Marko Simic dan Esensi dari Ajaran Hijrah

Foto: Instagram Marco Simic.

Setiap manusia, sebelum akhirnya berubah ke arah yang lebih baik, lazimnya pernah berada di titik terendah. Tak terkecuali Marko Simic.

Sempat digadang-gadang sebagai salah satu calon penyerang tajam di ajang Go-Jek Liga 1 2018, Simic justru malah melempem. Raihan cerlangnya di ajang Piala Presiden 2018 tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap penampilannya di awal-awal Liga 1 2018. Dia mandul.

Sejalan dengan kemandulan yang dia alami ini, banyak efek negatif yang hadir. Selain peringkat Persija yang menurun di klasemen, dirinya juga mulai banyak terseret isu-isu negatif. Mulai dari skandal dengan salah satu pesohor dangdut Indonesia, sampai akhirnya dia mengalami kecelakaan per awal Oktober 2018 silam.

Simic diterpa begitu banyak ujian. Namun, dari situ justru dia menemukan titik terang, mirip dengan kisah-kisah yang dialami oleh orang-orang yang berhijrah belakangan ini.

***

Yukie, vokalis Pas Band, pernah mengalami sebuah kemalangan yang sangat. Pada Mei 2015, dia mengalami kecelakaan di Cinunuk, Bandung, Jawa Barat usai pulang manggung bersama awak Pas Band di Tasikmalaya.

Bukan cuma itu, kemalangan Yukie ini bertambah dengan macetnya bisnis yang dia jalani. Hal itu berimbas kepada kehidupan ekonominya sendiri. Dia tidak mampu membiayai uang sekolah anak-anaknya. Yukie pasrah. Dia pun mulai berserah diri pada Allah SWT.

“Ya Allah saya nyerah. Urusan anak atau apa saya kasih ke Allah saja,” ujar Yukie dalam petikan wawancaranya dengan Tirto.

Setelah kepasrahan tersebut, mulai banyak perubahan yang terjadi dalam hidup Yukie. Selain lingkungan pertemanannya yang mulai berganti, berbagai perubahan mulai terjadi dalam hidupnya. Dia menjadi lebih tenang, dan dia menjadi pasrah seluruh kepada kuasa Tuhan. Pada intinya, hidupnya jadi lebih baik.

“Orang mah biarin aja, saya lebih takut Allah yang kecewa,” ujar Yukie, yang mulai rutin ikut pengajian, momen yang membuat dosa-dosa lamanya terpampang jelas di benak sekaligus menjadi momen dia berinstrospeksi diri.

Hijrahnya Yukie menjadi pribadi yang lebih baik ini merupakan esensi dari hijrah itu sendiri. Hijrah kerap kali dianggap sebagai sesuatu yang ekstrem, bahkan, tak jarang dikait-kaitkan dengan fenomena terorisme yang sedang marak.

Namun, hijrah sebenarnya adalah hal yang lebih sederhana. Umumnya, peringatan untuk hijrah ini datang saat manusia sedang berada dalam titik terendah dalam hidup. Kala itu, masa lalu yang kelam terungkap, dan pilihan untuk meniti masa depan yang lebih cerah sudah menanti.

Hal inilah yang sudah dilalui oleh banyak orang. Beberapa di antara mereka memang memiliki dosa di masa lampau, namun, bukan berarti mereka tidak memiliki hak untuk berubah jadi lebih baik. Inilah yang sudah dilalui Yukie, dan hal ini pula yang sudah dijalani oleh Marko Simic.

Foto: Instagram***

Berbagai hal negatif yang mewarnai perjalanan Simic selama merumput di Indonesia membuatnya berubah. Sekarang, fokusnya sudah kembali untuk Persija, dan total lima gol sukses dia torehkan (bisa saja bertambah jika dia mencetak gol lawan Persebaya nanti) dari empat laga terakhir yang sudah dia jalani bersama Persija.

“Tentang kecelakaan pasti Anda membaca laporan polisi, dan terbukti bahwa saya tidak bersalah karena tiba-tiba saya menabrak mobil yang parkir tanpa ada tanda-tanda berhenti,” ujar Simic, dilansir Goal.

“Beruntung, saya tidak cedera dan saya bisa kembali fokus untuk tim. Saya berterima kasih kepada Tuhan karena ini seperti kesempatan kedua untuk saya,” tambahnya.

Sekarang, Simic total sudah menorehkan 13 gol untuk Persija. Torehan yang tentunya apik dan saat ini sukses membawa Persija kembali ke papan atas Liga 1 2018. Asalkan bisa tetap menjaga konsistensi, sekaligus mengingat momen buruk yang membuatnya bangkit, Simic masih bisa melakukan banyak hal untuk Persija.