AS Roma dan Pengumuman Orang Hilang

Foto: The Drum

Seorang pria bernama Peter Boxell telah kehilangan putranya yang bernama Lee Boxell selama 31 tahun. Kadang-kadang, kata Peter, kehilangan anak di waktu yang begitu lama telah menjadi “mimpi buruk yang hidup”.

Banyak upaya yang dilakukannya untuk menemukan Lee, yang termasuk seorang suporter Sutton United yang hilang di usia 15 tahun. Pencariannya telah melibatkan ribuan jam kerja polisi, penggalian selama setahun di kuburan gereja, dan empat permohonan kepada Crimewatch.

Peter Boxell juga sempat memulai paduan suara “Orang Hilang”, yang mencapai final British Got Talent pada tahun 2017. Namun, selama jendela transfer musim panas lalu, Peter menerima bantuan spesial dari instansi yang tidak terduga. Instansi itu adalah klub sepakbola asal Italia, AS Roma. Mereka dianggap sebagai pelopor dalam hal kampanye di media sosial mereka, dengan menampilkan poster orang hilang di samping pengumuman transfer pemain.

Di musim panas kemarin, Roma juga melakukan pendekatan yang lebih dalam dengan menampilkan video anak-anak hilang bersama pengumuman transfer mereka, dan beberapa di antaranya menampilkan wajah Lee Boxell. Beberapa suporter awalnya mempertanyakan mengapa klub kesayangannya menggabungkan kegembiraan perekrutan pemain baru dengan pengumuman orang hilang, akan tetapi, ternyata dampaknya luar biasa. Lima anak yang disorot dalam video tersebut justru berhasil ditemukan.

Sayangnya, Lee Boxell bukan salah satu di antara mereka yang berhasil ditemukan. Setelah bertahun-tahun mencari, saat ini Boxell mulai menerima bahwa putranya mungkin telah meninggal dunia. Tetapi ketika kasus Lee ditampilkan di saluran media sosial klub, puluhan suporter Roma melakukan kontak untuk menawarkan dukungan kepada Peter, dan berharap ia masih optimis dalam pencariannya. Peter pun merasa terhibur berkat dukungan para suporter Roma tersebut.

“Sulit untuk digambarkan, tetapi dukungan itu membuat saya merasa seperti tidak sendirian, dan saya merasa bukan satu-satunya orang yang menderita. Dukungan itu memberi saya harapan bahwa jika bukan putra saya yang ditemukan, setidaknya seseorang di tempat lain dapat ditemukan. Semoga mereka yang hilang bisa dipersatukan kembali dengan keluarga mereka,” tutur Peter Boxell dikutip dari BBC Sports.

Bagaimanapun, menarik rasanya mengetahui apa alasan di balik kebijakan sosial kampanye orang hilang yang dilakukan AS Roma. Kalau menurut media BBC, ternyata langkah unik AS Roma ini merupakan ide yang datangnya dari kepala strategi klub, Paul Rogers, yang mengatakan jika ia merasa “terobsesi” dengan kisah band rock Soul Asylum –yang pada awal 1990-an juga pernah menampilkan anak-anak yang hilang dalam salah satu video klip musiknya.

“Kami telah membangun rasa kepedulian penghuni media sosial dengan cukup besar, dan saat masuk ke jendela transfer musim panas, kami pikir kami memiliki kesempatan untuk melakukan sesuatu yang lebih bermakna. Sepakbola di media sosial kadang-kadang bisa sangat beracun, dan kami pikir kami bisa melakukan sesuatu yang bertentangan dengan itu, dan kami lebih memilih jalan yang bisa dianut oleh semua jenis suporter,” jelas Paul Rogers.

Bayangkan saja, banyak reaksi dari berbagai jenis suporter di seluruh dunia yang sangat positif, karena di satu sisi, klub asal Ibukota Italia tersebut menampilkan 109 kasus dalam 72 video berbeda di 12 negara yang berbeda. Dari video-video itu, terdapat lima anak hilang yang berhasil ditemukan, termasuk dua anak dari Kenya, dua gadis remaja dari London, dan seorang anak laki-laki dari Belgia.

“Satu anak hilang yang ditemukan itu adalah hasil yang brilian, akan tetapi ternyata kami berhasil membantu menemukan lima anak hilang. Hal ini begitu luar biasa. Ini adalah ide yang sangat menakjubkan, dan bukanlah sesuatu yang saya impikan. Banyak anak hilang ketika mereka pergi ke pertandingan sepakbola, jadi, cara baru apa pun untuk mengajukan banding tentang kehilangan anak-anak layak untuk dilakukan,” tutur Rogers.

“Salah satu hal terbaik adalah kami (AS Roma) bisa dibantu oleh pusat kehilangan anak nasional, dan mereka banyak mengejutkan saya. Kata mereka, sebagian besar instansi mencoba menjauhkan diri dari sesuatu seperti ini karena kehilangan anak-anak adalah subjek yang sangat sensitif dan mungkin banyak pihak yang tidak ingin dikaitkan dengan itu. Tapi kami tidak peduli, kami justru ingin membantu 100%.”

“Kami merasa bahwa bahkan jika tidak ada anak yang ditemukan, kami masih dapat meningkatkan kesadaran akan kasus-kasus tersebut, dan masalah kehilangan anak-anak adalah tugas semua orang, bukan hanya tugas organisasi yang melakukan pekerjaan itu. Oleh sebabnya kami berinisiatif untuk membuat kampanye semacam ini.”

Menurut catatan, lebih dari 140 ribu anak hilang di Inggris setiap tahun. Ini merupakan sebuah data statistik yang menurut kepala eksekutif Orang Hilang Jo Youle adalah hal yang benar-benar mengejutkan. Meski begitu, badan amal selalu berharap bisa menemukan 10.000 orang yang hilang setiap tahun, maka dari itu bantuan dari Roma disambut dengan sangat baik oleh mereka.

Secara total, video anak-anak hilang yang dibuat AS Roma telah ditonton lebih dari sembilan juta kali di saluran media sosial mereka. Itu terjadi setelah mereka bekerja bersama 12 organisasi di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Italia, Spanyol, dan Kenya. Di satu sisi, AS Roma juga berencana untuk melanjutkan kampanyenya di waktu-waktu terdekat saat mereka berada di jendela transfer, terutama di bulan Januari 2020 mendatang.

“Roma telah menjadi pelopor dalam hal ini, dan mereka telah menunjukkan seberapa besar dampak baik yang bisa dimiliki oleh sebuah klub sepakbola. Saya berharap itu akan menginspirasi klub lain untuk melihat seberapa banyak hal itu melibatkan suporter mereka, dan saya berharap persoalan ini bisa membuat mereka bangga menjadi bagian dari kelompok yang membantu menemukan anak hilang di seluruh dunia,” tandas Jo Youle.

Sumber: BBC Sports