Gerakan Chelsea dalam bursa transfer pemain Agustus ini berjalan kurang baik; beberapa pemain incaran Antonio Conte yang juga merupakan pemain-pemain terbaik di tanah Eropa gagal didapatkan mengingat klub para pemain tersebut melihat klub lain sebagai tempat berlabuh baru yang lebih menjanjikan.
Pada hari terakhir dibukanya pasar pemain di musim panas lalu, The Blues merekrut dua pemain. Salah satu dari mereka ialah Danny Drinkwater dari Leicester, seorang gelandang yang pernah merasakan indahnya mengangkat tropi Liga Premier dan gegap gempitanya kompetisi Liga Champions. Seorang lagi datang dari tanah Italia, Davide Zappacosta, pemain bertahan yang namanya jarang terdengar di telinga para pecinta sepak bola di Inggris.
Jadi, siapakah Zappacosta? Apakah dia layak menjadi salah satu anggota elit di Stamford Bridge?
Zappacosta sang pengumpan
Postur tubuh dan kecepatan yang dimiliki Zappacosta bisa berguna untuk menahan serangan lawan di lini tengah dengan melakukan duel udara, bukan melalui tekel. Zappacosta memiliki catatan sapuan dan blok yang cukup memuaskan.
Jika Conte lebih menginginkan dirinya berada disamping David Luiz atau Gary Cahill, mungkin ini merupakan suatu kekeliruan mengingat yang lebih menonjo dari pria 25 tahun ini bukanlah kemampuan bertahannya, melainkannya akurasi umpannya.
Dalam strategi tiga bek yang diusung Conte, dirinya bisa berguna di lapangan sebagai pemain yang bergerak di tengah lapangan untuk menyuplai bola kepada pemain di lini depan. Pasalnya, dari segi akurasi umpan maupun tembakan, Zappacosta memiliki kemampuan yang cukup untuk mencoba kerasnya Premier League.
Sebagai pengumpan, dirinya memiliki akurasi yang baik. Di musim lalu, Torino mampu memaksimalkan bakatnya dan mendapat keuntungan berupa lima asis dari kaki pemain yang saat ini mengenakan nomor punggung “21”.
Menurut Whoscored dia merupakan satu-satunya pemain bertahan di Serie A yang mencatatkan umpan akurat pada permainan terbuka, lebih baik dari punggawa Juventus Alex Sandro yang kabarnya juga sempat menjadi incaran Chelsea.
Zappacosta pengganti Darmian di Torino
Torino membutuhkan 9.5 juta paun untuk menggaet Zappacosta dan aniele Baseli dari Atalanta. Namun, Matteo Darmian yang saat itu hengkang ke Manchester United menutup, bahkan memberi laba pada klub, dengan 12.7 juta paun.
Kabarnya, Davide memiliki banderol yang lebih rendah dari temannya Baseli, namun kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa Zappacosta-lah yang lebih berkembang di klub barunya.
Di Torino, para penggemar sepakbola di sana menganggap Zappacosta sebagai pemain yang lebih baik untuk berada di posisi yang ditinggalkan Darmian. Dalam tim nasional Italia, sebaliknya, pelatih lebih menyukai Darmian di lapangan dan memasangnya pada pertandingan penting di laga kualifikasi Piala Dunia saat negeri Menara Pisa ini bertanding dengan Spanyol dan Israel.
Di tanah Inggris saat ini, Davide belum menunjukkan apakah dia akan mendapat menit reguler di London. Di sisi lain, Matteo saat ini sedang kesulitan untuk mendapatkan tempat dalam taktik Jose Mourinho di Manchester.
Zappacosta pencinta Liga Premier
Kembali ke tahun 2015 silam, dirinya pernah bermain untuk Atalanta. Saat itu, Liverpool dikabarkan oleh media lokal football italia tertarik untuk memiliki jasanya. Saat diminta untuk berkomentar mengenai kabar tersebut, Davide merespons, “Bermain di Liga Premier merupakan mimpi yang menjadi kenyataan bagi saya, namun saya tidak mengetahui apakah saya akan memiliki kesempatan untuk berada disana. Saat ini saya fokus pada tempat dimana kaki saya berpijak, namun saya merasa sudah siap untuk merasakan pengalaman di luar sana.”
“Saya ingin menantang diri saya sendiri untuk berada di tingkat internasional. Jika saya mendapat tawaran dari sebuah klub besar, saya ingin membuktikan bahwa saya mampu membuktikan apa yang saya miliki.”
Saat itu, Torino-lah yang menjadi pemenang dalam perebutan tanda tangan Zappacosta.
Zappacosta penggemar Juventus
Dua tahun lalu, saat dirinya dianggap memiliki bakat sebagai pemain bintang Eropa dan menarik perhatian Liverpool, Tuttosport meliput bahwa Juventus juga memiliki ketertarikan dengan pemain kelahiran tahun 1992 ini.
“Sebuah kehormatan bagi saya (jika dirinya dikaitkan dengan Juventus), juga karena semua keluarga saya merupakan penggemar Juve,” balasnya ketika ditanya mengenai kabar ketertarikan Si Nyonya Besar kepadanya. Lanjutnya, “jika saya bisa memilih, saya akan memilih Juventus.”