Pertaruhan Steven Gerrard bersama Rangers di Ibrox Stadium

Glasgow Celtic sukses meraih gelar juara Liga Skotlandia. Celtic mengandaskan perlawanan seteru abadi mereka, Rangers, dengan skor 5-0. Hasil ini membuat para pendukung Rangers serasa mendapatkan tamparan yang luar biasa: Klah telak di Old Firm Derby dan melihat rival mereka merengkuh gelar juara di depan mata.

Rekam jejak buruk ini membuat jajaran petinggi Rangers pun langsung melakukan keputusan cepat. Graeme Murty yang menjabat sebagai manajer interim sejak Oktober langsung dicopot. Satu minggu setelah pemecatan Murty, legenda Liverpool dan tim nasional Inggris, Steven Gerrard, didapuk menjadi Manajer Rangers. Keputusan ini tidak terlalu mengejutkan bagi sebagian pihak. Pasalnya jauh sebelum pemecatan murty, nama Gerrard sudah diisukan untuk menjadi Manajer Rangers.

Rekam jejak karier Steven Gerrard

Nama Steven Gerrard bukanlah sosok yang asing bagi para pencinta sepakbola. Ketika masih aktif bermain, banyak momen magis yang ia ciptakan. Ia menginspirasi kebangkitan Liverpool dari 0-3 menjadi 3-3 menghadapi AC Milan dalam Final Liga Champions di Istanbul 2005 silam. Ia juga menjadi aktor kebangkitan Liverpool setelah tertinggal 0-2 di Final FA Cup menghadapi West Ham lewat sepakan spektakuler.

Rekam jejak kariernya pun cukup apik. Sebanyak 1 gelar Liga Champions, 1 gelar Europa League, dua gelar Piala FA, berhasil diraih pria yang mencatatkan 703 penampilan bersama The Reds ini. Di timnas Inggris pun perannya cukup vital. Sebanyak 114 penampilan dikoleksinya dengan total 21 gol.

Gerrard sendiri gantung sepatu pada 2016 lalu setelah menutup karir profesionalnya bersama LA Galaxy. Setelah pensiun, Gerrard menjadi  bagian dari manajemen Akademi Liverpool. Gerrard sempat mendapatkan tawaran dari MK Dons. Namun, ia lebih memilih untuk bertahan sebagai manajer Liverpool U-18, sebelum akhirnya menerima tawaran Dave King untuk menjadi bagian dari Glasgow Rangers.

Pertaruhan besar Steven Gerrard

Gerrard sendiri bisa dibilang minim jam terbang sebagai manajer. Di sisi lain, tantangan sebagai manajer Rangers jelas lebih besar dan berat ketimbang sebagai manajer akademi. Meskipun demikian, dukungan terus mengalir.

Marc Warburton, mantan Manajer Glasgow Rangers 2015-2017 menyatakan kalau Gerrard telah mengambil sebuah keputusan penting dalam kariernya. “Ini sangat menarik. Saya pikir dia (Gerrard) layak (menjadi Manajer Rangers). Gerrard adalah salah satu gelandang Premier League terbaik dan telah bermain di bawah beberapa manajer yang luar biasa sehingga pengalamannya tentu tidak perlu dipertanyakan. Ke mana pun dia pergi, dia akan menarik perhatian. Ini kesempatan bagus. Kesempatan seperti inilah yang harus diambilnya,” ungkap Warbuton dikutip BBC.

Chris Sutton mantan striker Celtic, juga mendukung kedatangan Steven Gerrard. “Ini brilian untuk sepakbola Skotlandia. Ditunjuknya Gerrard benar-benar meningkatkan level kami, bahkan lebih. Sepakbola Skotlandia telah meningkat, dengan Hibs bangkit kembali sementara Hearts, Aberdeen dan Rangers semua ada di level yang sama, dan Steven masuk akan benar-benar meningkatkan profil liga,” ungkap Sutton dikutip di BBC.

Namun keraguan turut muncul. Mundur ke tahun 2006 ketika itu Fabio Capello pernah menyatakan keraguannya untuk menunjuk Gerrard sebagai Kapten Tim Nasional Inggris. Sosoknya dianggap Capello terlalu pendiam. Padahal dibutuhkan sosok yang vokal untuk mengatur rekan-rekannya. Kini Gerrard harus mengarahkan anak asuhnya di Rangers, yang dikenal juga memiliki basis suporter yang cukup “berisik” di Skotlandia.

Phil McNulty, wartawan senior BBC juga meragukan kapasitas Gerrard. Kedatangan Gerrard dianggap hanya untuk menarik para pemain-pemain bintang untuk memperkuat Rangers. Namun, tidak memperbaiki kualitas Rangers secara tim. Sosoknya dianggap belum mampu untuk menangani tim besar.

Tantangan terbesar bagi Gerard tentu saja mematahkan dominasi Celtic sekaligus mengalahkan mereka dalam Old Firm Derby. Di sinilah reputasi Gerrard dipertaruhkan. Banyak nama-nama besar yang kemudian hancur reputasinya pasca kekalahan di Old Firm Derby.

Marc Warburton adalah contohnya. Dirinya hadir musim 2014/2015 setelah membawa Brentford promosi ke Divisi Championship untuk pertama kalinya sepanjang sejarah. Namun kegagalan menyaingi Celtic di liga bahkan kalah dalam 6 kali Old Firm Derby membuatnya dipecat.

Pedro Caixinha bahkan lebih tragis. Setelah mencatatkan rekor kekalahan terbesar Rangers atas Celtic di kandang sendiri dengan skor 1-5, Caixinha langsung dipecat. Ia hanya bertahan 229 hari, yang juga menasbihkan diri sebagai manajer dengan jabatan tersingkat di Liga Skotlandia.

Kini Gerrard akan menghadapi tantangan baru di Ibrox stadium. Meskipun minim pengalaman manajerial, tapi Gerrard telah menerima tantangan yang diberikan. Tugas berat akan dijalani Gerrard mulai musim 2018/2019.

Yang menarik ditunggu ketika Old Firm Derby musim depan. Seperti yang diketahui, Celtic kini dipimpin oleh Brendan Rodgers, sosok yang pernah bekerja sama dengan Gerrard di Liverpool. Musim depan mereka akan bertemu di satu jabatan yang sama dengan pertaruhan yang tentu sangat besar bagi keduanya.