Para Pemain yang Menolak Bermain Untuk Klubnya

William Gallas

Pemain asal Prancis ini menolak untuk bermain pada semifinal Piala FA 2006 karena memaksa Chelsea untuk menjualnya. Saking sudah ngebet ingin pindah, Gallas sampai mengancam untuk membua gol bunuh diri hingga sengaja mendapat kartu merah pada laga Premier League melawan Man City musim berikutnya. Gallas sendiri kemudian pindah ke Arsenal.

Yang menarik, Gallas kemudian membantah klaim tersebut dan menyebut Chelsea mengeluarkan statement bohong.

Carlos Tevez

Saat Manchester City tertinggal 0-2 dari Bayern Munich pada Liga Champions 2011, Roberto Mancini meminta Carlos Tevez untuk melakukan pemanasan. Akan tetapi, permintaan itu diabaikan oleh Tevez. Mancini pun kesal dan meminta Tevez pergi dari klub. Mantan pemain Boca Juniors ini kemudian didenda 500 ribu paun dan diminta menjauh dari tempat latihan Manchester City.

Tevez berkilah dengan menyebut kalau mentalnya saat itu sedang tidak siap. Namun, nasi sudah menjadi bubur. Tevez kemudian kembali ke Argentina hingga akhirnya ia meminta maaf dan kembali menjadi aktor penting kesuksesan The Cityzens menjadi juara Liga Inggris pada akhir musim.

Dimitri Payet

Sayap lincah Prancis ini menjadi aktor penting bagi West Ham United yang finis pada posisi tujuh Premier League 2015/2016. Namun pada musim berikutnya, Payet berulah dengan bersitegang melawan pelatihnya, Slaven Bilic. Ini semua diawali dengan keputusan West Ham menolak tawaran Marseille yang kembali tertarik untuk mendatangkan Payet. Si pemain kemudian kecewa dan memutuskan untu mogok bermain. Payet sendiri memang diketahui ingin pulang ke Marseille. Hal ini diungkapkan langsung oleh Bilic kalau Payet sudah tidak mau lagi main untuk West Ham.

“Slaven Bilic punya pandangannya sendiri, dan saya juga tidak perlu memperbaiki perilaku saya. Sudah lama saya ingin kembali ke Marseille dan berusaha untuk mengikuti kata hati saya. Saya tidak pernah merasa nyaman ketika di West Ham,” ujar Payet.

Chris Sutton

Pasangan duet Alan Shearer di Blackburn ini sebenarnya adalah striker berkualitas. Ia memiliki naluri gol yang tinggi dan pernah menjadi top skor Premier League. Akan tetapi, itu semua tidak menjamin dirinya mudah mendapat panggilan tim nasional. Ia harus bersaing dengan nama-nama seperti Andy Cole, Michael Owen, Teddy Sheringham, Les Ferdinand, hingga Shearer sendiri.

Oleh karena itu, ia harus tersingkir ke tim Inggris B ketika skuad utama sedang mempersiapkan diri jelang Piala Dunia 1998. Sebuah keputusan yang kemudian ditolak oleh Sutton.