“Kami memilki ruang ganti terburuk, lapangan terburuk, dan kantor terburuk dibandingkan seluruh kontestan liga, tapi kami memiliki semangat tim yang baik, kerjasama yang baik dan kebersamaan,” ungkap Manajer Direktur Accrington Stanley, Dave Burges, dikutip dari The Times, Februari lalu.
Accrington Stanley kini secara mengejutkan menembus peringkat pertama di League Two, atau divisi keempat dalam kompetisi Liga Inggris. Beberapa musim sebelumnya klub yang berdiri sejak 1968 ini selalu berkutat di papan bawah League 2 sejak mereka promosi musim 2006/2007.
Memaksimalkan Budget Minim
Geliat Accrington Stanley musim ini memang cukup luar biasa. Budget yang dikeluarkan klub hanya sebesar 15.000 paun per pekan. Angka tersebut bukan hanya untuk pemain, tapi juga untuk staf dan pegawai klub!
Biaya ini menjadikan Accrington Stanley sebagai klub dengan pengeluaran paling kecil di League Two. Sang pemilik, Andy Holt, adalah usahawan lokal dengan bisnis plastik di Lancashire. Holt sendiri mengakusisi Accrington Stanley 3 tahun lalu.
“Ia (Holt) bertekad untuk membuat klub tidak memiliki utang. Ia memperlakukan klub seperti bisnisnya, dan membuat kami tidak bisa menghamburkan uang. Kami bangga akan kinerja keuangan kami,” ungkap sang Manajer, John Coleman, dikutip The Guardian.
Sadar bahwa Accrrington Stanley bukanlah klub dengan dana besar Coleman tidak melakukan pembelian besar. Coleman lebih memilih agar pemain mendapatkan gaji tepat waktu dan menerapkan keseimbangan neraca keuangan klub.
Selain gaji, pihak klub juga lebih memperhatikan kontrak para pemainnya dengan memberi kontrak jangka panjang. Accrington Stanley belajar dari apa yang dialami sebelumnya.
“Kami pernah mencapai play-off semifinal untuk promosi 5-6 tahun yang lalu. Tapi sebelum kami bertanding, kami sudah kehilangan 8 pemain yang sudah menandatangani kontrak dengan klub lain. Salah satunya sudah mendapatkan kontrak dari Stevenage yang kami hadapi di semifinal, kami tidak punya peluang”, ungkap Coleman di The Times.
Dana yang Terbatas
Keterbatasan budget juga disyukuri Coleman, “Para pemain mendapatkan ejekan tapi mereka melakukan pekerjaan mereka dengan baik. Apabila nanti Andy memberikan tambahan budget 20.000 Paun untuk membayar pemain dan menyuruh menambah hingga 5 pemain, maka mereka bukan pemain yang tepat. Mereka akan bermain demi uang bukan demi Accrington Stanley.”
Andy Holt selaku presiden lebih memilih membuat kebijakan dengan menambah fasilitas di stadion mereka, The Fraser Eagle Stadium. Kebijakan Holt sendiri dilakukan setelah penerangan di stadion mati dan membuat pemain Accrington Stanley terjatuh hingga terluka pasca pertandingan menghadapi Wimbledon.
Total dua Juta Paun digelontorkan Holt untuk memperbaiki fasilitas stadion. Termasuk memperbaiki tribun mereka yang sering disebut “kandang sapi” oleh suporter tim tamu. Angka dua juta paun memang bukanlah angka yang besar, tapi Holt menganggap apa yang ia lakukan adalah langkah yang tepat.
“Kami bukan Manchester City, kami Accy Stanley. Kami tidak ingin project besar, karena itu akan membunuh semangat di klub,” ungkap Holt.
Menatap League One
Kini Accrington Stanley merasakan apa yang mereka persiapkan di awal musim. Kontrak pemain yang tepat, pembenahan fasilitas, hingga keuangan yang sehat, membuat Accy Stanley memperoleh kesempatan besar untuk lolos langsung ke League One.
Pemain-pemain kunci Accrington Stanley yakni trio Billy Kee-Kayden Jackson-Sean McConville, bahkan secara statistik merupakan trio yang lebih mematikan dibanding trio Liverpool Mane-Firminho-Salah. Pasalnya karena total gol dan asis trio Accrington Stanley lebih banyak dibanding trio Liverpool.
“Kami tertawa bersama rekan setim, bagaimana mungkin statistik kami dibandingkan oleh klub sebesar Liverpool,” ungkap McConville di The Guardian.
Sejauh ini, Billy Kee menjadi mesin gol setelah menciptakan 21 gol, disusul Kayden Jackson dengan 12 gol. Hingga pekan ke-36 Accrington Stanley bercokol di puncak klasemen dengan 71 poin, disusul Luton Town dengan jarak hanya satu poin di belakang mereka.
Masih banyak perbaikan yang harus dilakukan oleh pihak klub. Hal paling utama adalah jarak dari stadion utama ke tempat latihan yang sulit karena satu-satunya moda menuju tempat latihan mereka adalah dengan kereta. Para pemain kesulitan untuk menuju lokasi latihan di jam-jam sibuk.
“Itu adalah hal yang paling mengganggu kami saat ini, mereka mungkin saling mengeluh satu sama lain. Namun para pemain tidak pernah mengeluh ke pada saya, dan saya yakin klub memiliki rencana yang baik bagi kami” ucap Coleman.
Identitas Kota Accrington
Pihak suporter sendiri mendukung langkah yang dilakukan klub. Penduduk Accrington sendiri menganggap klubnya adalah bagian dari identitas mereka sebagai warga kota.
“Kami bukanlah tim besar, kami menikmati semuanya di bar-bar kecil di kota kami. Kami bangga dengan apa yang dicapai klub sejauh ini. Kerja keras pihak manajemen klub sudah membuktikan banyak hal bagi kami”, ungkap Steve Neill, salah satu supporter di BBC.
Budget memanglah faktor paling penting bagi sebuah klub untuk berkompetisi secara professional, tapi bukan segalanya. Manajemen yang solid, pemain yang ingin selalu bekerja keras, serta fasilitas yang memadai juga penting bagi klub.
Accrington Stanley sudah membuktikan hal ini. Meskipun budget mereka sangat kecil, penggunaan dana yang tepat guna dan manajemen yang solid, mengantarkan mereka untuk konsisten di papan atas klasemen League Two. Mereka pun kini mengintip peluang promosi ke divisi di atasnya.
“Apabila kompetisi dilihat dari budget yang dikeluarkan klub, maka kami sudah dipastikan akan turun ke divisi saat ini. Namun kami berbeda. Kami ingin lebih jauh dari sekadar bertahan. Promosi adalah target yang saat ini kami kejar,” ungkap gelandang andalan Accrington Stanley, Sean McConville.