Sejarah Sepakbola Qatar, dari 1960 hingga Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2022

Qatar telah berhasil menggelar turnamen sepakbola akbar, Piala Dunia 2022 pada 20 November – 18 Desember 2022. Ini pertama kali kejuaraan empat tahunan ini digelar di jazirah Arab, dan pertama kali pula diselenggarakan pada penghujung tahun, dengan alasan cuaca yang tidak terlalu terik saat itu. Argentina akhirnya keluar sebagai juara, setelah mengalahkan juara bertahan Prancis dalam laga final.

Tak hanya sukses sebagai tuan rumah, Qatar juga membuat penampilan perdana di Piala Dunia pada saat itu. Catatan ini tentu jadi salah satu capaian penting bagi mereka, mengingat sepakbola nasional Qatar secara de jure baru dimulai sekitar 60 tahun yang lalu. Berikut ini sejarah sepakbola Qatar dari sejak asosiasi terbentuk hingga menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022, dikutip dari berbagai sumber.

Periode Awal Sepakbola Qatar

Pada periode awal, sepakbola dibawa ke Qatar bertepatan dengan penemuan awal cadangan minyak di Dukhan pada 1940. Pekerja minyak ekspatriat memainkan pertandingan resmi pertama di negeri tersebut sekitar delapan tahun kemudian. Dalam waktu singkat, popularitas permainan baru ini pun meluas dan minat orang-orang terus meningkat, hingga berdirilah klub pertama, Al Najah pada 1950.

Kejuaraan sepakbola pertama diadakan di Dukhan, dan tim tuan rumah memenangkan turnamen Izzadeen 1951 itu. Sejak itu, sepakbola di Qatar berkembang pesat, hingga dibentuk Qatar Football Association (QFA) pada 1960, untuk mengatur olahraga ini secara profesional. Menariknya, tempat pertama dengan lapangan rumput di wilayah Teluk adalah Doha Stadium yang diresmikan pada 1962.

Kawasan Teluk

Selang tiga tahun sejak berdiri, QFA resmi menjadi anggota FIFA, induk organisasi sepakbola dunia, disusul bergabung ke Asian Football Confederation (AFC) pada 1967. Sepanjang periode itu, bersama Bahrain mereka juga mendorong terbentuknya turnamen sepakbola regional kawasan Teluk Persia, yang kemudian disebut Arabian Gulf Cup, atau dikenal sebagai Piala Teluk, digelar dua tahun sekali.

27 Maret 1970, timnas Qatar yang baru dibentuk memainkan pertandingan resmi pertamanya lawan tuan rumah Bahrain dalam Piala Teluk 1970. Sayangnya, mereka harus kalah 1-2, di mana Mubarak Faraj mencetak satu-satunya gol untuk Qatar. Mereka baru bisa merasakan kemenangan perdana di laga internasional saat mencukur Oman 4-0 pada Piala Teluk 1974, hingga berhasil menjadi juara tiga.

Tingkat Lebih Tinggi

Setelah asosiasi menyelenggarakan Liga Qatar pertama pada 1972/1973, Qatar mulai melangkah ke tingkat yang lebih tinggi dengan ambil bagian dalam kualifikasi Piala Asia 1976 dua tahun kemudian. Sayangnya, mereka gagal lolos ke putaran final. Tapi, tahun berikutnya, Qatar sukses sebagai tuan rumah turnamen internasional pertamanya di Piala Teluk 1976, sekaligus kembali finish posisi tiga.

Timnas Qatar memainkan pertandingan kualifikasi Piala Dunia FIFA pertamanya pada 1977. Awalnya, mereka dijadwalkan menghadapi Uni Emirat Arab pada 11 Maret 1977, tapi laga batal karena lawan menarik diri dari kompetisi. Debut The Maroon akhirnya terjadi dua hari kemudian, saat menekuk Bahrain 2-0 di Doha. Hanya saja mereka gagal lanjut ke babak berikutnya setelah finish ketiga di grup.

Piala Asia dan Kejuaraan FIFA

Dipimpin mantan winger Brasil dan Barcelona Evaristo, Qatar membuat penampilan pertamanya di Piala Asia 1980 Kuwait. Mereka mencatat kemenangan 2-1 atas Uni Emirat Arab, tapi kalah dua laga berikutnya dan sekali imbang, sehingga gagal lolos ke fase selanjutnya. Setahun kemudian, tim U-20 Qatar sukses menembus final Piala Dunia Junior 1981 di Australia, tapi kalah 0-4 dari Jerman Barat.

Kinerja sepakbola Qatar terus meningkat hingga mencapai final Piala Teluk 1984, meski harus kalah adu penalti dari Irak. Tapi, posisi runner-up itu jadi penghargaan paling mengesankan bagi mereka di level senior hingga 1992. Kemudian, Qatar juga ikut di Olimpiade 1984 Los Angeles, lolos lagi ke Piala Asia 1984, lalu debut di Piala Arab FIFA 1985, tapi gagal dalam kualifikasi Piala Dunia 1982 dan 1986.

Trofi Pertama

Qatar jadi tuan rumah Piala Asia 1988, juga edisi 2011 yang berlangsung sukses, dan menggelar Piala Teluk 1992 setelah sebelumnya edisi 1976. Piala Teluk 1992 pun berhasil dimenangkan sebagai trofi internasional pertama mereka. Kesuksesan sama terulang di Piala Teluk 2004, juga saat menjadi tuan rumah, dan mengangkat trofi ketiga kali di edisi 2014 setelah mengalahkan tuan rumah Arab Saudi.

Setelah jadi tuan rumah Piala Dunia Junior 1995, Qatar hampir lolos ke Piala Dunia 1998, tapi gagal usai kalah dari Arab Saudi di laga terakhir. Meski begitu, mereka sukses ke final Piala Arab FIFA 1998 untuk pertama kali saat jadi tuan rumah. Di era 2000-an, Qatar merebut medali emas Asian Games pertama pada 2006, hingga memenangkan Kejuaraan WAFF (Federasi Sepakbola Asia Barat) 2014.

Juara Piala Asia

Puncaknya, Qatar jadi jawara wilayah AFC untuk pertama kali setelah memenangkan Piala Asia 2019, dengan mengalahkan Korea Selatan di perempat final dan juara empat kali Jepang di final. Mereka pun hanya kebobolan satu gol di seluruh turnamen. Di tahun sama, Qatar diundang ke Copa America 2019 dan sempat menahan imbang Paraguay 2-2 sebelum kalah dalam dua pertandingan berikutnya.

Pada 2019 dan 2020 Qatar jadi penyelenggara Piala Dunia Klub FIFA, sebelum dipercaya sebagai tuan rumah Piala Arab FIFA 2021 dan menjadi juara tiga. Qatar juga tampil di Piala Emas CONCACAF 2021 sebagai undangan dengan hasil juara tiga. Pencapaian tertinggi mereka terjadi pada 20 November 2022 dengan debut di Piala Dunia. Sayangnya, Qatar yang jadi tuan rumah tampil buruk dengan gagal merebut poin, dan hanya mampu mencetak satu gol oleh Mohammed Muntari ke gawang Senegal.

Sumber: Al Jazeera