Raphael Varane jelas menikmati kariernya. Utamanya di Real Madrid. Karena kalau dia masih berduet dengan Maguire yang ternyata bukan manusia laba-laba itu, bakal susah buat mereplikasi rangkaian prestasi yang dia bikin di Spanyol.
Varane sejatinya sudah dipantau sejak sangat lama oleh Manchester United. Sir Alex Ferguson juga merestui transfernya ke Old Trafford. Akan tetapi, takdir berkata lain dan memberinya ke jalan yang lebih baik.
Pada 27 Juni 2011, Real Madrid mengonfirmasi perekrutannya dari kesebelasan Ligue 1, Lens. Usianya masih 18 tahun saat itu. Menjadi wajar kalau dia tak mendapatkan banyak menit bermain. Apalagi, klub yang ia bela adalah Real Madrid, yang punya pemain bintang di tiap lini.
Baru pada musim 2012/2013 jumlah penampilannya mencapai 33. Selain di liga, ia juga sering main di Liga Champions. Sayangnya, meski selalu main di 11 dari total 12 laga yang dilakoni Madrid pada musim itu, tapi Varane gagal membawa El Real ke final Liga Champions.
Namun itu adalah awal dari 13 final yang pernah dijalani Raphael Varane sepanjang kariernya sejak di Madrid. Hebatnya, 12 di antaranya berakhir dengan ia ikut mengangkat trofi di akhir pertandingan!
Final Copa del Rey 2014
Final pertama Varane seharusnya adalah Copa del Rey 2013. Namun, ia tak diturunkan karena tiga hari sebelumnya, mesti menjalani operasi pada lutut kanannya.
Ini yang membuatnya absen dan baru merasakan final pertama setahun kemudian. Di laga ini, Varane duduk di bangku cadangan. Pelatih Carlo Ancelotti menurunkan Sergio Ramos dan Pepe di pos bek tengah.
Laga melawan Barcelona tersebut Madrid sempat unggul pada menit ke-11 lewat Angel di Maria. Namun, Barca menyamakan kedudukan pada menit ke-68 lewat Marc Bartra. Madrid kemudian balik unggul setelah Gareth Bale mencetak gol pada menit ke-85.
Lima menit setelah gol Bale, Ancelotti memasukkan Varane untuk menggantikan Karim Benzema. Ini menjadi pergantian yang memang ditujukan untuk bertahan penuh di sisa pertandingan. Ketika wasit meniup peluit, Varane pun mengangkat trofi Copa del Rey meski cuma main dua kali di musim itu.
Final Liga Champions 2014
Masih di tahun yang sama, tepatnya pada 24 Mei, Madrid melaju ke final Liga Champions dan menghadapi rival sekota, Atletico Madrid. Berbeda dari final sebulan sebelumnya, Varane dipilih untuk berduet bersama dengan Ramos, sementara Pepe ada di bangku cadangan.
Di laga itu, Madrid hampir kalah. Atletico lewat gol Diego Godin pada menit ke-36 tak bisa dibalas Madrid bahkan hingga menit ke-90. Baru pada injury time menit ketiga, Madrid menyamakan skor lewat Sergio Ramos.
Di babak perpanjangan waktu, gol dari Gareth Bale, Marcelo, dan Cristiano Ronaldo, bikin Madrid akhirnya tampak menang dengan mudah lewat skor 4-1. Di laga itu, Varane main penuh selama 120 menit dan mengantungi satu kartu kuning di detik akhir pertandingan.
Final Piala Dunia Antarklub 2014
Madrid menghadapi wakil Argentina, San Lorenzo, di final Piala Dunia Antarklub. Ancelotti sendiri memilih duet Ramos dan Pepe di pos bek tengah. Varane baru masuk pada menit ke-89 menggantikan Sergio Ramos yang sudah mendapatkan kartu kuning.
Kehadiran Varane tak begitu berpengaruh karena Madrid sudah unggul 2-0 lewat gol Ramos pada menit ke-37 serta Bale pada menit ke-51.
Final Piala Super UEFA 2016
Ada dua final penting yang gagal dilakoni Varane di 2016. Itu adalah final Liga Champions serta final Piala Eropa bersama Portugal. Varane harus tersingkir karena cedera paha. Ia baru dimainkan di Piala Super UEFA menghadapi juara Europa League, Sevilla.
Di laga itu, Marco Asensio mencetak gol debutnya buat El Real. Akan tetapi, Sevilla kemudian balik unggul lewat Franco Vazquez dan Yevhen Konoplyanka. Ramos lagi-lagi jadi penyelamat Madrid setelah mencetak gol pada injury time menit ketiga.
Madrid akhirnya menjadi juara setelah Dani Carvajal mencetak gol penentu di menit ke-119. Varane diturunkan sejak menit pertama dan bermain sampai akhir.
Final Piala Dunia Antarklub 2016
Sebelum laga ini, Varane sudah menjadi pemain utama di lini pertahanan Madrid. Ia pun menjadi pilihan utama di pos bek tengah dalam laga melawan klub Jepang, Kashima Antlers.
