Ketika Percakapan Wasit Disiarkan Live

Salah satu wasit terbaik Australia, Jarred Gillet, akan memulai karier perwasitannya di Inggris mulai musim depan. Namun, ia memimpin pertandingan terakhirnya pada Selasa (19/3) lalu dengan mewasiti Brisbane Roar vs WS Wanderers FC.

Ada yang untuk dari pertandingan terakhir Gillett tersebut. Microfon yang biasa ia kenakan tersambung langsung dengan siaran televisi sepanjang pertandingan berlangsung. Siaran pertandingan tersebut kini telah muncul di Youtube, dan menjadi hal yang menarik untuk didengarkan.

Dalam video tersebut, terlihat interaksi antara Gillett dengan asistennya, maupun dengan tim VAR. Dia pun terlihat punya hubungan yang kuat dengan sejumlah pemain dengan memanggil mereka “mate”.

Salah satunya ketika Gillett berdiskusi dengan asistennya soal apakah perebutan bola berbuah pelanggaran atau tidak. Terdengar pula suara asistennya yang meyakinkan Gillett bahwa gol yang terjadi sah.

Caranya mengelola pemain juga terbilang bagus. Ketika ada pemain yang mencoba mengganggu lawannya saat mendapatkan tendangan bebas, ia pun menegur dengan tegas.

“Jauh, jauh, menjauh,” katanya sembari mendatangi pemain tersebut. “Toby! Tobias. Hey. Kamu ngapain mate? Kalau itu pelanggaran buatmu, ambil bolanya. Kalau itu bukan pelanggaran buatmu, menjauhlah, ya?”

Agar si pemain mendengarkannya, Gillett pun mengancam si pemain dengan nada mengingatkan, “Toby, [kalau kamu melakukannya] kartu kuning akan keluar dengan mudah.”

Keputusan penting diambil Gillett saat WS Wanderers mencetak gol. Asisten wasit melihat itu sebagai offside, sementara Gillett menganggapnya onside karena bola terkena bek Brisbane.

“Buatku itu offside,” kata si asisten.

“Tunggu, beknya kena bola kalau dari [sudut pandang] ku,” balas Gillett sembari menenangkan pemain WS Wanderers yang protes. Ia pun berjalan dan berdiskusi dengan asisten wasit.

“Oh ya? Kalau kena bek, kamu benar [itu gol],” balas asisten.

Setelah berdiskusi dengan hakim garis, Gillett memanggil wasit VAR, dan “sengaja” menyaksikan tayangan ulangnya di pinggir lapangan. Setelah memastikan kalau gol itu sah, Gillett langsung memanggil salah satu pemain Brisbane untuk menjelaskan keputusannya.

Ada momen menarik ketika pemain WS Wanderers mendekati Gillett yang menjelaskan padanya, “Itu sih bukan tendangan bebas.”

Namun, si pemain justru menanyakan soal rumor. “Katanya kamu mau mewasiti Divisi Championship?” tanya si pemain.

“Yeah,” kata Gillett sembari tersenyum.

“Oh begitu, aku ikut senang. Kamu salah satu wasit terbaik yang pernah ada,” tutur si pemain.

Percakapan wasit di atas lapangan ini menghadirkan berbagai komentar. Sebelum videonya dihapus di BT Sport, banyak komentar yang mendukung soal penayangan suara wasit saat pertandingan. Mereka bahkan lebih memilih mendengar suara wasit ketimbang suara komentator.

Jarred Gillett Menuju Divisi Championship

Tayangan yang menarik ini menghadirkan angan-angan mungkinkah sepakbola mengikuti jejak rugby yang menyalakan microfon untuk wasit? Apalagi video Gillett ini cukup populer di media sosial dan disenangi para penggemar.

Kepindahan ini bukannya tanpa sebab. Pasalnya wasit FIFA berusia 32 tahun tersebut akan mengambil studi di John Moore’s University, di Liverpool. Ia mengambil spesialis dalam penelitian pada anak dengan cerebral palsy.

Meski pindah pada April 2019, tapi Gillett baru bergabung dengan PGMOL’s Select Group 2 mulai musim 2019/2020. Wasit di Select Group 2 umumnya hanya memimpin pertandingan Divisi Championship, tapi tak mustahil juga memimpin di Premier League sebagai bagian dari perkembangan mereka.

Gillett adalah wasit penuh prestasi. Di A-League, ia mendapatkan penghargaan A-League Referee of the Year sebanyak lima kali. Ia juga sudah berpengalaman dengan Video Assistant Referee. Gillett pun akan menjadi wasit asing pertama dalam sejarah sepakbola Inggris.

“Dia amat berpengalaman dan mendemonstrasikan sejumlah sifat kunci yang kami harapkan dari wasit-wasit kami. Dia punya kemampuan manajemen pemain yang kuat dan efektif, pemahaman yang kuat atas pertandingan, dan begitu dihormati oleh para pemain dan pelatih di Australia,” kata Managing Director PGMOL, Mike Riley, dikutip dari Skysports.