Lewandowski Boleh Pandai Setinggi Langit, tapi…

Bayern Munich selamanya butuh kecerdasan Robert Lewandowski untuk mencetak gol dan mendulang kemenangan. Pertandingan pertama pasca libur musim dingin, Bayern curi tiga poin penting di markas Hoffenheim, 3-1, Sabtu (19/1/2019). Gol Lewandowski melengkapi dwigol bintang utama Leon Goretzka untuk memupus harapan Hoffenheim menyamakan kedudukan setelah sumbangsih Nico Shulz mempersempit keadaan.

Bayern menekan pemimpin klasemen Borussia Dortmund nyaris 24 jam. Sebelum Axel Witsel cetak gol tunggal kemenangan Dortmund di kandang banteng RB Leipzig, beri lega tim Hitam-Kuning. Selisih keduanya tetap enam poin.

Setidaknya, aksi Lewandowski semacam manuver bagus pasca pit-stop. Dengan langsung mencetak gol di laga kompetitif pertama 2019, dia beri pernyataan siap menindaklanjuti gelontoran gol tahun lalu. Mengikuti perhitungan kalender Masehi, penyerang Polandia menutup tahun 2018 dengan torehan 46 gol pada 57 laga klub dan negara. Lewandowski alami tahun terbaik secara individual dalam kariernya yang memang penuh produktivitas gol.

Lewy, sapaannya memang tipikal pesepak bola yang sulit ditemukan padanannya. Selain tajam di lapangan, otaknya juga moncer di dunia akademik. Lewandowski bertitel Sarjana Pendidikan Jasmani dari Sekolah Tinggi Pendidikan Olahraga Warsawa. Lewandowski yang berposisi penyerang, mesti mempertahankan penelitiannya saat sidang skripsi. Di hadapan dosen penguji, Lewy menyajikan skripsi berjudul RL9, Path to Glory yang berisi pengalaman kariernya menuju kejayaan.

Pemilihan topik yang tepat guna, karena tidak ada yang lebih mengenal diri selain diri sendiri, kan? Meski menghabiskan 10 tahun kuliah, tapi Lewandoski tentu tidak dicurigai keseringan nongkrong di kantin kampus, bolos karena acara UKM, terlalu banyak bikin gigs kolektif, atau keseringan begadang karena maraton serial televisi. Karya nyatanya jelas, sangat terasa, dan mudah terlacak. Dalam 10 tahun ia berusaha buat kejayaan bersama Dortmund, Bayern, dan Timnas Polandia. Menyejajarkan diri dengan para legenda.

Lewandowski tinggal tiga gol lagi menyalip capaian Claudio Pizarro sebagai pemain asing terbanyak cetak gol di Bundesliga. Rasanya dalam waktu singkat, Lewy melampaui 194 gol Pizarrinha. Sebab, rataan 113 menit per gol Lewy hanya kalah dari legenda Bayern, Gerd Muller.

Fakta ini hanya satu dari sekian borongan prestasi yang Lewy miliki. Sebelum tenar, Lewy lebih dulu jadi topskor kasta ketiga dan kedua Polandia bersama Znicz Pruszkow. Pindah ke Lech Poznan, dia juara Liga Polandia sekaligus menyabet gelar topskor. Kabar yang terhendus sampai Jerman.

Dortmund menandai kembalinya kejayaan mereka di awal dekade 2010-an lewat dua gelar Bundesliga beruntun dengan Lewandowski sebagai garda depan. Musim terakhirnya berseragam kuning-hitam, Lewandowski menobatkan diri jadi topskor, sekalipun torehan 20 golnya saat itu lebih sedikit daripada dua musim sebelumnya.

Dia pindah baik-baik ke rival Bayern Munich. Mengakhiri abdi dengan tepuk tangan apresiasi dan bunga persembahan. Telah empat musim komplet berseragam Die Roten, Lewandowski sapu bersih gelar Bundesliga. Di sini dia juga dua kali jadi top skor. Musim kedua, ketiga, dan keempat, koleksi golnya nyaris selalu 30 buah. Ciri bomber sejati penuh dedikasi.

“Sangat mungkin saya tinggal di sini sangat lama. Saya sepenuhnya merasa teridentifiksi dengan Bayern. Bagi saya, jelas sebuah pilihan mengakhiri karier di Bayern. Saya sepenuh hati dengan klub ini. 100%,” ungkap Lewandowski mengenai situasinya kepada Bild.

Peribahasa lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya tidak serta merta pas bagi Lewandowski. Di ajang timnas, capaian pribadinya sama-sama sangar. Dia tercatat sebagai top skor tim nasional Polandia. Pada kualifikasi Piala Dunia 2018, Lewandowski memegang rekor gol terbaik untuk ajang kualifikasi dengan 16 gol. Sayang, kegagahannya hilang di turnamen utama karena Polandia jalani babak grup saja penuh nestapa.

Capaian tim nasional memang seperti cela. Namun tidak mengapa. Sebab sejak naik daun pada 2011, Lewandowksi selalu dianugerahi Pemain Terbaik Polandia sampai edisi teranyar. Kapten, sumber gol, aktor utama, dan kebanggaan nasional.

Rumusan Masalah Lewandowski

Praktis selama berseragam Munich, Lewandowski sangat digdaya untuk level domestik. Disertai gelar di bidang akademik, menjadikannya pemain yang unik. Sayangnya tampak mulai muncul masalah berarti di musim ini.

Lewandowski memang boleh pandai setinggi langit, tapi selama Bayern tidak juara, sepertinya percuma. Pergantian pelatih ke tangan Niko Kovac membuat segalanya tidak mudah. Duo Borussia, Dortmund dan Moenchengladbach menyeruak ke jalur persaingan. Bukan pemandangan umum bagi publik Allianz Arena yang semestinya nyaman di posisi puncak semenjak Natal.

Jelas bukan salahnya semata. Niko Kovac perlu adaptasi menukangi tim langganan juara. Begitupun pemain lain yang punya kontribusi masing-masing. Berada di posisi kedua dengan selisih enam poin dari mantan klubnya, bukan seutuhnya salah Lewandowski.

Satu kritikan soal kolektivitas, kontribusi Lewandowski tidak terlalu optimal karena sumbangsih golnya hanya berefek pada 21 dari 39 poin FC Hollywood. Hanya ada tiga laga saat golnya membuat Bayern unggul, kebanyakan justru datang untuk memperlebar keadaan.

Sebelas gol Lewandowski masih terpaut dua dari raihan pencetak gol terbanyak sementara, Luka Jovic. Di bawah penyerang Eintracht Frankfurt pun masih ada nama Paco Alcacer. Barulah Lewandowski, Marco Reus, dan Timo Werner yang mengekor.

Tidak ada yang perlu dikhawatirkan berlebihan. Liga masih separuh berjalan dan tidak sedikitpun Bayern keluar dari persaingan. Masih ada 16 pertandingan lagi bagi penyerang berusia 30 tahun untuk menyalip Jovic dan Alcacer. Namun akibat dominasi bertahun-tahun, maka standar tinggi selalu hadir alami. Jadi tuntutan, jadi pelecut motivasi.

Papan klasemen biasa menunjukkan, di atas Bayern Munich hanya ada langit. Sekarang ada Dortmund yang penuh peningkatan. Sering kali, daftar topskor Bundesliga menampilkan, di atas Lewandowski hanya ada langit. Kini ada Dortmund dan Luka Jovic.

Lewandowski yang terbukti pandai di luar dan dalam lapangan, kali ini terancam bisa tenggelam dalam gegap gempita juara dan raihan gol pihak lain.

Sumber: Bild/Bundesliga