Laga tetap imbang 2-2 di waktu normal sehingga dilanjutkan ke perpanjangan waktu. Untungnya, Ronaldo mencetak dua gol kemenangan pada menit ke-98 dan ke-104.
Final Liga Champions 2017
Pada musim ini, Varane mendapatkan nomor punggung “5”. Sebelum laga final ini, Madrid sudah terlebih dahulu menjuarai La Liga. Dalam laga yang digelar di Cardiff ini, Madrid menghadapi Juventus yang sudah sangat berhasrat untuk menjuarai kompetisi Eropa.
Akan tetapi, Madrid tampak bukan tandingannya Juventus. Madrid membantai wakil Italia tersebut dengan skor 4-1!
Sebelum laga, Varane mengungkapkan rasa percaya diri yang ia, pelatih, dan rekan-rekannya rasakan. Soalnya, Madrid memang sudah siap memberikan yang terbaik di laga itu.
Piala Super UEFA 2017
Di Piala Super UEFA 2017, Madrid menghadapi juara Europa League, Manchester United, yang ditangani mantan pelatih mereka, Jose Mourinho.
Di laga itu, Madrid unggul dua gol terlebih dahulu lewat Casemiro dan Isco, sebelum diperkecil oleh Romelu Lukaku. Sama seperti laga-laga sebelumnya, Varane diturunkan dan berduet dengan Sergio Ramos.
Final Piala Dunia Antarklub 2017
Madrid menghadapi wakil Brasil, Gremio, di final Piala Dunia Antarklub 2017. Gol tendangan bebas Cristiano Ronaldo pada menit ke-57 menjadi satu-satunya gol yang tercipta di laga itu.
Zinedine Zidane lagi-lagi menurunkan pemain yang sama di lini belakang seperti di Piala Super UEFA dengan Marcelo, Ramos, Varane, dan Carvajal.
Final Liga Champions 2018
Final Liga Champions 2018 menjadi menarik bagi Madrid karena ini merupakan yang ketiga kalinya bagi mereka secara beruntun. Liverpool sebenarnya adalah lawan yang berat. Namun, dua blunder yang dibikin Loris Karius memudahkan Madrid untuk menang dengan skor akhir 3-1.
Di laga itu, komposisi lini belakang masih sama. Varane main penuh selama 90 menit.
Final Piala Dunia 2018
Kalau ada tingkatan tertinggi dari final yang dilakoni Varane, barangkali final Piala Dunia 2018 adalah yang tertinggi. Di Piala Dunia yang digelar di Rusia tersebut, Varane membantu Prancis meraih clean sheet di empat pertandingan.
Di final, mereka menghadapi Kroasia dan menang 4-2. Usai laga, Varane bilang kalau musim 2017/2018 adalah musim hebat buatnya.
“Karierku dimulai dengan spektakuler, dan kini di usia 25 tahun, aku telah memenangi Piala Dunia. Aku tak punya kata-kata untuk mengungkapkan apa yang kurasa. Aku berharap ini berlanjut.”
Piala Super UEFA 2018
Madrid kembali bertemu Atletico Madrid di kompetisi Eropa. Bedanya, ini di Piala Super UEFA 2018 yang digelar sebulan setelah final Piala Dunia.
Madrid terlihat kesulitan menundukkan Atletico dan ditahan imbang 2-2 di waktu normal. Berbeda dengan laga-laga final sebelumnya, kini justru giliran Madrid yang kebobolan dua gol lewat Koke dan Saul di babak perpanjangan waktu.
Laga ini menjadi satu-satunya laga yang gagal dimenangi Varane di final.
Piala Dunia Antarklub 2018
Musim 2018/2019 menjadi musim yang sulit bagi Madrid usai ditinggalkan Cristiano Ronaldo dan Zinedine Zidane. Namun, mereka tetap berhasil mengangkat trofi Piala Dunia Antarklub 2018.
Di final, Madrid menghadapi tim tuan rumah, Al Ain, yang sebelumnya secara mengejutkan menang atas River Plate di semifinal. Laga ini berjalan berat sebelah dengan Madrid menang mudah 4-1.
UEFA Nations League 2021
Prancis tampil tak bagus di Euro 2020. Namun, mereka berhasil mencapai final UEFA Nations League beberapa pekan selanjutnya menghadapi Spanyol.
Varane main sejak menit awal, namun digantikan Dayot Upamecano di menit ke-43 karena cedera. Spanyol mencetak gol terlebih dahulu lewat Oyarzabal, tapi Prancis mencetak dua gol lewat Karim Benzema dan Kylian Mbappe.
***
Itu tadi 13 final yang pernah dilakoni Raphael Varane baik di level klub bersama Madrid maupun di tingkat timnas bersama Prancis. Apakah Varane akan terus melanjutkan capaian baik ini? Atau justru penampilannya akan menurun bersama Manchester United?
Sumber: Planet Football.