Menilik Peluang Jack Grealish Bermain untuk Inggris

Entah kenapa, pemain Aston Villa, Jack Grealish, selalu menampilkan permainan yang spektakuler. Musim lalu, ia mencetak sebuah gol menakjubkan ketika melawan Rotherham dan Derby, dan ia juga berhasil membawa Aston Villa meraih gelar Divisi Championship. Tak hanya sampai di situ, bahkan ketika bermain di Old Trafford, tendangan melengkung ke sudut atas gawang David de Gea di laga melawan Manchester United pun berhasil ia cetak dengan mulusnya.

Menurut angka statistik yang tercatat, tidak ada gelandang Inggris yang mampu terlibat langsung dalam menciptakan tujuh gol daripada yang Grealish ciptakan di musim ini (tiga gol dan empat asis). Namun kendati begitu, yang mengherankan adalah, mengapa kapten Aston Villa berusia 24 tahun itu, yang sudah beralih kewarganegaraan Inggris pada tahun 2015, tetap belum bisa masuk ke timnas asuhan Gareth Southgate?

Ya, semua orang tahu kalau Southgate sendiri sudah memiliki banyak gelandang serang yang menjadi opsinya seperti Dele Alli, Alex Oxlade-Chamberlain, Mason Mount, James Maddison, dan Ross Barkley. Tapi, tampaknya kurang adil jika ia sengaja mengabaikan nama Jack Grealish di atas segala catatan menakjubkan yang diraihnya sejauh ini.

Dengan kompetisi Euro 2020 yang akan hadir di musim panas mendatang, bagaimanapun, Grealish punya banyak waktu untuk membuat kesan spesial seperti yang telah dibuatnya ketika mengendalikan permainan Aston Villa di Old Trafford pekan lalu. Selain itu, bentuk dan catatan statistiknya juga telah menunjukkan kalau ia memang menawarkan sesuatu yang berbeda untuk menjadi amunisi baru pasukan Three Lions.

Sebenarnya, apa keunggulan Grealish?

Dari bentuk asli Jack Grealish, ia sama sekali tidak terlihat sebagai pemain sayap kiri, akan tetapi ciri khasnya yang sering ditampilkan lewat lini tengah cenderung bermuara dari sisi kiri lapangan, dan ia sangat menikmati peran itu. Sejauh ini, banyak pemain yang mengakui betapa bahayanya Grealish, dan menurut statistik, ia adalah pemain yang paling banyak dilanggar di Championship musim lalu (161 pelanggaran), dan di musim ini, ia sudah dilanggar sebanyak 53 kali.

Tapi catatan itu belum ada apa-apanya. Dari pemain Inggris yang telah mencoba 20 kali dribel atau lebih di musim ini, hanya Declan Rice (76%) dan Andros Townsend (68%) saja yang memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi daripada Grealish (65%). Lebih penting dari itu, hanya pemain Manchester City, Kevin de Bruyne (35), yang menciptakan lebih banyak peluang dari skema permainan terbuka daripada Grealish (30).

Dari kedua aspek itu, Grealish berhasil tampil lebih sukses daripada Alli, Oxlade-Chamberlain, Mount, Maddison dan Barkley. Pemain bertinggi 175 cm itu juga kerap melakukan permainan yang tampak berbeda dari para gelandang Inggris lain yang bermain di posisinya. Bahkan, bos Aston Villa, Dean Smith, sampai mengatakan kalau anak asuhnya itu selalu mengalami peningkatan dalam perannya.

“Apa yang perlu Anda lihat darinya adalah tingkat ketangkasannya di lini tengah. Dia selalu mengalami peningkatan, terutama dari jumlah gol dan asisnya, dan dia sudah mulai melakukannya sekarang. Dia akan menjadi dorongan keras untuk para penyeleksi pasukan timnas Inggris setiap kali dia mengenakan jersey Aston Villa. Catatan yang dia peroleh selalu berada di atas,” ujar Dean Smith pasca pertandingan melawan United.

Apakah Grealish akan dipilih Southgate jika dia bermain di posisi lain?

Menurut media BBC Sports, Grealish telah bermain bagus selama tiga musim terakhir, akan tetapi, ia yang masih berada di Championship dan sempat mengalami cedera sepanjang waktunya itu, telah membuat namanya kurang diperhatikan. Tapi sekarang situasinya sudah berbeda, dan ia sudah kembali bermain di Premier League. Sudah banyak seruan keras yang mendukung mantan pemain Inggris U-21 itu untuk masuk ke timnas senior.

Eks gelandang Birmingham, Robbie Savage, malah percaya bahwa Grealish sebetulnya sudah “lebih besar” dari Aston Villa. Meskipun kemudian Dean Smith menolak anggapan ini, dan menganggap kalau anggapan seperti itu bisa membuat sang pemain justru harus meninggalkan klub hanya demi mendapatkan pengakuan di Inggris.

“Semua yang dapat dikontrol Jack adalah penampilannya, dan jika dia terus melakukan apa adanya, dia pasti bisa memberi lebih banyak tekanan pada orang-orang yang memilih regu-regu itu (timnas Inggris). Jack menjadi lebih baik dengan kondisi seperti itu. Dia adalah pemain top, dan ketika Anda memiliki pemain top, itu adalah hal yang bagus. Saya pikir dia selalu bermain bagus, baik di Old Trafford, Etihad, ataupun saat melawan Liverpool,” tutur Smith.

Dean Smith juga mengatakan bahwa Grealish “tidak bisa tidur nyenyak” setelah ia mencetak gol spektakuler melawan Manchester United. Dalam konteks ini, Grealish menunjukkan bahwa berpuas diri bukanlah masalah bagi seorang pemain yang berjuang dengan profesionalisme di awal kariernya. Jadi, tampaknya Jack Grealish juga dapat bermain di posisi manapun, selama itu membuat dirinya bisa berkembang, terutama ketika ia masuk ke timnas Inggris.

Jika dipanggil ke timnas Inggris, di posisi mana Grealish akan bermain?

Mengingat bahwa Gareth Southgate sudah memiliki persediaan yang baik pada pos gelandang serang dan gelandang tengah, mungkinkah ada tempat kosong yang pas untuk Jack Grealish? Jika dipastikan bahwa Harry Kane akan bermain sebagai striker, mungkin akan lebih mudah bagi pemain Aston Villa itu untuk bermain di lini tengah jika Inggris memilih memainkan satu gelandang bertahan.

Atau, jika Southgate memainkan skema dua gelandang bertahan, mungkin Grealish bisa berduet dengan pemain seperti Declan Rice atau Jordan Henderson. Tapi, bisakah ia bermain di posisi sebelah kiri dari lini tengah jika Southgate memainkan skema tiga pemain gelandang serang seperti yang dimainkan Inggris pada pertandingan terakhir melawan Kosovo? Pertanyaan ini rasanya sulit dijawab. Namun, opsi apa pun pastinya akan dibuat dengan tepat jika Grealish benar-benar bermain untuk Inggris di Euro nanti.

 

Catatan redaksi: kutipan dilansir dari BBC Sports