Irlandia Utara bukanlah negara ternama di dunia sepakbola. Dibanding negara-negara Britania Raya lain ataupun dengan tetangga mereka sendiri, Republik Irlandia, Norn Iron masih kalah populer. Tapi mereka tetap bisa menghasilkan pemain-pemain berkualitas. Setidaknya setiap satu dekade sekali, pasti ada saja talenta Irlandia Utara yang menonjol. Entah Pat Jennings, George Best, Gerry Amstrong, Mal Donaghy, Aaron Hughes, hingga Kyle Lafferty, pasti bisa saja mencuri perhatian.
Memasuki 2010, talenta baru muncul. Siap melanjutkan tradisi para pendahulunya. Nama pemain itu adalah Rory Donnelly. Penyerang kelahiran 18 Februari 1992 yang mencuri perhatian dari liga domestik Irlandia Utara, NIFL Premiership.
Menjalani debut bersama tim senior saat dirinya masih berusia 18 tahun, Donnelly dipantau berbagai kesebelasan ternama Inggris. Arsenal, Everton, Liverpool, semua menginginkan jasa Donnelly. Manajer Liverpool Kenny Dalglish bahkan menelpon langsung presiden Cliftonville, mengkonfirmasi minatnya.
“Saya memang bicara dengan presiden klub mereka. Menyenangkan saat tahu dirinya menyebarkan telepon itu ke semua pihak,” aku Dalglish. “Tidak setiap hari Anda mendapatkan telepon dari Dalglish,” kata Presiden Cliftonville Gerard Lawlor.
Mungkin kesal minatnya dibocorkan oleh pihak klub atau apapun alasannya, Liverpool enggan untuk melayangkan tawaran resmi kepada Cliftonville. “Kami tak mengatakan apapun tentang kemungkinan transfer,” kata Dalglish. Beruntung the Reds bukanlah satu-satunya kesebelasan yang tertarik kepada Donnelly. Cliftonville pun masih bisa mengimpornya ke Inggris. Atau lebih tepatnya kesebelasan Wales yang bermain di Inggris, Swansea City.
Janji Brendan Rodgers
Foto: Wales Online
Swansea menebus jasa Donnelly pada Januari 2012 dengan dana 100 ribu Pauns. Nama Donnelly kini sudah diakui di Irlandia Utara. Bukan hanya karena berita ketertarikan Liverpool pada dirinya. Tapi ia juga tercatat sebagai salah satu pemain paling produktif di NIFL Premiership 2010/2011 dengan 11 gol dari 19 pertandingan. Sudah pindah ke Swansea pun namanya masih tercatat di 10 besar topskorer liga.
“Kami senang dapat menarik perhatian salah satu talenta terbaik Irlandia Utara. Saya siap membantu Donnelly mencapai potensi terbaiknya. Dalam beberapa tahun ke depan saya harap akan lebih banyak lagi pemain-pemain potensial seperti Donnelly yang datang ke Swansea. Tapi untuk saat ini, kita tidak boleh membebani dirinya. Ia datang dari kompetisi part-time,” kata Manajer Swansea Brendan Rodgers
Menurut Liverpool Echo, the Reds sebenarnya ingin berusaha meyakinkan Donnelly terlebih dulu sebelum melayangkan tawaran resmi ke Cliftonville. Namun, Rodgers berhasil meyakinkan Donnelly untuk mengabaikan telepon dari Dalglish.
“Kami [Swansea] adalah pilihan terbaiknya. Dia sendiri sadar bahwa kami mengobritkan beberapa pemain akademi untuk tampil di Premier League. Jika Donnelly tak melihat itu, kami bisa mencari pemain lain. Tapi saya sangat senang dengan keputusannya,” kata Rodgers.
Sayangnya, Rodgers tidak memenuhi janji tersebut. Tidak ada satupun pemain akademi Swansea yang ia orbitkan saat menangani the Swans di Premier League. Meski ada nama Jazz Richards dan Joe Allen yang asli akademi Swansea, mereka sudah masuk bagian tim sejak masih bermain di Championship. Donnelly atau pemain muda lainnya tidak mendapat kesempatan.
Donnelly pernah merasakan Liga Europa ketika Swansea diasuh Michael Laudrup. Namun ia lebih banyak menghabiskan waktunya disekolahkan di luar Liberty Stadium. Donnelly akhirnya dilepas Swansea pada 2015 dan membela klub divisi tiga Inggris, Gillingham. Bersama Gillingham, Donnelly pun mulai memiliki ambisi tinggi, tampil di Piala Eropa 2016.
Menunggu Panggilan Tim Nasional
Foto: Planet Radio
“Saya sudah mencetak lebih dari 10 gol bersama Gillingham. Akan sangat senang apabila bisa mewakili Irlandia Utara di Piala Eropa. Jika saya bisa melanjutkan performa ini, pasti akan mendapatkan tiket ke Prancis,” katanya. Namun hal itu tidak jadi kenyataan. Michael O’Neill yang membawa Irlandia Utara menjalani debut di Piala Eropa tidak melihat Donnelly sebagai opsi.
Setelah dua musim membela Gillingham, Donnelly pun dipulangkan ke Cliftonville. “Donnelly akan mengejutkan liga Irlandia Utara,” kata Manajer Gillingham Justin Edinburgh. Dengan kata lain, pada 2017, Donnelly akan kembali melakukan apa yang telah ia lakukan enam tahun sebelumnya.
Sejak usia muda, Donnelly sudah mengejutkan NIFL Premiership. Ia bahkan disebut sebagai kunci kebangkitan Cliiftonville, kembali menjadi tim terpandang Irlandia Utara selepas era Piala Intertoto. Bersama The Reds –julukan Cliftonville-, Donnelly pun kembali menunjukkan kualitasnya di lini depan. Terlibat dalam 39 gol dalam 66 pertandingan selama dua musim.
Bukan hanya itu, bersama Cliftonville, Donnelly juga memiliki peluang lebih besar untuk memenuhi mimpinya yang tertahan di Swansea. Tampil di kompetisi antar klub Eropa. Entah Liga Europa atau Champions. Mengingat the Reds adalah salah satu tim terbaik Irlandia Utara dan NIFL Premiership mendapatkan dua tiket dari UEFA.
Langkah ini mirip dengan apa yang dilakukan Matt Derbyshire bersama Olympiacos. Ia tidak bisa bermain di Liga Champions ketika masih membela Blackburn Rovers di Premier League, jadi dirinya hengkang untuk memenuhi mimpi tersebut di Yunani.
Mimpi Donnelly yang masih tertahan tinggal satu: Membela tim nasional senior Irlandia Utara. Usianya sudah 27 tahun dan walaupun ia sudah masuk radar tim nasional sejak 2015, Donnelly belum mendapat kesempatan membela Norn Iron.
Mungkin apabila dirinya bisa membantu Cliftonville ke fase grup Liga Europa untuk pertama kalinya pada 2019/2020, karier Donnelly akan dimulai kembali. Perjuangan tersebut dimulai dari kualifikasi melawan klub asal Wales, Barry Town United.