Rayo OKC, Tinggal Sejarah Sebelum Punya Sejarah

Foto: Newsok.biz

Rayo Vallecano jelas bukan kesebelasan paling populer di Kota Madrid. Bersaing dengan Getafe, Real dan Atletico Madrid, Rayo jauh dari kata populer. Satu-satunya senjata Rayo untuk dikenal oleh publik sepakbola adalah paham politik mereka yang mirip dengan Sankt Pauli di Jerman.

Paham itu berhasil membentuk citra positif dan membangun komunitas yang kuat untuk Rayo. Terlepas dari prestasi mereka di La Liga, kedekatannya dengan komunitas di Kota Madrid membuat Rayo diidolakan. Pada 2015, komunitas Rayo pun ingin diperluas dengan membentuk kesebelasan baru di Oklahoma, Amerika Serikat.

“Rayo OKC merupakan sebuah terobosan baru untuk memperluas komunitas sepakbola di kancah internasional,” kata Komisaris North America Soccer League (NASL), Bill Peterson. “Memiliki hubungan dengan Rayo Vallecano di Spanyol merupakan keuntungan tersendiri bagi liga. Rayo OKC jadi kesebelasan Amerika Serikat pertama yang dapat memanfaatkan pengalaman klub berkelas dari La Liga,” tambahnya.

Rayo OKC memang memiliki koneksi yang sangat dekat dengan tim di Kota Madrid. Kedua kesebelasan dikendalikan Raul Martin Presa sebagai pemegang saham mayoritas. Bedanya, Presa tidak bisa selalu ada di Oklahoma dan mempercayakan Rayo OKC kepada pemegang saham minoritas, Sean Jones.

Awalnya, proyek ini terlihat menjanjikan. NASL dikenal sebagai liga legendaris di Amerika Serikat. Sebelum David Beckham membuat Major League Soccer (MLS) naik daun, NASL merupakan tempat utama sepakbola di tanah Paman Sam. Pele, George Best, dan lain-lain pernah bermain di sini. Kehadiran Rayo OKC membuat memori tersebut hidup kembali.

Apalagi dengan keberhasilan mereka mendatangkan pemain-pemain veteran kelas dunia. Mulai dari mantan gelandang Ghana, Derek Boateng, penyerang jebolan Amerika Serikat, Robbie Findley, hingga ikon Yunani, Georgios Samaras berhasil didaratkan.

Hubungan Rayo OKC dengan kesebelasan La Liga memang sulit untuk ditolak. Sekalipun Rayo Vallecano tidak sekelas Real Madrid atau Barcelona, hal itu tetap menjadi nilai jual mereka.

Gelandang Kolombia, Sebastian Velazquez, contohnya. Pemain satu ini pernah dijuluki sebagai ‘Messi dari Kolombia’ dan ia meninggalkan New York City FC yang punya koneksi dengan Manchester City untuk Rayo OKC karena impian bermain di La Liga.

“Bersama Rayo OKC saya diberi kebebasan sebagai pengatur serangan. Selain itu, dalam kontrak juga disebutkan bahwa saya akan memiliki kesempatan berlatih dan membela tim Rayo Vallecano di Spanyol. Bermain di Spanyol merupakan impian saya,” aku Velazquez.

Impian pemain kelahiran 11 Februari 1991 itu tentu tidak terwujud. Belum, tapi yang jelas tidak dari Rayo OKC. Pasalnya, setelah satu musim menjalani kompetisi di NASL, Rayo OKC dibubarkan.

Bangkitkan Gairah Sebagai Nomor 2

Rayo datang ke Oklahoma di waktu yang salah. Menurut laporan Non Doc, industri minyak di Oklahoma sedang mengalami penurunan signifikan ketika Rayo OKC dibentuk. Oklahama merupakan daerah dengan satu idustri sebagai roda ekonomi, sumber daya alam. Entah itu minyak, gas, dan lain-lain.

