Saat ini, pergantian pemain merupakan bagian integral dalam taktik tiap kesebelasan. Tujuan pergantian pemain saat ini sudah bergeser dari pertama kali aturan ini diberlakukan. Mereka yang masuk menggantikan pemain lain, bisa bertujuan untuk mengganti yang cedera, mengubah taktik, atau sekadar membuang waktu.
Saat ini, aturan yang biasa digunakan di kompetisi resmi adalah tiga kali pergantian pemain. Bahkan, mulai Piala Dunia 2018, diperkenalkan pergantian pemain keempat yang cuma bisa dilakukan di babak perpanjangan waktu. Lalu, turnamen Indonesian Soccer Championship 2016 pernah menggagas pergantian lima pemain, dengan catatan tiga pemain U-23 dimainkan minimal hingga turun minum.
Pergantian pemain saat ini terlihat begitu cair. Akan tetapi, bagaimana sepakbola di era sebelum 1950-an saat pergantian pemain belum diberlakukan?
Era Sepakbola Tanpa Pergantian Pemain
Sebelum aturan pergantian pemain diberlakukan pada 1950-an, 11 pesepakbola bermain penuh selama 90 menit, tidak peduli kondisi fisik mereka sedang bagus atau sedang cedera. Ini yang membuat jumlah pemain dalam satu kesebelasan tidak segemuk saat ini. Pasalnya, pelatih umumnya hanya menurunkan pemain yang itu-itu saja.
Hal ini juga berpengaruh pada nomor punggung si pemain yang terkesan tetap dan tak berganti-ganti. Ini karena kitman tak punya nomor punggung lain selain 1-11.
Sejatinya pergantian pemain di sepakbola sudah ada sejak 1850-an. Namun, kala itu, “pergantian pemain” dilakukan sebelum pertandingan dimulai. Alasannya pun sederhana: si pemain tak datang ke pertandingan. Ini tercatat ketika Eton College menggunakan pemain darurat karena salah satu pemainnya tak datang ke lapangan.
Mengganti pemain yang tidak datang ini bukan cuma dilakukan di tingkat pertandingan sekolah atau kompetisi lokal, tapi juga di pertandingan internasional. Pada 15 April 1889, Wales menghadapi Skotlandia di Wrexham. Akan tetapi, kiper Wales, Jim Trainer, tak datang sehingga Wales harus mencari kiper lokal.
Dalam pertandingan ini, ada pemain pengganti pertama yang tercatat. Dia adalah Sam Gillam, yang masuk menggantikan Alf Pugh, kiper amatir yang menggantikan Jim Trainer. Sam Gillam sendiri dikenal sebagai pesepakbola profesional yang bermain di sejumlah klub Inggris. Ia pun pernah membela Bolton Wanderers di Football League.
Pergantian Pemain Pertama di Sepakbola
Pergantian pemain sendiri belum jamak dilakukan berpuluh-puluh tahun selanjutnya. Bahkan, pergantian pemain pertama tercatat atas nama Richard Gottinger, yang masuk menggantikan Horst Eckel dalam pertandingan antara Jerman Barat menghadapi Negara Bagian Saarland, jelang Piala Dunia 1954.
Baru empat tahun kemudian aturan pergantian pemain mulai diadopsi sejumlah liga di dunia. Para pemain bisa digantikan dengan seseorang yang ada di bangku cadangan, dengan alasan pemain tersebut menderita cedera. Sebelumnya, ketika ada pemain yang cedera, ada dua pilihan yang diberikan: membiarkan pemain cedera bermain hingga peluit akhir, atau membawa pemain cedera tersebut keluar lapangan.
Sementara itu, Federasi Sepakbola Inggris, tidak mau gegabah menerapkan aturan ini. Mereka menunggu hingga musim 1965/1966 agar aturan ini bisa diterapkan di liga. Alasan yang dikemukakan pun cukup bikin dahi berkerut: agar kompetisi tetap berjalan seketat mungkin. Seperti liga lain, FA pun membolehkan satu pemain sebagai pengganti pemain yang cedera.
Akan tetapi, aturan ini dibengkokan oleh sejumlah kesebelasan. Salah satu yang terkenal adalah manajer Leeds United, Don Revie, yang meminta pemainnya berpura-pura cedera agar ia bisa menggantinya dan membuat perubahan. Lalu pada musim 1967/1968, FA pun membolehkan pergantian pemain atas alasan taktikal.
Di Liga Inggris, Keith Peacock menjadi pemain pertama yang masuk ke lapangan sebagai pengganti. Di hari yang sama, Bobby Knox menjadi pemain pengganti pertama yang mencetak gol di Liga Inggris, kala Barrow menghadapi Wrexham. Pada musim tersebut, Knox juga menjadi pemain pengganti pertama yang bisa menahan tendangan penalti.
Soal mengganti pemain untuk keperluan taktik pada era itu jarang dilakukan, kecuali oleh Don Revie. Kebanyakan manajer mengganti pemain hanya karena pemain tersebut cedera. Hal berbeda dilakukan West Bromwich Albion yang mendapatkan manfaat dari pergantian pemain. Pada musim 1965/1966 hanya menggunakan tujuh pergantian dalam 42 pertandingan liga mereka. Namun, setelah alasan taktik dibolehkan, jumlah pergantian pemain mencapai setengah jumlah total pertandingan mereka.
Era Pergantian Pemain di Sepakbola Saat Ini
Sepakbola kerap sulit untuk mengubah sesuatu, termasuk soal pergantian pemain. Baru pada 1987, diperbolehkan pergantian dua pemain di Inggris. Ini pun karena tekanan yang dilakukan manajer dan tim karena biasanya mereka mengganti kiper yang cedera dengan pemain non-keeper. Sejak saat itu, di bench ada dua pemain pengganti: kiper dan non-kiper.
Pada 1990-an, tim boleh membawa tiga pemain cadangan, tapi cuma dua yang boleh dimainkan. Lalu pada Premier League musim 1994/1995, barulah diperbolehkan menggunakan tiga pergantian, meski yang satu hanya boleh untuk mengganti kiper. Masih di musim yang sama, aturan kembali berubah dengan diperbolehkannya tiga pergantian di posisi apapun.
Lalu, pada musim 1996/1997 jumlah pemain di bench bertambah jadi lima orang. Lalu pada 2008/2009 kembali bertambah menjadi tujuh orang.
Sumber: Football Stadiums