Bursa transfer musim dingin memang sudah ditutup sejak bulan lalu. Akan tetapi, masih menarik rasanya untuk memperbincangkan soal transfer yang terjadi dan saling terkait.
Di Premier League, Alexis Sanchez dibarter dengan Henrikh Mkhitaryan. Selain itu, ada Olivier Giroud yang pindah ke Chelsea, Mitchy Matshuayi ke Borussia Dortmund, dan Pierre-Emerick Aubameyang ke Arsenal.
Dari daftar transfer tersebut, Arsenal terlihat tengah melakukan pembenahan. Kedatangan Auba dan Micky diharapkan bisa mengangkat performa Arsenal secara keseluruhan. Apalagi, Arsenal mesti mengeluarkan 58 juta paun hanya untuk satu pemain, satu hal yang jarang dilakukan The Gunners di bursa transfer musim dingin.
Namun, bila ditilik lebih jauh, borosnya Arsenal di bursa transfer tak lain karena kedatangan Sven Mislintat, yang tak lain pernah menjabat sebagai direktur pemandu bakat Borussia Dortmund. Mislintat sendiri didatangkan Arsenal pada November 2017 lalu. Lantas, siapa sebenarnya Mislintat ini?
Sven Mislintat awalnya ditunjuk sebagai salah satu scout bagi Borussia Dortmund. Lulusan Sport Science di Ruhr-University di Bochum ini membuktikan kapasitasnya sebagai pencari bakat terbaik di Jerman.
Selain Aubameyang yang direkrutnya dari Saint Etienne dan Mkhitaryan dari Shakthar Donetsk, salah satu hasil pencarian yang paling dikenangnya adalah Shinji Kagawa. Kagawa saat itu bermain bagi klub J2, Crezo Osaka. Meskipun hanya bermain 11 kali, Kagawa turut serta membawa Crezo Osaka promosi ke J.League 1. Kagawa pun diboyong dengan nilai transfer hanya 350.000 euro
“Kami ke Jepang 5-6 kali serta menonton 10-15 video dari pemain yang kami incar dan melakukan analisis. Ketika semuanya selesai, kami melihat harga pemain yang sesuai dengan budget kami,” cerita Mislintat dikutip dari Goal pada 2012 lalu.
Kagawa pun terbukti menjadi salah satu sosok gelandang serang Dortmund yang cukup menakutkan. Pergerakan dan kemampuannya membaca ruang adalah satu kelebihannya.
Selain Kagawa, pemain lain yang diboyong ke Dortmund adalah Jakub Blaszczykowski dari Wisla Krakow seharga 3 juta paun pada 2007. Ia menjadi salah satu pemain penting bagi Dortmund selama delapan musim dan mencatatkan 200 penampilan lebih dan meraih lima gelar bersama Dortmund.
Blaszczykowski adalah salah satu rekrutan awal dari Melistat bersama Dortmund. Selain itu, nama Neven Subotic dan Sven Bender, juga merupakan salah satu rekomendasi dari Sven Mislintat. Padahal kedua nama di atas bukanlah sosok yang populer di Jerman. Bender memperkuat TSV 1860 Munich dan Subotic memperkuat FSV Mainz.
Namun dari banyak pemain yang ditemukan oleh Melistat, nama Robert Lewandowski dan Matt Hummels adalah dua nama yang paling diingat. Lewandowski direkrut dari klub Polandia, Lech Poznan, dengan harga 4 juta Paun pada 2010.
Lewandowski hanya mencetak 8 gol pada musim pertamanya di Bundesliga karena mesti bersaing dengan Lucas Barrios dan Mohamed Zidane. Musim berikutnya, Lewandowski justru moncer dengan mencetak 20 gol, hingga membawa Dortmund meraih beberapa gelar dan mengantarkan Dortmund ke Final Liga Champions 2013 lalu.
Matt Hummels adalah cerita lain dari cerdasnya Mislintat dalam mencium bakat pemain. Hummels yang merupakan jebolan Akademi Bayern Munich, dianggap tidak mampu bersaing dengan para pemain belakang Bayern Munich yang saat itu diperkuat duet Demichelis dan Van Buyten. Melistat kemudian meminjam Hummels pada musim 2007/2008. Dortmund pun mempermanenkannya pada awal musim 2008/2009 seharga hanya 4,2 juta Euro. Hummels kemudian membawa Dortmund meraih gelar Bundesliga dan DFB Pokal. Duetnya bersama dengan Neven Subotic adalah duet tangguh di selama beberapa musim di Bundesliga bahkan Eropa.
Dortmund merasakan dampak paling signifikan. Pemain-pemain yang ditemukan Milestat menjadi pilar bagi klub. Ketika mereka dilirik klub-klub besar Eropa, Dortmun mendapatkan untung yang cukup banyak.
Kagawa misalnya. Ia dijual dengan harga 16 juta Euro, bandingkan harga belinya yang hanya 350.000 Euro, atau Matt Hummels yang kemudian dilego ke Bayern Munich dengan harga 35 Juta Euro.
Nama Ousmane Dembele juga merupakan hasil pengamatan Mislintat. Ia direkrut dari klub Prancis, Stade Rennais, seharga 12 juta Euro. Barcelona yang kepincut mengeluarkan hingga 105 Juta Euro untuk pemain 20 tahun ini; keuntungan yang luar biasa bagi Dortmund.
Atas prestasinya ini, Mislintat pun menjadi incaran sejumlah klub seperti Vfb Stuttgart, Bayern Munich, Hamburg, dan Hannover karena sepak terjangnya dalam mencari bibit pemain bintang dengan harga murah dengan harga jual yang tinggi. Arsenal-lah yang kemudian beruntung mendapatkan sosok 45 tahun ini.
Mislintat didatangkan untuk menggantikan peran Steve Rowley yang selama 25 tahun menangani scouting klub. Mislintat sendiri memutuskan untuk keluar dari Dortmund, setelah Thomas Tuchel, menyalahkan Mislintat pasca kegagalan transfer Olivier Torres dari Atletico Madrid 2015 lalu.
Kini, bersama Arsenal, selain kembali mendatangkan dua sosok yang ditemukannya selama di Dortmund, Mislintat mendatangkan talenta berusia 20 tahun dari Yunani, Konstantinos Mavropanos, dari klub PAS Gianina dengan harga 1,8 Juta Euro.
Lantas, apakah kehadiran Mislintat bisa membawa perubahan buat Arsenal? Ya kalau tidak secara prestasi, dari bisnis mungkin.