Zlatan Tidak Butuh Patung

Foto: DW.com

Federasi Sepakbola Swedia, SvFF, meminta bantuan kepolisian untuk mengurus vandalisme yang menimpa patung Zlatan Ibrahimovic di Malmo. Pasalnya, kerusakan patung Zlatan yang dibuat sejak 2017 tersebut cukup parah. Awalnya, hanya hidungnya yang hilang. Lalu, tubuhnya penuh dengan coretan. Sampai akhirnya, ankle-nya dipatahkan yang bikin patung perunggu tersebut roboh.

Sekretaris Jenderal SvFF, Håkan Sjöstrand, menyebut kalau kemarahan dari para penggemar Malmo yang menjadi alasan vandalisme tersebut. “Dengan kemarahan dan kekecewaan besar kami menemukan bahwa patung Zlatan sekali lagi telah dirusak. Zlatan Ibrahimovic adalah pesepakbola terhebat Swedia sepanjang masa, peran pentingnya di dalam dan di luar lapangan amatlah luar biasa,” kata Sjostrand.

“Dapat dimengerti bahwa pilihan yang dibuat Zlatan Ibrahimovic membangkitkan emosi (para penggemar Malmo). Tetapi cara sebagian orang meluapkan kekecewaan mereka dengan merusak dan melanggar sama sekali tidak dapat diterima. Tidak bisa dimaafkan untuk kerusakan yang tidak sopan ini,” tambah pernyataan resmi tersebut.

Patung Zlatan dibuat oleh pemahat Swedia, Peter Linde, pada akhir 2017, atas permintaan Federasi Sepakbola Swedia. Dari awal, patung tersebut akan ditempatkan di Friends Arena, Stockholm. Namun, akhirnya diresmikan di Malmo, tempat Zlatan tumbuh besar, pada 8 Oktober 2019 lalu.

Sebulan kemudian, fans Malmo meluap kemarahannya ketika Zlatan membeli 25 persen saham klub rival Malmo, Hammarby. Luapan kemarahan tersebut berakibat pada vandalisme di rumah Zlatan di Stockholm, dan yang paling parah adalah patung yang baru diresmikan tersebut.

Awalnya, vandalisme hanya berupa coretan rasis, lalu bertambah dengan lengan Zlatan yang digantungi dudukan toilet, sampai yang paling parah adalah ankle-nya dihancurkan. Ini yang membuat patung Zlatan akhirnya roboh.

Patung Zlatan berdiri setinggi tiga meter. Patung tersebut dipahat dengan gaya Zlatan yang berdiri sembari merentangkan kedua lengannya. Kedua matanya fokus ke depan sembari bertelanjang dada.

Patung perunggu tersebut memiliki berat 500 kilogram dan ditempatkan di dudukan berupa granit merah seberat delapan ton. Pemkot Malmo menyatakan kalau pembuatan patung tersebut mencapai 730 juta rupiah, sementara biaya pemeliharaan tahunannya mencapai 21 juta rupiah.

Apa Alasan Patung Zlatan Dirobohkan?

Alasan utama mengapa patung Zlatan Ibrahimovic dirobohkan adalah karena kemarahan fans Malmo. Apa yang menyebabkan kemarahan tersebut? Ini karena Zlatan berinvestasi di klub rival Malmo, dan ia menyebut akan membikin Hammarby menjadi yang terkuat di Swedia.

Lantas, mengapa Zlatan berinvestasi di Hammarby?

Awalnya, perusahaan entertainment olahraga Amerika Serikat, AEG, memiliki 45 persen saham di klub Hammarby. Zlatan kemudian membeli 50 persen dari total saham yang dimiliki AEG di Hammarby. Hitungan kasarnya, Zlatan memiliki 25 persen saham di Hammarby yang ia beli lewat AEG. AEG sendiri merupakan pemilik klub MLS, LA Galaxy.

Yang bikin masalah adalah pernyataan Zlatan itu sendiri: “Hammarby adalah klub hebat dengan suporter yang bergairah dan sejarah yang dihormati di Stockholm dan di seluruh Swedia. Saya begitu senang atas kesempatan untuk melanjutkan kerja sama dengan AEG dengan mendukung salah satu klub menarik dan berpengaruh di Swedia.”

Di Allsvenskan musim lalu, Hammarby menjadi rival berat Malmo untuk meraih gelar juara bersama dengan Djurgardens. Hammarby ada di peringkat ketiga dengan poin sama dengan Malmo, serta hanya berjarak satu poin di belakang Djurgardens.

Presiden dan CEO AEG, Dan Beckerman, menyebut kalau Hammarby adalah salah satu klub paling bersejarah di sepakbola Swedia. “Dan kami percaya bahwa menambahkan Zlatan Ibrahimovic, salah satu pemain yang paling dihormati di dunia dan pemain berpengalaman, akan menciptakan peluang tambahan buat klub,” kata Beckerman.

Sejatinya, di level internasional, hanya Gothenburg dan Malmo yang punya pengakuan dan pengalaman. Bahkan, di level nasional pun nama Hammarby tak begitu diperhitungkan karena mereka hanya memenangi satu gelar liga sepanjang sejarah mereka. Apalagi, Hammarby juga jarang bermain di Eropa.

Keputusan Zlatan untuk membeli Hammarby dianggap dilakukan di waktu yang tidak tepat mengingat mereka menjadi rival utama Malmo musim lalu. Ditambah lagi, Hammarby dianggap main bagus dengan sepakbola menyerang.

Zlatan Tidak Butuh Patung

Apa yang terjadi pada patung Zlatan memang menyedihkan. Apalagi, Malmo menyimpan kenangan yang begitu mendalam buat penyerang setinggi 195 sentimeter ini.

Namun, membaca otobiografinya, Malmo justru bukan tempat di mana Zlatan menyimpan semua kenangan indah. Justru di Malmo-lah Zlatan merasakan getirnya hidup; bagaimana kerasnya kehidupan di jalanan, sampai bagaimana ia “ditipu” saat pindah ke Ajax Amsterdam.

Zlatan jelas tak butuh patung, karena patung hanyalah benda mati, sementara kenangan tentang Zlatan akan terus hidup.