dari sana, hanya ada satu berita kecil yang memuat soal Piala Dunia. Saat itu, sepakbola masih seperti bayi yang baru lahir. Saya bahkan tidak percaya kalau Piala Dunia nantinya bisa digelar setiap empat tahun,” ujarnya pada 1998.
Pasca Piala Dunia, Laurent masih memperkuat beberapa kesebelasan Prancis seperti Sochaux, Club Francais, Mulhouse, Rennes, Strasbourg, hingga Toulouse. Ia tampil untuk klub-klub tersebut sampai Perang Dunia II pecah pada 1939. Laurent, yang juga ikut dalam angkatan bersenjata, bahkan sempat ditawan oleh tentara Jerman pada 1943. Tentara Jerman saat itu bahkan mencuri barang-barang milik Laurent termasuk jersey yang ia pakai saat turnamen. Beruntung barang tersebut akhirnya bisa ditemukan kembali.
“Saya sangat beruntung karena semua kenangan saya ada di sana dan berada di sudut kepala saya. Tidak boleh ada yang mencurinya dari saya,” pungkasnya.
Selepas ditahan, Laurent masih bermain sepakbola untuk Besancon hingga 1946, tahun dimana akhirnya ia memutuskan untuk gantung sepatu. Selepas pensiun, Laurent kemudian aktif melatih beberapa kesebelasan di Prancis. Laurent adalah satu-satunya saksi hidup dari Piala Dunia 1930 yang bisa melihat Didier Deschamps mengangkat trofi Piala Dunia pada 1998.
Laurent wafat pada 22 April 2005 di usianya yang ke-97 tahun. Statusnya sebagai pencetak gol pertama dari 2.379 gol yang dibuat hingga turnamen di Brasil 2014 tak akan bisa tergantikan oleh siapapun dan terpampang jelas dalam sejarah turnamen empat tahunan tersebut.