Takdir dan Serangkaian Perasaan Baru Callum Hudson-Odoi

Sosok Frank Lampard mungkin berhasil menjadi fenomena yang baru bagi Chelsea di musim ini. Bagaimana tidak, selain menjadi sosok legenda, ternyata ia juga berhasil menjadi seseorang yang punya keyakinan besar pada pemain muda akademi The Blues. Termasuk salah satunya, yang juga dinilai mengesankan, adalah ketika ia meyakinkan Callum Hudson-Odoi untuk tetap tinggal dalam satu pertemuan khusus empat mata.

Bagi Hudson-Odoi, hal semacam itu merupakan sebuah penghargaan besar untuk dirinya. Karena seperti yang semua orang tahu, ada satu kenyataannya bahwa takdir bisa berubah dengan cepat jika pemain berusia 19 tahun itu berhasil direkrut Bayern Munich pada Januari lalu, dan kemudian menyaksikan revolusi pemain akademi asuhan Frank Lampard di Chelsea dari jauh.

“Agar adil, saya tidak akan tahu bagaimana perasaan saya karena kenyataannya saya memang tidak berada di sana,” jawab Hudson-Odoi ketika mengungkapkan perasaannya yang absurb mengenai situasinya.

Pemain sayap potensial itu memang hampir pergi ke Bayern akibat kombinasi rasa frustrasi dan ketidaksabaran ketika melihat dirinya di-nomor-duakan oleh mantan manajer Chelsea musim lalu, Maurizio Sarri. Manajer asal Italia ini juga nyaris tidak memainkan Hudson-Odoi selama paruh pertama musim lalu. Oleh sebabnya, wajar mengapa Bayern bisa begitu yakin merekrutnya pada Januari 2019.

Namun sayangnya Bayern mengabaikan fakta sederhana tentang cara Chelsea menjalankan bisnis mereka, dan oleh karena itu, menjadi mudah untuk merasakan bahwa pendekatan mereka kepada Hudson-Odoi justru semakin membantu mengeraskan tekad klub asal London Barat itu guna mempertahankan bintang muda mereka tersebut. Bayern menawarkan 35 juta paun dengan ditambah 5 juta paun sebagai bonus, tetapi Chelsea tetap mengatakan tidak.

Selain itu, tidak masalah pula bagi Chelsea bahwa Hudson‑Odoi telah meminta permintaan transfer. Di satu sisi, banyak hal yang terjadi padanya sejak saat itu. Seperti misalnya, ketika ia mulai mendapat sedikit waktu bermain di Premier League bersama skuat utama Sarri pada bulan April, dan kemudian dipanggil ke timnas sebulan berikutnya. Lalu kejadian buruk menimpanya ketika ia mengalami cedera Achilles (ACL) yang pecah yang mengakhiri perjalanan musim lalunya, dan juga membuatnya absen di pertandingan penting seperti final Europa League melawan Arsenal dan semi-final National Football League melawan Belanda.

Hal seperti ini memang tampak sulit diterima, akan tetapi Hudson-Odoi justru mendapat takdir baru yang tak pernah ia ekspektasikan. Seperti merasakan gelombang kegembiraan ketika Lampard menggantikan Sarri di musim ini, yang juga menjadi alasan mengapa ia berani memutuskan untuk menandatangani kontrak lima tahun pada bulan September lalu senilai 120.000 paun per minggu.

Pemain asal Inggris ini telah kembali bugar setelah absen dari lapangan selama lima bulan, dan ia bahkan kembali membuat dampak besar bagi skuat Chelsea. Dan akhirnya, Hudson-Odoi juga bisa mendapatkan kembali tempatnya di skuat Three Lions dengan bermain di laga kualifikasi Euro 2020 melawan Kosovo. Rasanya, bagi Hudson-Odoi, seolah-olah semuanya sudah kembali berjalan dengan baik.

“Pasti, saya sangat senang bahwa saya memutuskan tinggal di Chelsea. Saya telah berada di sana sepanjang hidup saya, dan saya sangat menyukai klub ini sejak hari pertama saya berada di sana. Jelas, pemain akademi yang dating pasti mengharapkan bisa bermain bersama tim utama, dan itu merupakan sebuah ikatan yang bagus. Saya sdikit kepikiran apa jadinya kalau saya menandatangani kontrak dengan Bayern,” tutur Callum Hudson-Odoi dilansir dari The Guardian.

“Saya tidak mengatakan saya pasti akan menandatangani atau saya tidak akan menandatangani kontrak dengan mereka. Itu hanya karena saya teringat saat-saat tahun lalu, di mana saya merasa sedikit frustrasi atau saat-saat ketika saya ingin bermain lebih karena saya suka tantangan di atas lapangan. Jadi, ada saat-saat ketika saya berpikir; ‘Apa yang terjadi jika saya melakukan itu?'”

“Tetapi pada saat yang sama, saya berpikir; ‘Chelsea adalah klub tempat saya pernah berada, dan di sinilah saya ingin menjadi pemain kunci mereka.’ Melakukannya di klub tempat saya pernah berada adalah hal besar. Apakah terasa lebih istimewa? Pastinya begitu. Intinya, saya harus percaya diri dalam setiap permainan yang saya mainkan. Karena di situlah saya dapat tumbuh menjadi lebih dewasa.”

Terlepas dari itu, bagaimanapun, Frank Lampard adalah faktor kunci dalam keputusan Callum Hudson-Odoi untuk menandatangani kontrak jangka panjang (berdurasi lima tahun) di Chelsea. Maka, ketika ditanya berapa banyak percakapan yang diperlukan sang manajer tersebut untuk meyakinkannya bertahan, Hudson-Odoi kemudian menjawabnya dengan berkata bahwa Lampard hanya butuh satu kali percakapan!

“Satu! Dia hanya mengatakan kepada saya bahwa dia percaya pada saya, dan dia ingin saya bermain untuknya. Maka, segalanya akan berjalan baik bagi saya di klub ini. Itu adalah saat-saat yang menyenangkan ketika seorang manajer baru datang dan Anda tahu bahwa dia akan memainkan Anda, setidaknya dengan beberapa pemain muda yang lain juga,” ungkap Odoi.

“Anda harus tahu, dia keras pada saya, tetapi itu adalah cara yang baik karena dia ingin saya terus menjadi lebih baik. Manajer sepertinya selalu ingin menang dan dia ingin menang dengan cara terbaik. Dia ingin Anda menjadi lebih baik, dan itulah sebabnya dia akan memberi tahu Anda seperti apa saja yang seharusnya dilakukan di atas lapangan.”

 

Sumber: The Guardian