Transfer Gagal Malcom ke AS Roma

Zenit St. Petersburg mengumumkan Malcom sebagai rekrutan baru mereka di Twitter pada 2 Agutus 2019. Responsnya luar biasa. Cuitan itu di-like 21.200 akun, di-retweet 9 ribu kali, dan mendapatkan 1.200 cuitan balasan.

Sebenarnya, video pengumuman itu biasa saja. Hanya menampilkan biodata singkat Malcom, termasuk di klub mana saja ia pernah merumput. Yang bikin menarik adalah Zenit memasukkan AS Roma ke dalam riwayat klub Malcom dengan durasi 22-23 Juli 2018, atau cuma dua hari.

Akun Twitter AS Roma pun memberikan balasan berupa harapan: “Sangat bangga memiliki Anda bersama kami, Malcom. Sekarang, bawa semua kehebatan itu ke Liga Rusia.”

Dengan bercanda, akun Zenit kemudian membalasnya: “Punya highlight Malcom yang bisa kami pakai?”

Akun AS Roma lalu melampirkan sebuah video dan bilang: “Tidak, tapi kami punya video pengumuman yang belum selesai ketika Admin Roma lagi ngobat.”

Hampir Bergabung dengan AS Roma

Roma dan Malcom jelas tak punya riwayat yang menyenangkan. Soalnya, pertemuan mereka harus berakhir bahkan ketika hubungannya belum diresmikan.

Sebelumnya, Roma telah mencapai kesepakatan dengan Bordeaux terkait transfer Malcom. Roma pun mengumumkannya di Twitter dengan bilang kalau Malcom tinggal menyelesaikan tes medis dan kontrak yang direncanakan berdurasi lima tahun. Malcom tinggal menyelesaikan tes medis pada Selasa karena kesepakatan terjadi pada Senin.

Hal ini juga dikonfirmasi oleh Bordeaux lewat akun Twitternya. Namun, tiba-tiba saja Malcom tak terbang ke Italia, melainkan ke Spanyol. Malcom tak datang ke tes medis dan Roma tak lagi mengharapkannya karena Barcelona dikabarkan telah sepakat dengan transfer Malcom yang angkanya di atas kesepakatan Roma dengan Bordeaux.

Klarifikasi Roma

Direktur Olahraga Roma, Monchi, berkomentar soal kegagalannya tersebut dan ia menyalahkan Bordeaux. Monchi pun akan menyiapkan tuntutan hukum pada Bordeaux.

“Mudah untuk dijelaskan, tapi sulit untuk dipahami,” kata Monchi.

Intinya, Roma mencapai kesepakatan pada Senin dengan pemain, agennya, dan Bordeaux. pukul lima sore. Roma lalu meminta izin pada Bordeaux untuk mendatangkan Malcom guna melaksanakan tes medis dan sudah diizinkan. Roma pun menyiapkan pesawat yang akan terbang pukul 9 malam dan harusnya tiba pukul 11 malam. Semuanya sudah selesai, jadi Roma tenang dan percaya diri.

Ini diperkuat dengan Presiden Bordeaux yang memaksa Roma untuk mengeluarkan pernyataan soal keberhasilan transfer tersebut 30 menit berselang. Roma menolak karena mereka terdaftar di bursa transfer dan ada aturan yang harus diikuti. Namun, Bordeaux memaksa dan akhirnya diikuti oleh Roma dengan membikin cuitan di Twitter.

Sejam kemudian, Bordeaux mengabari kalau Barcelona memberi penawaran dengan angka yang lebih tinggi. Salah seorang perwakilan Malcom bilang kalau Bordeaux melarang Malcom terbang ke Italia.

“Aku menelepon Martin (Presiden Bordeaux) dan dia bilang padaku kalau ada kesepakatan datang dari Barcelona yang lebih baik dari kami dan kalau kami tak meningkatkan penawaran kami kami tak bisa mendapatkan sang pemain.”

“Aku bilang padanya kalau kami telah sepakat, tapi dia bilang tak ada yang ditandatangani, dan bahwa meskipun telah bertukar dokumen untuk ditandatangani tetap tak ada yang bisa dilakukan,” terang Monchi.

Monchi menelepon Presiden Roma dan ia mendapatkan lampu hijau untuk “perang” dengan Barca. Monchi sendiri tak ingin melakukannya, tapi ia tetap mengirim dokumen penawaran baru pada pukul 11 malam.

Keesokan harinya, usai pertemuan dengan agen dan Presiden Bordeaux, Monchi terkejut karena mereka meminta penawaran yang lebih baik. Soalnya, Barcelona juga menambah biaya transfer mereka. Monchi pun menolak untuk ikut “lelang” sehingga penawaran mereka terhadap Malcom ditutup.

Pembalasan dari Agen Malcom

Salah satu Agen Malcom, Leonardo Cornacini, bilang kalau kepindahannya ke Barcelona dilandasi pembalasan dendam atas transfer yang terjadi sebelumnya. Ia bilang kalau kliennya tidak ke Roma karena mereka berlaku buruk padanya.

Cornacini bercerita ketika mengurus transfer Daniel Fuzato, Roma justru mengurusnya dengan agen yang lain. “Singkatnya, itu adalah balas dendam,” terang Cornacini.

“Aku minta maaf untuk mengatakannya, tapi memang begitulah. Roma berlaku buruk pada kami, 10 hari sebelum kesepakatan dengan Fuzato, jadi kami berlaku dengan cara yang sama pada mereka.”

***

Keramaian soal transfer Malcom ini nyatanya cuma sementara. Karena setelah ia pindah ke Barcelona, kariernya menurun drastis dan Roma tampak menjadi pihak yang beruntung karena tak jadi mengeluarkan 631 miliar rupiah untuk pemain seperti Malcom.