Naik Turun SC Paderborn 07

Foto: Talksport.com

Glücksgas Stadium menampilkan pemandangan berbeda usai wasit meniupkan peluit tanda pertandingan berakhir. Pendukung tuan rumah Dynamo Dresden, cukup senang mengakhiri kampanye Bundesliga dengan kemenangan 3-1 atas tim tamu dan mengunci posisi ke-11 klasemen akhir Bundesliga 2.

Pemandangan berbeda ditunjukkan suporter tim tamu, SC Paderborn 07, mereka berharap-harap cemas usai menelan kekalahan. Semua suporter fokus ke tayangan live score masing-masing di handphone mereka. Mereka melihat pertandingan penting lainnya: VFL Bochum vs Union Berlin.

Ketika laga Bochum menghadapi Union Berlin selesai dengan skor remis 2-2, pendukung SC Paderborn 07 berpesta dan tumpah ruah dalam rasa senang yang tak tergambarkan. Hasil imbang Union Berlin membuat Paderborn secara otomatis lolos ke Bundesliga.

Bagi Paderborn, lolosnya mereka ke Bundesliga memang sangat mereka syukuri karenabukan hanya berarti naik divisi. Paderborn melewati musim yang sulit dalam enam tahun usai mereka degradasi dari Bundesliga.

Terpuruk usai degradasi dari Bundesliga

Bundesliga musim 2013/2014. Klub kecil dari sebelah barat Jerman, SC Paderborn untuk pertama kalinya sepanjang sejarah lolos ke Bundesliga setelah 106 tahun berdiri. Pencapaian ini disambut sukacita. Optimisme melambung. Selama ini Paderborn lebih akrab bermain di Bundesliga 2 atau  Liga 3 dan selalu ada di bawah bayang-bayang tim mapan di sekitar sungai Rhine lainnya seperti Borussia Dortmund, Schalke, Bayer Leverkusen, Borussia Monchegladbach, atau Fortuna Dusseldorf. Paderborn menjadi tim kurcaci saat itu.

Kisah indah tersebut hanya bertahan satu musim, Paderborn kembali degradasi semusim setelahnya bahkan menjadi juru kunci. Catatan mereka saat itu cukup suram, hanya meraih 5 kemenangan dan mengemas 31 poin dari 34 laga, finish di posisi 18 dan membuat klub yang bermarkas di Benteler-Arena tersebut kembali ke Bundesliga 2.

Masalah tidak berhenti bagi Paderborn, usai menderita degradasi ke Bundesliga 2, Paderborn mengalami banyak kesulitan, mereka kehilangan Manajer yang membawa mereka promosi, André Breitenreiter, ia memutuskan hengkang ke Schalke 04. Pada awal musim 2015/2016, Paderborn di bawah asuhan Markus Gellhaus, hanya mengemas 10 poin dari 11 laga, dan membuat pelatih interim tersebut dipecat.

Pengganti dari Markus Gelhaus, sangat di luar dugaan. Nama Steffen Effenberg ditunjuk menjadi pelatih baru. Effenberg yang merupakan pemain legendaris Bayern Munich dan Timnas Jerman saat itu merupakan pundit bagi Stasiun TV di Jerman. Effenberg kemudian melabeli dirinya sebagai “New One” Bersama Paderborn, sempat menjanjikan di awal, namun drama kemudian berlanjut.

Paderborn kembali menelan banyak kekalahan dan hasil minor di bawah Effenberg, namun masalah berlanjut usai diktahui Effenberg belum menyelesaikan kursus kepelatihan dan belum memliki lisensi kepelatihan. Hal tersebut yang membuatnya harus dipecat oleh Paderborn.

Penggantnya Rene Müller yang merupakan pelatih akademi tidak mampu berbuat banyak. Paderborn finish di posisi 18 yang membuat Paderborn kembali degradasi ke 3.Liga Bersama dengan FSV Frankurt. Pemain memutuskan hengkang ke klub lain. Pemain yang memperkuat Paderborn sangat berbeda dengan ketika masih bermain di Bundesliga ataupun 2 Bundesliga.

Paderborn masih sangat kesulitan di 3 Liga, hingga pada pertandingan penentu saat itu pekan terakhir 3 Liga, Paderborn berada di posisi 17 namun hanya unggull 1 angka dari Weder Bremen II. Paderborn bermain imbang 0-0 melawan VfL Osnabrück, sedangkan Weder Bremen II menutup laga dengan kemenangan tipis 1-0 dari VfR Aalen sekaligus menyalip Paderborn di klasemen. Padeborn finish di posisi 18 sekaligus dipastikan degradasi ke Regional Liga atau setingkat divisi semi professional di Jerman. Namun hal tersebut urung terjadi.

Di akhir musim 2016-2017, TSV 1860 Munich terdegradasi ke 3 Liga, namun masalah keuangan membuat seteru abadi Bayern Munich ini gagal memenuhi syarat berkompetisi secara professional dan membuat TSV 1860 Munich terdegradasi ke Regional Liga. Kabar baik bagi Paderborn “jatah” degradasi mereka diambil oleh TSV 1860 Munich. Paderborn tetap berkompetisi di 3Liga musim 2017-2018.

Kebangkitan Paderborn

Paderborn belajar dari kesalahan mereka, musim 2017-2018 di 3Liga, Steffen Baumgart ditunjuk sebagai Pelatih kepala. Perlahan namun pasti Paderborn menunjukkan tajinya, mereka sempat menang 7 kali beruntun di 3 Liga dan membuat Paderborn memuncaki klasemen. Tangan dingin Steffen Baumgart membuat Paderborn melaju cepat dan tak terhentikan di 3Liga, semua tim terkejut dengan performa Paderborn. Dari tim degradasi menjadi tim papan atas, Paderborn finish di posisi 2 klasemen akhir saat itu dan promosi ke 2 Bundesliga.

Kunci lain kebangkitan Paderborn adalah langkah cerdas dari 2 perusahaan pemilik Paderborn, yakni Voith dan Hartmann Group keduanya adalah Mittelstand atau dalam Bahasa Jerman berarti perusahaan local dengan skala kecil. Voith dan Hartmann Group sadar bahwa Paderborn harus dikelola secara ceradas, budget mereka sangat ketat dan membuat pembelanjaan dilakukan se effisien mungkin.

Paderborn kemudian promosi ke 2 Bundesliga 2018-2019. Membuka kompetisi dengan 5 kemenangan dari 6 laga perdana, membuat Paderborn menjanjikan sebagai penantan gelar juara, Paderborn kemudian terseok-seok di pertengahan pekan, namun tangan dingin Steffen Baumgart membuat Paderborn konsisten di tiga besar dan menutup hasil dengan promosi ke Bundesliga sebagai runner-up 2 Bundesliga.

“Aku benci kekalahan, tapi aku akan menerima hari ini,” kata Baumgart yang emosional setelah pertandingan menghadapi Dynamo Dresden. “Terkadang hal-hal baik terjadi dalam hidup.” Tutupnya.

6 Musim dengan pasang surut luar biasa yang dialami oleh Paderborn terbayar manis dnegan meraih tiket promosi ke Bundesliga untuk kedua kalinya sepanjang sejarah. Sejauh apa Paderborn melaju di Bundesliga musim depan? Apakah kembali melanjutkan kejutan atau kembali menjadi tim semenjana? Namun mari mengagumi perjuangan Paderborn hingga promosi saat ini