Britania, terutama Inggris memang menjadi tempat pertama sepakbola tumbuh, memiliki peraturan, dan mengalami perkembangan taktik dan formasi permainan. Perlahan-lahan, Britania bukan satu-satunya penjuru dunia yang merasa sepakbola sangat menarik. Sepakbola dengan cepat menyebar ke daerah Eropa Tengah hingga Amerika Selatan.
Orang-orang Britania kala itu sering bepergian untuk melakukan perdagangan. Contohnya adalah mereka melakukan ekspor tembaga dari Cili, pupuk dari Peru, wol dari Argentina dan Uruguay, serta kopi dari Brasil dan Kolombia. Tak hanya itu, mereka juga mendirikan bank di banyak negara di dunia.
Pada 1880-an, 20 persen dari investasi asing Britania terdapat di Amerika Selatan, bahkan terdapat 45 ribu orang Britania tinggal di Buenos Aires, Argentina. Angka tersebut belum ditambah penduduk yang lebih sedikit namun tetap signifikan yang tinggal di Sao Paulo, Rio de Janeiro, Montevideo, Lima, dan Santiago. Tujuan utama mereka merantau adalah untuk berbisnis, namun mereka juga membuat koran, rumah sakit, sekolah, dan klub olahraga. Mereka mengeksploitasi sumber daya alam yang dimiliki oleh Amerika Selatan dan memberi sepakbola sebagai gantinya.
Peraturan sepakbola FA tiba di Argentina pada tahun 1867 dan dipublikasikan oleh koran berbahasa Inggris, The Standard. Pada tahun yang sama, Buenos Aires Football Club didirikan namun berbagai masalah harus dihadapi dan akhirnya mereka menjadi klub rugby.
Sepakbola benar-benar berkembang pada tahun 1880-an dengan Alexander Watson Hutton sebagai pionirnya, lulusan Universitu of Edinburgh yang pindah ke Argentina untuk menjadi guru dan menyebarkan sepakbola. Ia juga berperan penting terhadap lahirnya Argentine Football Association pada tahun 1893.
Tak beda jauh dengan Amerika Selatan, awal mula sepakbola di Eropa juga dimulai dengan ekspat-ekspat Britania. Terdapat komunitas orang Britania yang berfokus pada bank, perdagangan, dan engineering, sebelum akhirnya sepakbola juga menjadi salah satu fokus mereka.
Di Budapest, Hungaria, tim sepakbola pertama yang didirikan ialah Ujpest yang dibentuk di gimnasium pada tahun 1885 sebelum MTK dan Ferencvaros muncul. Vienna, ibukota Austria awalnya menjadi pusat sepakbola di Eropa Tengah. Sepakbola di sana dimainkan oleh staf-staf kedutaan besar, bank, perusahaan dagang, dan perusahaan engineering, sebelum akhirnya klub-klub sepakbola lahir. Pertandingan pertama di Austria terjadi pada 15 November 1894 yang mempertemukan Vienna Cricket Club dan tukang kebun dari perumahan mewah Baron Rothschild. Karena ketertarikan warga lokal yang meningkat, Vienna Cricket Club diubah menjadi Wiener Amateure.
Sedikit berbeda, perkembangan sepakbola di Ceko tidak semudah Austria dan Hungaria. Sepakbola harus berkompetisi dengan Sokol, salah satu cabang olahraga gimnasioum yang popular dari Jerman. Meski begitu, seiring dengan berkembangnya jumlah anak muda Praha dengan intelektualitas tinggi yang pergi ke London dan vienna untuk menimba ilmu tentang sepakbola, olahraga tersebut menjadi populer di Ceko. Anglofil (orang yang menyukai kebudayaan Inggris) di Denmark, Belanda, dan Swiss juga sangat cepat dalam mengadaptasi sepakbola. Denmark bahkan membuktikan bahwa mereka hebat dengan memenangkan medali perak di Olimpiade 1908.
Pada awal perkembangan sepakbola Belanda, mereka tidak mencoba hal yang berbeda yang dilakukan oleh orang Britania dalam memainkan sepakbola, entah itu dari sudut pandang taktik atau lainnya.
“Tujuan dari olahraga ini adalah memainkannya di lapangan Inggris, lengkap dengan strategi Inggris…di tengah indahnya pemandangan Belanda,” ungkap Maarten van Bottenburg dan Beverley Jackson di buku yang berjudul Global Games.
Beberapa negara lain juga memulai perkembangan sepakbolanya dari orang Britania yang tinggal di negara mereka. Spanyol merupakan contoh lain. Sepakbola diperkenalkan oleh pekerja tambang di Minas de Rio Tinto di barat daya Spanyol. Investor Inggris, Hugh Matheson membeli tambang perak pada tahun 1873 dan membawa banyak orang Britania kesana.
Daerah Eropa Tengah dan Amerika Selatan mulai skeptis terhadap cara bermain Inggris sehingga sepakbola mulai berkembang dengan pemikiran masing-masing. Formasi 2-3-5 tetap digunakan, namun mereka juga mulai menerima berbagai cara bermain yang dapat digunakan. Berbeda dengan Inggris yang meskipun mereka mengenal permainan short-passing Skotlandia, mereka tetap bersikukuh untuk memainkan sepakbola dengan keras dan melibatkan fisik.
Aktivitas Britania kala itu memang mendunia meskipun transportasi belum memadai. Tak dapat dipungkiri, sepakbola menjadi olahraga yang mendunia karena Britania gemar menjelajah dunia dan membuat kehidupan disana. Mereka tinggal, hidup, tumbuh, dan tentu saja membawa kultur yang mereka punya, salah satunya ialah sepakbola.