Ini 3 Chant Favorit Penggemar Manchester United

Romelu Lukaku

Kehadiran penggemar dalam memberikan dukungan bagi setiap kesebelasan adalah hal yang penting. Ini pula yang membuat mereka disebut sebagai “pemain ke-12”. Sorak-sorai dan nyanyian suporter bak memberikan tambahan energi bagi para pemain. Chant

Sebagai contoh, penggemar sepakbola di Italia biasanya menampilkan koreografi. Suporter Islandia melakukan viking clap yang khas seperti terlihat ketika tim nasional mereka lolos ke Piala Dunia 2018. Sedang di Inggris, chant atau nyanyian jadi simbol para suporter dengan daya tariknya sendiri.

Lantunan chant memang selalu dikumandangkan penggemar saat menonton langsung laga-laga Premier League Inggris di stadion. Biasanya chant tersebut mengambil nada dari lagu-lagu yang sudah cukup populer.

Setiap kelompok suporter dari masing-masing klub punya chant berbeda, meski terkadang memiliki nada dasar mirip karena dikutip dari lagu yang sama. Namun, mereka akan menyanyikan dengan lirik yang berbeda, bahkan sering pula bertujuan untuk mengejek klub atau pemain lawan. Berikut ini tiga chant favorit penggemar Manchester United yang paling mudah diingat dan sering dinyanyikan.

  1. Glory, Glory Man United

Para pendukung Manchester United pasti sudah tidak asing lagi dengan lagu ini. Di mana pun fans The Red Devils berada, baik di jalanan, kafe, hingga di stadion, chant ini tak pernah lupa dinyanyikan ketika mereka menonton pertandingan. Bahkan, judul lagu ‘Glory, Glory Man United’ ini pun kerap dijadikan simbol bagi kesuksesan tim Setan Merah, dalam singkatan ‘GGMU’.

Lirik lagu ini sendiri ditulis oleh Frank Renshaw, yang merupakan anggota grup band asal Manchester bernama Herman’s Hermits. Nadanya berasal dari lagu asli ‘The Battle Hymn of the Republic / Glory, Glory Hallelujah’.

Nomor ini merupakan lagu patriot yang sering dinyanyikan pada zaman perang, dan bertujuan untuk mengangkat semangat para pejuang. Hingga sekarang, chant ini pun tentu masih sering dinyanyikan layaknya himne sebelum perang, namun di era modern ini perang di lapangan hijau.

Menariknya, meski populer di kalangan fans United, ternyata chant ini juga kerap kali dinyanyikan oleh suporter Tottenham Hotspur, salah satu klub pesaing asal London. Bahkan, ada pula yang menyebut bahwa ‘Glory, Glory Man United’ malah terinspirasi dari lagu milik klub berjuluk The Lily Whites tersebut.

Baca juga: Chant Glory-Glory Milik Siapa?

  1. Ryan Giggs Down The Wing

Sebagai seorang pemain legendaris yang menjadi one-club men dengan hanya memperkuat United sepanjang karir profesionalnya selama 24 tahun, tak heran jika para suporter tim Setan Merah punya chant khusus untuk mendukung Ryan Giggs saat dirinya masih aktif beraksi di lapangan.

Pemain yang dulu identik dengan jersey bernomor punggung ‘11’ ini bermain sebagai winger kiri, hingga disebut-sebut sebagai salah satu yang terbaik di dunia. Kecepatan dan kemampuannya sebagai pemain sayap itu pula yang diabadikan oleh fans dalam lirik lagu berjudul ‘Ryan Giggs Down The Wing’ tersebut.

“Ryan Giggs, Ryan Giggs, running down the wing. Ryan Giggs, Ryan Giggs, running down the wing. Feared by the blues, loved by the reds. Ryan Giggs, Ryan Giggs, Ryan Giggs”.

Demikian lirik lagu yang yang dikumandangkan oleh para penonton saat sang bintang membawa bola, dengan nada dari lagu ‘Robin Hood’. Tak hanya Giggs, bintang-bintang dari Class of ’92 yang merupakan angkatan terbaik jebolan akademi United, di antaranya David Beckham, Paul Scholes dan Gary Neville juga disebut namanya dalam chant khusus yang dinyanyikan fans The Red Devils saat mereka masih bermain.

  1. We`ll Drink to Eric the King

Inilah salah satu chant United paling ikonik yang tidak pernah absen dikumandangkan oleh suporter tim Setan Merah dalam ritual minum-minum sebelum pertandingan berlangsung. Judulnya adalah ‘We`ll Drink to Eric the King’, yang ditulis ulang oleh Pete Boyle pada 1995 silam, ketika Eric Cantona menjadi bintang di Old Trafford periode 1992-1997.

Boyle sendiri adalah salah seorang fans fanatik United yang banyak menulis chant untuk klub ini, dan masih aktif hingga saat ini. Lagu ini pun akan dinyanyikan dengan diiringi gestur mengangkat gelas dan teriakan “Weeeeeeeeee…” yang panjang.

Menurut Boyle, chant ini sebenarnya bukanlah chant baru. “Dulu pada tahun 1960-an dan 1970-an, chant tersebut dinyanyikan untuk King Denis Law. Beberapa klub lain juga menyanyikannya untuk pemain mereka. Tapi baru ketika Eric Cantona muncul, saya menyanyikannya lagi dan yang lain juga mengikuti,” ceritanya mengenai awal mula lagu tersebut terkenal lagi di kalangan suporter United pada era 1990-an.

Boyle sendiri menggubah lagu ini dengan menggunakan nada dari lagu berjudul ‘Lily The Pink’ milik The Scafford, grup musik asal Liverpool yang pertama kali dirilis pada 1984 silam.