Rayo bukan satu-satunya kesebelasan sepakbola di Oklahoma. Sebelum mereka datang, sudah ada Energy OKC yang bermain di United Soccer League (USL). Sekalipun bermain pada dua liga yang berbeda, Rayo dan Energy sama-sama diasuh oleh Sold Out Strategies, agensi marketing dan manajemen olahraga di Oklahoma.

Rayo berhasil membangkitkan gairah sepakbola di Oklahoma berkat identitas mereka sebagai kesebelasan satelit La Liga. “Warga keturunan Hispanik familiar dengan nama Rayo. Mereka bahkan lebih mengenal kesebelasan itu dibanding liga di Amerika Serikat,” kata perwakilan Sold Out Strategies, Brad Lund.

Sialnya, Lund tidak mengantisipasi hal ini. Pertandingan perdana Rayo OKC seharusnya dapat membuat Miller Stadium terisi penuh. Namun, Lund hanya menyediakan 200 tiket untuk laga tersebut. Sold Out Strategies disebut lebih memilih Energy FC sebagai prioritas karena telah terbukti memiliki komunitas suporter yang cukup besar di Oklahoma.

Degradasi dari La Liga

Foto: Gerard Nus

Manajemen buruk Sold Out Strategies seakan merusak misi utama Rayo Vallecano di Amerika Serikat. Dengan mengutamakan Energy FC di Oklahoma, komunitas Rayo tak bertambah. Mereka lebih mengandalkan warga Oklahoma dengan darah Hispanik yang sudah mengetahui Vallecano sebelumnya. Bukan memaparkan mereka pada publik baru.

Namun, tanpa kehadiran Sold Out Strategies, kondisi mereka lebih parah lagi. Setelah perusahaan agensi itu mundur dari Rayo OKC karena berselisih dengan Raul Presa, tim kedua di Oklahoma hanya memiliki dua orang untuk mengurus ruang ganti.

Presa menjanjikan visi baru kepada Rayo OKC. Mantan pelatih Liverpool di era Rafael Benitez, Gerard Nus sempat didatangkan sebagai nakhoda. Tapi, visi baru Rayo OKC tersebut tak pernah menjadi kenyataan. Rayo Vallecano terdegradasi di akhir musim 2015/2016, membuat keuangan Presa membengkak.

Tak lama kemudian, rumput lapangan Rayo OKC ‘disita‘ oleh pemilik saham minoritas yang mundur dari klub. Kesebelasan itu pun tidak lebih dari lelucon di Amerika Serikat. Januari 2017, Rayo OKC resmi didepak dari NASL.

Tidak Semudah Membalikkan Telapak Tangan

Foto: Twitter / @FCBarcelona

Sekalipun sistem franchise di olahraga Amerika Serikat kerap kali dikritik publik sepakbola karena tak mengenal promosi-degradasi dan lebih mengandalkan uang. Rayo OKC menjadi bukti bahwa mengurus sistem franchise tidak semudah perkiraan.

Sekalipun Didier Drogba dan David Beckham bisa langsung membentuk klub di Amerika Serikat beberapa tahun setelah masa-masa terbaiknya habis, bukan berarti uang menjadi satu-satunya modal mereka.

Gilanya lagi, mereka bukanlah kesebelasan pertama yang dirusak Brad Lund. Sebelumnya Lund mengurus tim hockey, Oklahoma City Blazers. Hampir dua dekade mengabdi kepada Blazers, Lund mengundurkan diri setelah berselisih dengan pengurus lainnya, Brian Funk. Beruntung Blazers masih bisa diselamatkan. Tidak seperti Rayo OKC.

Padahal jika ada tim sepakbola Eropa yang akan mendapatkan tempat di Amerika Serikat, mereka adalah Rayo Vallecano. Paham politik yang dianut Rayo populer di tanah Paman Sam. Akan tetapi, mau bagaimana juga ketika manajemen buruk berkuasa. Tidak akan bisa bertahan lama.  Sekarang Rayo OKC hanya sekedar sejarah. Padahal, mereka juga sebenarnya belum punya apapun untuk dibanggakan sebagai sejarah.