Oscar adalah pesepakbola profesional asal Brasil yang bermain sebagai gelandang serang untuk klub Cina Shanghai SIPG. Oscar memulai kariernya di Sao Paulo. Setelah serangkaian kontroversi yang ia alami selama di Sao Paulo, ia berangkat ke klub Internacional, di mana ia menghabiskan tiga tahun karirnya. Penampilan apiknya untuk klub asal Brasil itu membuat Chelsea kepincut untuk membawanya ke London dengan nilai transfer sebesar 25 juta paun.
Ia adalah pemain internasional Brasil yang telah mewakili negaranya di tingkat U-20 pada Olimpiade London 2012 dan juga timnas tingkat senior. Pada 20 Agustus 2011, Oscar mencetak tiga gol pada laga final Piala Dunia FIFA U-20 2011 melawan Portugal. Oscar juga menjadi pemain pertama yang mencetak hat-trick di final Piala Dunia FIFA U-20. Pemain yang saat ini berusia 26 tahun itu kemudian menggambarkan penampilannya pada turnamen tersebut sebagai “pintu gerbang menuju karir senior.” Tipikal dan karakter bermainnya disebut-sebut sama dengan senior senegaranya, Kaká.
Ketika Oscar dos Santos Emboaba Junior akhirnya tiba di Chelsea untuk sesi latihan pertamanya pada Agustus 2012, reaksi langsung yang didapatnya adalah berupa sanjungan. Pemuda yang saat itu belum genap berusia 21 tahun, dianggap hampir tidak terlihat cukup tua untuk berlatih bersama timnas Brazil U-20.
“Wow, dia terlihat muda,” tweet dari Ashley Cole yang diutarakannya di media sosial mengenai Oscar. Memang kala itu, Oscar masih muda. Tapi mereka yang mengenalnya di Brasil akan mengatakan bahwa Oscar sendiri telah mengalami banyak hal. Bahkan jauh sebelum pindah dengan biaya transfer 25 juta paun ke London.
Karir muda Oscar di Brasil didominasi oleh kasus pengadilan yang akan mengancam dan berdampak serius pada karir sepakbola profesionalnya. Hal itu dimulai lebih dari delapan tahun yang lalu, ketika rekan pemain dan penasihatnya mengidentifikasi apa yang mereka anggap sebagai penyimpangan dalam kontraknya dengan Sao Paulo. Kasus tersebut dikaitkan sejak usia 13 tahun.
Kasus perselisihan kontrak tersebut memang sudah biasa di Brasil, tapi yang satu ini tidak biasa. Kasus Oscar terdengar sampai pengadilan Tribunal Brasil. Pada Juni 2010, saat usianya 18 tahun, Oscar memilih klub top Brasil dan menandatangani kontrak dengan klub Internacional di Porto Alegre. Tapi, Sao Paulo memberitahukan kesepakatan kontrak tersebut kepada Tribunal de Justica Desportiva, dan masalah pun dimulai. Oscar sebenarnya berstatus free agent. Namun, Sao Paulo menganggap kesepakatan Oscar dengan Internacional dianggapnya sebagai sengketa kontrak yang harus diselesaikan oleh kedua pihak klub, Internacional dan Sao Paulo sendiri.
Sao Paulo yang melaporkan kesepakatan tersebut, lalu memenangkan banding dan pengadilan memutuskan bahwa Oscar harus kembali ke Sao Paulo. Melihat kegagalan kepindahan Oscar itu, penderitaan klub Internacional bertambah setelah diperintahkan harus membayar biaya sekitar 15 juta (atau senilai 4,5 juta paun) untuk Sao Paulo. Oscar pun harus absen selama tiga bulan setelah mengalami kasus perselisihan kontrak tersebut.
Wartawan Globo Esporte yang meliput Internacional, Alexandre Alliatti, mengatakan bahwa Oscar mendapat kesan yang instan. “Sejak pertama datang, dia terlihat seperti seorang pemimpin,” kata Alliatti kepada The Independent. “Dia selalu bertanya tentang sepakbola, dia terlihat seperti orang yang sangat muda tapi dia memiliki banyak kedewasaan.”
Oscar dibesarkan di negara bagian Sao Paulo, sebuah daratan paling makmur di Brasil. Ia lalu pindah ke kota Sao Paulo pada usia 13 tahun, untuk bergabung dengan akademi klub. Ia tidak seperti Ronaldo dan Romario, yang dimana seseorang dari latar belakang yang kurang beruntung.
Alliatti lalu menambahkan, “Bermain sepakbola dan menghasilkan uang dengan cara itu tidak seperti kewajiban baginya. Karena itu adalah pilihannya untuk bermain, dan bukan karena uang.”
Meski memiliki talenta, Oscar sempat berjuang untuk mempertahankan tempatnya di tim utama Sao Paulo. Lalu, setelah serangkaian kasus kontrak, ia datang ke Internacional di tengah musim. Ia berlatih dengan skuat senior, namun bermain untuk timnas Brasil U-23.
Sejak pindah ke Londonm Oscar melihat banyak cerita dari Sandro yang kala itu bermain untuk Tottenham Hotspur. Sandro merupakan rekannya di Internacional. Hal yang biasa dari sepakbola Amerika Selatan adalah biaya transfer Oscar sebelum bergabung dengan Chelsea, setengahnya dimiliki oleh Internacional dan separuhnya lagi diberikan kepada investor yang diwakili oleh agennya.
Namun, Oscar hanya bertahan empat setengah tahun saja berseragam Chelsea. Setelah ia tidak mendapatkan tempat di tim utama saat Antonio Conte mengambil alih kursi kepelatihan The Blues musim panas tahun lalu. Ia lalu pindah ke China untuk bergabung dengan klub Shanghai Senhua. Biaya transfernya pun tak tanggung-tanggung. Ia dibeli klub asal China tersebut dengan biaya transfer mencapai 60 juta paun.