Inggris konon merupakan negara yang memperkenalkan sepakbola ke seluruh dunia. Identitas tersebut mulai diragukan semenjak melihat prestasi Inggris di kancah Piala Dunia dan Eropa yang cukup medioker. Kini Inggris semakin terancam kehilangan identitasnya setelah Stadion Wembley akan dibeli oleh pengusaha berdarah Pakistan, sekaligus pemilik Fulham, Shahid Khan.
FA sebagai induk tertinggi sepakbola Inggris, dikecam sangat keras oleh para pencinta sepakbola Inggris. Mereka menyatakan tuduhan senada: FA menjual identitas negara dengan menjual Stadion Nasional Inggris.
FA sendiri melalui Chairman mereka, Greg Clarke, menjelaskan dana segar dari penjualan Stadion Wembley digunakan untuk membantu mengembangkan sepakbola Inggris itu sendiri. Clarke menyebut langkah ini sebagai, “Kejutan besar dan akan menjadi faktor penting untuk sepakbola Inggris.”
Angka yang digelontorkan Khan sendiri konon berkisar 600 juta hingga 1 milliar paun. Dengan uang tersebut, FA sendiri mencanangkan untuk membuat 1.500 lapangan baru dengan standar internasional di seluruh dataran Inggris. Angka ini diklaim FA akan semakin memajukan sepakbola Inggris itu sendiri.
Lalu siapakah Shahid Khan? Apa tujuannya membeli stadion terbesar di Inggris?
Selain dikenal sebagai pemilik Fulham, Khan adalah pemilik klub American Football Jacksonville Jaguars. Rencananya, Stadion Wembley akan menjadi kandang dari Jacksonville Jaguars yang berlaga di NFL. Khan juga menyadari apa yang dilakukannya sebagai wujud investasi jangka panjang untuk dirinya.
“Kami akan mencoba untuk menjalankan stadion, meningkatkan aktivitas harian dan menambahkan lebih banyak acara. Tujuannya untuk menjadikan Stadion Wembley sebagai tempat dengan nilai yang semakin berkembang. Kami juga akan menambah pendapatan dan meningkatkan pengalaman dan kualitas hidup bagi semua orang di sekitarnya.
“Ini lebih dari sekadar uang. Itu adalah pelayan dari aset warga sipil. Anda harus berinvestasi lebih banyak di Wembley, yang siap untuk saat ini. Sudah 12 tahun (Wembley berdiri setelah renovasi), Stadion Wembley butuh investasi. Perlu ada acara lain untuk menghasilkan lebih banyak pendapatan. Permainan NFL, sekitar 70% dari peserta tidak berasal dari Greater London sehingga berhubungan dengan misi pariwisata dan menciptakan pertumbuhan ekonomi,” ungkap Khan dikutip dari BBC.
Khan sendiri adalah orang terkaya dunia nomer 127 versi majalah Forbes. Usahanya mencakup perusahaan industri otomotif bernama Flex-N-Gate. Usaha yang dibelinya pada 1980 ini berkembang pesat, sehingga ia mampu untuk berinvestasi cukup besar di dua klub olahraga.
David Maxim Triesman yang pernah menjabat sebagai Chairman Independent FA tahun 2008-2010, enggan berkomentar tentang pro-kontra yang terjadi. Namun ia mengkritisi posisi FA dalam masalah ini.
“Satu hal yang saya ketahui dari FA adalah bahwa struktur internal, orang-orang di dewan, mereka memiliki keputusan terakhir,” jelas Triesman. “Saya pikir betapa pun terampilnya penasihat spesialis FA, kecuali Anda benar-benar memiliki tim yang tepat, kami kesulitan membuat keputusan akhir tentang ini (penjualan Wembley).”
Menurut Triesman, tim eksekutif FA bekerja sangat bagus. Keputusan membangun kembali Wembley memang benar. Sayangnya, tidak ada orang yang benar-benar ahli di bidang real estate. Padahal, Wembley merupakan bagian dari real estate.
FA sendiri sejatinya membutuhkan uang penjualan Wembley untuk membangun sepakbola Inggris. Wembley sendiri meninggalkan beban finansial cukup besar bagi FA. Setelah biaya renovasi yang cukup besar, FA kemudian mengajukan pinjaman sebesar 426 juta Paun untuk renovasi stadion. Angka ini disertai bunga sebesar 27 juta paun per tahun.
Hingga kini FA masih memiliki tanggungan utang sebesar 140 Juta Paun. Angka inilah yang membuat FA mempertimbangkan untuk menjual Wembley. Soalnya, Wembley merupakan aset FA dan sangat menarik untuk diuangkan.
Pembangunan lapangan yang dimaksud FA sendiri nantinya akan membantu total 1.500-2.000 lapangan di seluruh Inggris. Menurut Clark, 1 dari 3 lapangan di Inggris rusak dan membutuhkan perhatian khusus. Ini yang membuat penjualan Wembley akan membantu memperbaiki sekaligus memajukan sepakbola Inggris lebih maju.
Target FA sendiri adalah juara dunia karena memang sudah lama tidak dirasakan oleh Inggris. Lalu bagaimana dengan nasib Tim Nasional Inggris? The Three Lions masih diizinkan menggunakan Wembley sebagai kandang mereka. Bahkan Khan masih sangat berharap bahwa Tim Nasional Inggris bisa menggunakan Wembley.
“Tentu saya masih ingin melihat Tim Nasional Inggris berlaga di sini (Wembley), dengan beberapa penyesuaian penggunaan” ujar Khan di Daily Mail.
Dengan adanya investasi besar ini, FA tentu menjadi pihak yang disorot. Namun apabila 600 Juta Paun mampu membawa Inggris menjadi Juara Dunia, tentu saja ini langkah yang sangat strategis bukan?