Saat Barcelona Menghadapi Timnas Brasil pada 1999

Ketika kesebelasan top Eropa melakukan tur pramusim, menjadi satu hal yang wajar menyaksikan tim mereka menghadapi timnas suatu negara. Misalnya, Inter Milan vs Timnas Indonesia pada 2012 atau Bayern Munich vs Timnas Indonesia pada 2008.

Namun, ada satu pertandingan aneh dan mengejutkan ketika pada 1999, Barcelona menghadapi Brasil di Camp Nou.

Momen ini terjadi untuk menandai centenary Barca pada 1999. Untuk itu dipilihlah lawan latih tanding yang bukan cuma sepadan, tapi juga punya nilai tinggi. Timnas Brasil sendiri baru saja melangkah ke final Piala Dunia 1998 meski berakhir dengan kekalahan.

Barca ketika itu dilatih oleh Louis van Gaal. Sejak awal, ia langsung menurunkan skuad terbaik yang berisi Luis Figo, Luis Enrique, Pep Guardiola, dan Patrick Kluivert.

Sementara itu Brasil juga menurunkan skuad terbaiknya: Roberto Carlos, Rivaldo, Romario, dan Ronaldo.

Pertandingan tersebut berjalan dengan menarik. Brasil mencetak gol terlebih dahulu lewat Ronaldo yang ketika itu masih berkostum Inter Milan. Ronaldo mencetak gol ke gawang Barca yang dikawal Ruud Hesp, dengan sebuah gocekan yang menipu.

Luis Enrique kemudian menyamakan kedudukan setelah scrimmage hadir di depan gawang Brasil yang digawal Rogerio Ceni. Enrique melepaskan tendan voli dari jarak dekat.

Brasil balik unggul lewat tendangan keras kaki kiri Rivaldo, yang ketika itu masih berkostum Barcelona.

Pertandingan berakhir dengan skor 2-2 ketika Ceni gagal menangkap tendangan bebas Figo dengan sempurna. Bola yang memantul mengarah pada Phillip Cocu yang melepaskan tendangan dari jarak tujuh meter.

Pertandingan semacam ini akan sulit terulang, mengingat mengumpulkan satu kekuatan penuh suatu negara sulit dilakukan, kecuali dalam momen jeda internasional. Saat ini terjadi, justru mengumpulkan pemain terbaik di klub yang jadi sulit karena mereka semua dipanggil timnas.

Yang jelas, ini menjadi salah satu pertandingan paling menarik yang pernah ada. Melihat skuad yang turun di pertandingan tersebut, agaknya layak kalau tim yang bertanding adalah dua representasi tim terbaik di dunia.