Cucho Hernandez, Talenta yang Disia-siakan Watford

Foto: AS.

Juan Camilo Hernandez atau biasa disapa Cucho mungkin tidak terlalu terlihat selama 2018/2019. Bermain bersama klub promosi La Liga, SD Huesca, Cucho hanya terlibat dalam tujuh gol dari 34 pertandingan. Klub berjuluk Oscenses itu bahkan mengakhiri musim di peringkat 19 klasemen dan kembali ke divisi dua pada 2019/2020.

Datang sebagai pemain pinjaman dari Watford, Cucho dikenal sebagai salah satu pemuda potensial alias wonderkid di dunia sepakbola. Lahir di Pereira, Kolombia pada 22 April 1999, kemampuan Cucho sudah diakui oleh Guardian sejak 2016. Masuk dalam daftar 60 pemain muda terbaik versi media Inggris itu saat masih membela tim lokalnya, Deportivo Pereira.

Menjalani debut profesional untuk Pereira saat masih berusia 15 tahun, Cucho kemudian menarik perhatian Keluarga Pozzo. Gino Pozzo yang memiliki tiga kesebelasan di Eropa awalnya ingin mendatangkan Cucho untuk Granada. Namun sebelum bisa mendaratkan Cucho, Granada sudah dijual terlebih dulu oleh ayah Gino, Giampaolo.

Tanpa Granada yang dijual ke pengusaha asal Tiongkok, Jiang Lizhang, Gino dipercaya menangani Watford oleh Sang Ayah. Cucho pun kemudian dikontrak the Hornets. Dirinya dititipkan ke America de Cali selama enam bulan sebelum meninggalkan Kolombia untuk Eropa.

Belum pernah sekalipun mengenakan seragam Watford, jasa Cucho dipinjamkan ke Huesca selama dua musim. Mencetak 16 gol dan arsiteki enam lainnya dari 35 pertandingan, jasa Cucho sebenarnya sudah diminati berbagai kesebelasan lain. Tapi Watford saat itu belum mau melepas jasanya.

“Kami memiliki banyak pemain yang sedang berkembang tanpa perlu mendapat sorotan yang berlebihan. Cucho adalah salah satu bintang di divisi dua Spanyol. Banyak klub yang menginginkan jasanya. Tapi dirinya akan bertahan di sana [Huesca] sampai ia siap untuk Watford,” kata Direktur Teknis Watford Filipo Giraldi.

Peluang Bertahan di Spanyol

Gagal mempertahankan Huesca di La Liga, Watford akhirnya memanggil Cucho pulang ke Vicarage Road. Tapi dirinya belum tentu bertahan di sana. Menurut Estadio Deportivo de Sevilla, Watford kini rela menjual Cucho selama harganya sesuai dengan permintaan Pozzo.

“Melihat penampilannya dalam dua musim terakhir, Watford berani melepas jasa Cucho selama para peminat memenuhi permintaan Pozzo. Sejauh ini, Real Betis dan Valencia disebut sebagai peminat utama Cucho,” klaim media tersebut.

Cucho sendiri mengaku bahwa dirinya ingin bertahan di Spanyol. “Saya pergi dari Huesca bukan karena keputusan pribadi. Saya tidak bisa mengambil keputusan itu. Peluang untuk bertahan di Spanyol masih ada dan menurut saya itu adalah yang terbaik,” kata Cucho.

Dirinya mungkin gagal meloloskan Huesca dari degadasi. Namun, Cucho tetap dikenal sebagai penyerang handal di Spanyol. Terutama saat melawan kesebelasan-kesebelasan top Spanyol. Dari empat gol yang diciptakannya, tiga bersarang ke gawang penghuni Liga Champions: Barcelona, Real Madrid, dan Valencia CF.

Cucho adalah pemain pertama di La Liga yang berhasil mencetak gol ke gawang Barcelona dan Real Madrid pada musim yang sama setelah Sergio Aguero. Wajar dirinya jadi incaran berbagai klub di Spanyol.

Ia bahkan dipanggil ke tim nasional senior Kolombia untuk uji coba melawan Kosta Rika pada Oktober 2018. Mencetak dua gol ke gawang Keylor Navas dalam debutnya tersebut.

Perdagangan Talenta ala Watford

Foto: AS Colombia

Sejak usia muda, mental Cucho memang sudah teruji. “Dia adalah pemain yang gila. Ia sudah memperlihatkan kualitasnya sejak bermain di Kolombia. Sekarang bermain di Eropa dan setiap hari dirinya jadi semakin gila”.

“Mengatasi semua tekanan yang ada. Saya yakin Cucho akan menjadi salah satu pemain tim nasional di Piala Dunia berikutnya,” aku mantan pemain Dynamo Kyiv asal Kolombia, Harrison Otavio.

Dikenal sebagai penyerang yang berbahaya dari dalam ataupun luar kotak penalti dan handal mengekseskusi bola mati, Cucho sebenarnya sangat berguna untuk Watford. Ia memang bukan pemain kuat seperti Andre Gray atau Troy Deeney, tapi dirinya memiliki mobilitas tinggi dan senang memainkan bola-bola panjang. Pas untuk Watford.

Setelah lolos ke final Piala FA 2019, Watford sebenarnya punya momentum untuk jadi kuda hitam di Premier League 2019/2020. Sayangnya, melihat sikap the Hornets yang mulai rela melepas Cucho, hal itu mungkin tidak akan terjadi.

Terlepas dari perkataan Giraldi tentang bagaimana Keluarga Pozzo ingin memaksimalkan pemain muda untuk klub, pada akhirnya mereka semua hanyalah barang dagangan.

Obral Pemain Kolombia

Foto: Caught Offside

Jeison Murillo (Valencia), Jhon Cordoba (Koln), Luis Muriel (Sevilla), dan Juan Cuadrado (Juventus), semuanya merupakan pemain Kolombia yang pertama mendarat di Eropa berkat Pozzo. Entah itu di Granada atau Udinese.

Mereka semua diakui sebagai pemain hebat. Tapi tidak ada satupun yang berguna untuk Pozzo selain untuk dijual. Cucho adalah nama terakhir yang disia-siakan. Anehnya, mereka semua dijual dengan harga yang relatif murah di dunia sepakbola modern.

Cuadrado jadi yang paling mahal ketika dilepas dengan harga 20 juta euro ke Fiorentina. Sementara Murillo, Muriel, dan Cordoba tidak sampai 10 juta euro. Cucho kabarnya akan dilepas dengan harga 25 juta euro.

Lebih mahal dari Cuadrado, tapi itu bukan rekor penjualan the Hornets yang sebelumnya sudah melepas Richarlison lebih dari 35 juta euro ke Everton.