Mengenang Ronaldinho Melalui Tiga Momen Ajaibnya

Si Murah Senyum itu akhirnya pensiun juga. Beberapa waktu lalu, Ronaldinho memutuskan untuk gantung sepatu. Hal ini dikonfirmasi langsung oleh agen sekaligus kakak kandungnya yaitu Roberto Assis pada Selasa (16/1) kemarin. Mengenang Ronaldinho.

“Dia sudah berhenti dari sepakbola. Karirnya sudah berakhir. Sekarang mari kita memikirkan untuk memberikan perpisahan yang sebagaimana mestinya. Mungkin setelah Piala Dunia Rusia nanti,” ujar sang kakak kepada O Globo

Meskipun begitu, Ronaldinho tidak benar-benar akan meninggalkan sepakbola. Dirinya masih akan bertugas dalam rangkaian acara-acara sepakbola mengingat dia masih berstatus sebagai duta Barcelona.

Ronaldinho adalah salah satu pemain terbaik yang pernah dimiliki Brazil. Beberapa gelar bergengsi baik di level klub maupun timnas sudah pernah dicicipi pria 37 tahun tersebut. Dia juga menjadi satu dari sekian pemain yang bisa meraih tropi Liga domestik, Liga Champions, Copa America, dan Piala Dunia.

Satu hal yang tidak bisa dilepaskan dari pemain bernama lengkap Ronaldo de Assis Moreira ini adalah aksi-aksinya di atas lapangan. Selama aktif bermain, dia tak jarang mengeluarkan liukan-liukan yang mengundang decak kagum.

Tidak hanya itu, ia juga kerap membuat gol-gol indah yang membuatnya layak disebut sebagai yang terbaik di dunia. Dalam tulisan ini, penulis memilih tiga kejadian penting untuk mengenang mantan pemain Gremio ini.

Brasil vs Inggris, Piala Dunia 2002

Mengenang Ronaldinho Lewat Tiga Momen Ajaibnya

Sedikit yang mengetahui kehebatan pemain yang ketika itu masih berusia 22 tahun tersebut. Wajar saja mengingat saat itu di skuad Samba terdiri dari beberapa pemain hebat macam Dida, Cafu, dan duet Ronaldo dan Rivaldo. Apalagi Ronaldinho saat itu memperkuat klub Prancis yang belum kaya, Paris Saint Germain.

Pertunjukkan kehebatan Ronaldinho dimulai ketika Brasil berhadapan dengan Inggris di perempat final Piala Dunia 2002. Ia menjadi pahlawan dalam kemenangan Samba atas Tim Tiga Singa melalui gol cantiknya di menit ke-50.

Mendapatkan tendangan bebas di sisi kiri pertahanan Inggris, tidak ada yang menyangka kalau Ronaldinho memilih berspekulasi dengan menendang bola tersebut langsung ke arah gawang David Seaman. Si penjaga gawang kemudian kebingungan melihat bola yang tiba-tiba melewati dirinya dan langsung masuk ke gawang.

“Saya melihat dia (Seaman) berada jauh lima meter dari gawangnya. Saya benar-benar membidik gawang itu meskipun tidak yakin mengenai arah bola. Yang saya ingin lakukan saat itu adalah membuat Seaman kerepotan dan mungkin tersandung ketika bergerak mundur. Gol itu spektakuler yang pernah saya buat mewakili Brazil.”

Ia menambahkan, “Mengalahkan Inggris adalah kunci kepercayaan diri kami untuk menjadi juara karena tim-tim favoritnya sudah tumbang.” Gol itu sedikit menghapus noda yang ia buat mengingat beberapa menit setelah gol tersebut, Ronaldinho mendapat kartu merah.

Chelsea vs Barcelona, UEFA Champions League 2004/2005

Mengenang Ronaldinho Lewat Tiga Momen AJaibnya

Sudah banyak gol-gol indah yang dibuat oleh Ronaldinho selama di Barcelona. Akan tetapi, semuanya tentu tidak bisa menandingi apa yang dia buat di Stamford Bridge pada Maret 2005. Apa yang dibuatnya ke gawang Chelsea saat itu disebut-sebut sebagai gol yang sebenarnya tidak mungkin bisa dilakukan oleh pemain sepakbola lain kecuali Ronaldinho.

Dalam situasi tertinggal 3-1 (agregat 4-3), Ronaldinho mendapat bola dari Andres Iniesta di depan kotak penalti The Blues. Sayangnya, Ronaldinho saat itu dijaga oleh lima pemain dan salah satunya yaitu Ricardo Carvalho berada persis di depan Ronaldinho untuk menutup jalur umpan.

Berada dalam posisi terjepit, Ronaldinho pun tak kehabisan akal. Dia memilih menghentikan bola lalu menggerak-gerakkan kakinya untuk membuat Ricardo Carvalho terkecoh. Dengan kaki kanan, ia kemudian mengangkat bola tersebut ke arah kanan penjaga gawang Petr Cech. Si penjaga gawang hanya bisa pasrah yang membuat komentator ITV saat itu, Clyve Tyldesley tidak bisa menyembunyikan kekagumannya.

“Keputusan itu (mencungkil bola) adalah yang pertama kali lewat di pikiran saya. Itulah solusi yang bisa saya lakukan dan sudah saya rencanakan. Ada banyak sekali aspek dari permainan futsal dalam gol tersebut,” ujarnya.

Sayangnya, Barcelona saat itu gagal melangkah ke perempat final. Gol John Terry di babak kedua membuat Chelsea unggul 4-2 dari Barca sehingga mereka unggul agregat skor 5-4.

Real Madrid vs Barcelona, La Liga 2005/2006

Mengenang Ronaldinho Lewat Tiga Momen Ajaibnya

Dalam El Clasico pertama musim 2005/2006, Ronaldinho membuat dua gol dengan cara sensasional. Menerima bola di sisi kanan pertahanan Real Madrid, Ronaldinho mengecoh Sergio Ramos dalam duel satu lawan satu. Ia kemudian mengecoh Ivan Helguera ketika sampai di kotak penalti sebelum menceploskan bola ke gawang Iker Casillas.

Gol kedua dicetak dengan proses yang tidak jauh berbeda dari gol pertama. Namun kali ini dia memenangi sprint dengan Sergio Ramos sebelum menceploskan bola ke gawang Iker Casillas. Kehebatan Ronaldinho ini sampai membuat Iker Casillas geleng-geleng kepala sebelum disambut tepuk tangan oleh pendukung Real Madrid kepada dirinya.

“Saya sangat bangga akan hal itu. Saya hampir tidak menyadari apa yang terjadi. Saya mencetak gol kemudian merayakannya lalu mendapat sambutan dari para penggemar Real Madrid. Sebelum saya, hanya Maradona yang bisa mendapat perlakuan serupa. Itu adalah kenangan yang indah.”