Mengenal Spidercam di Tayangan Sepakbola

Teknologi di era modern tentu melahirkan banyak alat yang semakin canggih. Sama seperti di dunia perekaman gambar yang memunculkan inovasi barunya bernama Spidercam. Pergerakannya yang fleksibel dan lincah menjadikan benda ini sebagai incaran yang harus ada pada setiap ajang olahraga besar.

Sejarah Spidercam

Spidercam adalah teknologi yang menciptakan variasi baru dalam pengambilan gambar. Kamera yang terpasang pada alat tersebut akan terlihat seperti laba-laba yang digantung di atas lapangan dengan menggunakan tali. Sudut pandang yang luas akan tertangkap oleh kamera tersebut.

Perangkat SkyCam (atau yang sekarang disebut Spidercam) mempunyai bobot sekitar 15 kg diciptakan oleh Gareth Brown pada 1984. Jens C. Peters adalah pendiri CCSystem Inc yang mengembangkan sistem Spidercam.

Perusahaan di Austria yang berdiri sejak tahun 2000 tersebut khusus menciptakan sebuah sistem kabel suspensi yang berfungsi untuk perangkat kamera transportasi. Kabel ini memungkinkan pergerakan kamera menjadi bebas dan memberikan kesan tiga dimensi sehingga tercipta pandangan yang luas.

Pengujian pertama sistem ini dilakukan di sebuah aula besar di Carinthia, Austria pada 2003. Satu tahun kemudian sistem ini digunakan pada produksi televisi di Austria untuk pertama kalinya. Peters kemudian bekerjasama dengan perusahaan Jerman PMT. Pada 2004 Spidercam memasuki pasar setelah beberapa modifikasi yang terinspirasi oleh PMT.

Ajang sepakbola pertama yang menggunakan Spidercam yaitu saat Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Kemudian diikuti berbagai ajang lainnya yang ingin berlomba menyajikan keindahan pengambilan gambar untuk pemirsa.

Tidak hanya mancanegara saja yang menggunakan alat canggih ini dalam ajang besarnya. Indonesia juga pernah menggunakan Spidercam saat SEA Games 2011 di Stadion Jakabaring, Palembang.

Instalasi dan Cara Kerja Spidercam

Instalasi Spidercam pada sebuah stadion bukanlah hal yang mudah dilakukan. Tim harus memasang sejumlah alat pada bagian atap stadion dengan menggunakan pengaman. Terdapat empat buah tali kokoh berbahan kevlar yang membentang di setiap sudut atap stadion guna menjaga kestabilan pergerakan Spidercam.

Spidercam akan melayang di atas lapangan dan bergerak bebas bahkan hingga hampir menyentuh tanah. Sudut pandang yang sejajar dengan pemain juga mampu diambil oleh benda ini. Spidercam menyuguhkan variasi gambar yang tidak bisa didapatkan dari pergerakan kamera biasa yang cenderung statis.

Dibutuhkan dua operator untuk mengoperasikan benda ini. Satu orang memegang kendali pergerakan Spidercam itu sendiri, sementara satu lainnya akan mengatur pergerakan kamera. Pengoperasian Spidercam menggunakan sistem kontrol jarak jauh yang peralatan kontrolnya diletakkan pada satu area di sekitar lapangan.

Nominal untuk Spidercam

Untuk sekali sewa Spidercam perlu merogoh kocek hingga 50.000 USD untuk biaya dasarnya. Biaya tersebut bisa lebih mahal karena beberapa faktor seperti biaya memindahkan peralatan ke lokasi, membuat perangkat penopang, dan biaya menyewa operator Spidercam.

Spidercam vs Drone

Banyak pendapat yang mengatakan jika Spidercam lebih baik daripada Drone untuk digunakan pada ajang sepakbola. Pendapat tersebut berdasarkan pada pertimbangan teknologi Drone itu sendiri. Salah satunya adalah daya batre yang terbatas memungkinkan Drone akan jatuh saat daya tersebut telah habis.

Spidercam dengan tali penopang yang kuat dapat dipastikan tidak akan jatuh mengenai pemain. Selain itu juga kualitas gambar yang dihasilkan Spidercam lebih baik daripada gambar yang dihasilkan Drone. Itu beberapa alasan mengapa Spidercam lebih baik digunakan dalam dunia sepakbola daripada Drone.

Pendapat Tokoh dalam Dunia Sepakbola

Apresiasi atas kehadiran Spidercam dalam dunia sepakbola ditunjukkan oleh legenda Inter Milan, Marco Materazzi. Ia menyampaikan bahwa adanya Spidercam dapat memberi inspirasi tersendiri bagi para pecinta sepakbola. Selain itu juga mampu memberi sudut pandang yang tidak biasa sehingga siaran sepakbola tidak terlihat monoton.

“Saya berharap kedepannya teknologi seperti itu dapat diterapkan dalam semua liga dan terus berkembang dalam memberikan siaran yang indah,” ujar pemain berkebangsaan Italia tersebut.

Pelatih Manchester United, Jose Mourinho, juga menyampaikan pendapatnya bahwa pada dasarnya teknologi seperti Spidercam dalam dunia sepakbola itu baik.

“Saya tidak keberatan apabila digunakan dalam dunia sepakbola. Terlebih untuk para penikmat sepakbola yang berhalangan hadir di stadion,” ungkap pelatih berusia 55 tahun itu.