Kemerdekaan Catalunya dari Spanyol masih menjadi pemberitaan hangat di Negeri Matador itu, dan juga dalam dunia politik internasional. Seperti diketahui, tuntutan kemerdekaan wilayah otonomi di bagian timur laut Spanyol tersebut sudah melakukan referendum kemerdekaan Catalunya pada 1 Oktober 2017 lalu, yang menjadi puncak dari gerakan sejak beberapa tahun silam itu. Lebih dari 90 persen dari pemilih yang mencapai 43 persen total populasi masyarakatnya sepakat memilih agar Catalunya menjadi sebuah negara merdeka berbentuk republik, tidak lagi dalam kekuasaan Spanyol.
Deklarasi kemerdekaan Catalunya pun juga sudah ditandatangani sang pemimpin Carles Puigdemont pada 10 Oktober 2017, meskipun pemisahannya masih ditunda hingga saat ini. Puigdemont masih mempertimbangkan keputusan Pemerintah Spanyol yang menganggap hasil referendum tersebut tidak sah, di tengah semakin kuatnya tuntutan mitra koalisasi yang selama ini telah berkampanye untuk memisahkan diri. Menariknya, meskipun kemerdekaan Catalunya ini terkait dengan urusan politik suatu negara, namun ternyata juga berimbas pada olahraga, termasuk sepakbola di Spanyol.
Beberapa klub peserta La Liga Spanyol, kompetisi sepakbola level tertinggi di negeri tersebut, berasal dari Catalunya. Yakni, tim raksasa Barcelona, serta RCD Espanyol, dan juga Girona FC. Mau tak mau, secara tidak langsung kemerdekaan Catalunya dari Spanyol pun juga pasti akan berdampak terhadap eksistensi ketiga klub tersebut di La Liga pada masa-masa mendatang. Apalagi ketiga tim ini ikut pula mendukung hasil referendum tersebut. Tak hanya itu, beberapa penggawa tim nasional Spanyol juga berasal dari Catalunya, yang bisa saja akan beralih untuk memperkuat tim nasional negara baru ini.
Lalu, seperti apa tim nasional Catalunya jika resmi berpisah dari Spanyol? Sebenarnya, tim nasional Catalunya sudah ada sejak 1904. Selama itu, mereka sudah pula melakoni hampir 200 pertandingan melawan tim nasional dari negara lain, ataupun tim dari luar dan dalam Negeri Matador. Namun, selama ini mereka memang hanya menjalani laga-laga non-resmi, karena tidak termasuk anggota resmi UEFA maupun FIFA. Pertama kali berlaga, tim nasional Catalunya melawat ke kota Paris untuk menghadapi Prancis pada 20 Februari 1912 silam, yang berakhir kekalahan telak dengan skor 7-0.
Sedangkan penampilan terbarunya saat menahan imbang Tunisia dengan skor 3-3 pada Desember 2016. Menariknya, tim nasional Catalunya juga sudah beberapa kali bertarung dengan tim nasional Spanyol. Laga terakhir kedua tim bersaudara ini memang sudah terjadi puluhan tahun silam, yakni saat tim tuan rumah menderita kekalahan 0-6 dari Spanyol pada 9 Agustus 1953. Selain itu, mereka juga sudah beberapa kali menghadapi tim-tim besar pemenang Piala Dunia, seperti Brasil, termasuk menang dengan skor 4-2 atas Argentina di Camp Nou, markas Barcelona pada 22 Desember 2009.
Pemain-pemain yang punya kesempatan besar untuk memperkuat tim nasional Catalunya ke depan juga bukan sosok sembarangan. Hampir sebagian besar skuat Barcelona bisa mengisi starting line-up tim ini. Mulai dari Gerard Pique, Jordi Alba, Sergi Roberto, Sergio Busquets, hingga Gerard Deulofeu, berasal dari Catalunya, sehingga berpeluang untuk membela tim nasional Catalunya di masa depan. Masih banyak lagi pemain bintang Spanyol lainnya yang bisa membela tim ini. Dengan begitu, maka kekuatan mereka pastinya akan dipertimbangkan dan tak akan dipandang sebelah mata oleh lawan.
Dirunut dari posisi kiper, ada penjaga gawang Real Madrid Kiko Casilla yang bisa diturunkan. Sebagai pelapis, ada kiper gaek Jordi Codina, mantan penggawa Madrid dan Getafe yang kini bermain di klub level bawah, Fuenlabrada. Pada lini belakang, sederet bek tangguh akan jadi palang pintu; mulai dari duet Pique dan Marc Bartra (Borussia Dortmund), serta bek kanan Hector Bellerin dan bek kiri Alba. Kemudian, di lini tengah memasang Busquets dan Roberto dengan ditemani Cesc Fabregas (Chelsea). Sedangkan di lini depan, ada trio penyerang Deulofeu, Keita Balde (Lazio) dan Bojan Krkic (Alaves).
Sebagai pemain cadangan, ada bek tengah Jordi Amat (Real Betis), bek kanan Aleix Vidal (Barcelona), gelandang Oriol Romeu (Southampton), hingga tiga penyerang Gerard Moreno dan Sergio Garcia dari Espanyol dan Cristian Tello (Betis). Gelandang gaek 37 tahun Xavi Hernandez yang kini berkarir di Qatar bersama Al Sadd juga bisa dipanggil. Sedangkan untuk posisi pelatihnya, ada pula manajer Manchester City, Pep Guardiola, yang bisa didapuk untuk memimpin tim ini. Melihat komposisinya tersebut, maka tak salah jika tim nasional Catalunya pun akan jadi kekuatan baru sepakbola Eropa.