Markus Krosche, Tumpuan Masa Depan RB Leipzig

Foto: nw.de

Memasuki 2019/2020, RB Leipzig mulai menata ulang struktur klub mereka. Ralf Rangnick yang tadinya ada di pinggir lapangan sebagai kepala pelatih digantikan Julian Nagelsmann. Rangnick awalnya dikira akan kembali ke posisi aslinya sebagai direktur olahraga. Namun, posisi itu kini diberikan ke direktur olahraga termuda dalam sejarah 2.Bundesliga, Markus Krosche.

Kehadiran Krosche memberikan penyegaran kepada RBL. Mereka kini diasuh oleh kepala pelatih termuda 1.Bundesliga. Serta dipantau direktur olahraga termuda. Rangnick yang sudah terlibat dengan RBL sejak 2012 dipromosikan jadi Kepala Hubungan Internasional dan Pengembangan Pemain RedBull. Artinya ia bukan hanya akan mengurus RBL, tapi juga RB Salzburg, New York, dan Brasil.

Rangnick pun percaya bahwa Krosche adalah pilihan yang tepat untuk menggantikan dia di Jerman. “Krosche merupakan sosok yang penuh talenta. CEO RedBull Global Soccer Oliver Mintzlaff mengatakan berbagai hal positif tentang dirinya. Saya percaya Krosche sebagai sosok yang ambisius dan selalu ingin memberikan 150% untuk klub,” puji Rangnick.

Masih berusia 38 tahun, Krosche merupakan mantan gelandang SC Paderborn yang memulai karier manajerialnya sebagai kepala pelatih akademi SCPO7. Ketika itu, ia memperkenalkan seorang penjaga gawang muda bernama Alexander Nubel ke tim asuhannya.

Pengakuan Roger Schmidt

Foto: Kicker

“Saya melihat talenta Nubel sejak dirinya masih berusia sembilan tahun. Bahkan, ketika itu ia belum menjadi penjaga gawang. Posisi itu baru ia tempati ketika berusia 14 tahun,” kata Krosche. “Melihat bagaimana Nubel bermain di bawah mistar, saya sebenarnya ingin ia ikut ke Bayer Leverkusen. Tapi pihak Bayer menolaknya,” lanjut mantan asisten Roger Schmidt di BayArena.

Schmidt pun percaya bahwa keputusan Krosche meninggalkan Paderborn untuk RBL tidak akan disesali siapapun. Apalagi setelah mantan asistennya itu membantu SCP07 kembali ke 1.Bundesliga dari divisi tiga. “Kombinasi Nagelsmann-Krosche akan sangat dinamis. Tentu kita harus menunggu pembuktian mereka. Tapi ini adalah langkah yang tepat untuk RBL,” aku Schmidt.

“Saya pernah bersama Krosche saat masih bermain. Dia juga pernah jadi kapten tim dan kemudian menjadi asisten saya. Dirinya adalah sosok yang sangat hebat. Pekerja keras dengan sikap positif dan tidak ragu mengambil keputusan,” pujinya.

Senada dengan Schmidt, Presiden Paderborn Elmar Volkmann memberi ucapan selamat kepada mantan pegawainya tersebut. “Kami sudah berdiskusi dengan RBL. Mereka ingin Krosche dan ia memiliki harga. Saat Krosche mengatakan dirinya ingin pindah, kami sadar tim ini tak boleh menghalangi dirinya,” jelas Volkmann.

Jasa Krosche kabarnya ditebus RBL dengan dana 500 ribu euro. Jauh lebih murah daripada dana yang dikeluarkan Paderborn untuk memboyong dirinya dari Hamburg. Saat itu, HSV disebut meminta empat juta euro kepada Paderborn. Harga yang membuat Krosche sendiri merasa gerah di balik layar Der Dino.

Sebagai mantan pemain dan sosok yang berjasa bagi klub, Volkmann tidak ingin merusak hubungan Paderborn dengan Krosche. Oleh karena itulah tawaran RBL yang lebih murah diterima klub. Padahal, Krosche jadi incaran berbagai kesebelasan lain seperti Hannover 96, 1.FC Nuremberg, VfB Stuttgart, dan Schalke.

Proyeksi Masa Depan Rangnick

Foto: Tagesspiegel

Bergabung dengan RB Leipzig, Krosche akan reuni dengan mantan anak asuhnya di Bayer Leverkusen, Kevin Kampl. Ia pun sudah tidak sabar untuk memulai petualangan barunya. “Ini adalah tantangan yang menarik. Saya tidak sabar untuk bertemu dengan semua pihak yang terlibat di dalam klub serta perusahaan. Kami akan membangun RBL secara nasional dan global,” katanya.

Menurut RB Live, Krosche merupakan sosok yang dibekali pengalaman di bidang olaharaga dan finansial. Terlepas dari usianya yang masih tergolong muda, ia memiliki gelar  bisnis dan mengurus sebuah perusahaan sewa mobil di Paderborn.

Ia cocok untuk klub seperti RBL yang memang fokus untuk mencari pemain-pemain muda berkualitas dengan harga murah. Sejak promosi ke 1.Bundesliga, RBL selalu mengandalkan koneksi mereka dengan klub di Salzburg dan New York untuk mencari talenta. Krosche bisa menambah prefensi mereka dan mungkin akan punya nilai jual yang lebih tinggi ketimbang Naby Keita, Timo Werner, dan Dayot Upamecano.

Krosche pernah menemukan sosok Alexander Nubel. Penjaga gawang yang disebut sebagai calon pengganti Manuel Neuer di masa depan. Kemudian ia akan dibantu Ralf Rangnick  yang sudah tujuh tahun berkecimpung di RedBull Global Soccer.

Andaikan Rangnick suatu hari nanti keluar dari RedBull, mereka sudah siap memiliki sosok pengganti yang tepat melalui Markus Krosche. Dengan usia yang belum genap 40 tahun, ia memiliki masa depan yang panjang dan cerah di sana.

“Krosche memiliki potensi yang begitu besar. Mungkin hanya langit yang bisa membatasi kemampuannya dalam hal manajerial,” kata Martin Kind, Presiden Hannover 96 yang gagal mendaratkan jasa Krosche.