5 Olahraga Paling Populer di Jepang

Sepakbola adalah olahraga paling populer di dunia. Akan tetapi, di belahan dunia lain, sepakbola bukan olahraga yang utama. Hal ini juga yang terjadi di Jepang, setidaknya sampai 30 tahun yang lalu.

Ini tak lepas dari Jepang yang punya sejumlah olahraga tradisional yang sudah hadir sejak 1900-an. Olahraga “barat” kemudian perlahan masuk dan mengambil hati masyarakat Jepang. Berdasarkan Unique Japan Tours, bisbol ada di peringkat pertama sebagai olahraga terpopuler di Jepang, disusul dengan gulat sumo.

Berikut kami sajikan lebih lengkapnya.

  1. Bisbol (45,2%)

Bisbol diperkenalkan di Jepang sejak 1872 dan terus berkembang sejak saat itu. Bisbol adalah olahraga yang dihormati di Jepang dan banyak yang memperhitungkannya sebagai olahraga nasional Jepang.

Kompetisi profesional bisbol di Jepang sudah ada sejak 1936. Akan tetapi, ada perbedaan dengan bisbol Amerika Serikat. Bisbol di Jepang punya bola, lapangan, dan area pukul yang lebih kecil.

Bisbol menjadi olahraga paling populer selama bertahun-tahun karena punya sejarah yang panjang. Bahkan, di tingkat SMA, kompetisi bisbol digarap dengan serius. Setiap musim panas, Koshien atau Kompetisi Bisbol Nasional tingkat SMA adalah kompetisi yang tak boleh dilewatkan.

  1. Gulat Sumo (27,3%)

Sumo berasal dari ritual Shinto Jepang yang menggambarkan manusia bergulat dengan dewa. Turnamen Sumo meraih popularitas pada akhir abad ke-17.

Kini, terdapat enam turnamen sumo terbesar yang digelar sepanjang tahun. Tiga di Tokyo, satu di Aichi, satu di Osaka, dan satu di Fukuoka, dengan setiap turnamen digelar selama 15 hari.

Pesumo dengan ranking tertinggi dikenal sebagai “Yokozuna”. Secara mengejutkan, tidak ada pesumo Jepang yang meraih gelar tertinggi di tingkat global antara 2000 hingga 2016. Mereka kalah dari Mongolia yang berhasil memproduksi atlet sumo yang menjadi Yokozuna.

Tidak seperti gulat lainnya, gulat sumo tak punya kelas berdasarkan berat badan. Ini menjadi keunggulan karena bisa saja pesumo yang lebih kecil menang dari lawannya yang lebih besar. Ia akan menggunakan kecepatan, teknik, dan kelincahan untuk mengalahkan lawan yang lebih besar.

  1. Sepakbola (25%)

Sepakbola awalnya ditemukan di Cina lalu menyebar ke Korea dan Jepang dengan nama “Kenmari”. Sepakbola modern masuk ke Jepang pada abad ke-19 lewat Letnan Archibald Lucius Douglas dari Angkatan Laut Britania.

Federasi Sepakbola Jepang, JFA, berdiri pada 1921. Namun, timnas Jepang baru terbentuk pada 1930. Debut timnas Jepang terjadi di Olimpiade Berlin 1936.

Liga Sepakbola Jepang digelar pada 1965 dan masih berstatus semi-pro hingga 1992. Lalu, Japan Professional Football League berdiri dan dikenal sebagai “J League”. Kini, J League punya tiga divisi yang semuanya diisi tim profesional. Di bawahnya ada Japan Football League yang membawahi tiga divisi semi-profesional yang terdiri dari tim amatir, profesional, dan klub perusahaan.

Kini, J League merupakan liga tersukses di Asia dan timnas Jepang merupakan salah satu timnas terbaik di level Asia. Timnas Jepang menjuarai Piala Asia empat kali pada 1992, 2000, 2004, dan 2011.

  1. Tenis (21,7%)

Tenis tiba di Jepang pada 1878 ketika lima lapangan dibangun di Taman Yamate di Yokohama untuk digunakan oleh orang-orang asing. Ketika budaya barat masuk ke Jepang, tenis dimasukkan ke dalam aktivitas fisik ketimbang olahraga kompetitif.

Sama seperti bisbol, tenis di Jepang juga berbeda. Jepang mengembangkan “soft tennis” dengan menggunakan bola yang lebih fleksibel dan terbuat dari karet. Pada 1886, “soft tennis” adalah standar yang digunakan di Jepang dan masih diajarkan di sekolah hingga saat ini.

Tenis mengambil tempat dalam budaya Jepang. Soalnya, tenis adalah olahraga pertama yang meraih medali di Olimpiade. Ini terjadi pada Olimpiade Antwerp 1920.

  1. Golf (13,7%)

Sama seperti di tempat lain, golf menjadi olahraga yang eksklusif buat ekpatriat dan orang-orang Jepang yang mendapat pendidikan barat. Lapangan golf pertama berdiri di Tokyo pada 1914. Angkanya langsung naik drastis ke 71 lapangan pada 1940.

Setelah Perang Dunia II, sistem kelas sosial di Jepang berubah dan lebih banyak kelas menengah yang main golf. Ini menghadirkan gelombang pemain baru. Golf awalnya digunakan sebagai sarana untuk memperlancar urusan bisnis.

Sama seperti tenis, Jepang juga punya kompetisi golf tingkat dunia, yakni Japan Golf Tour yang pada 2006 memberikan hadiah ketiga terbesar untuk pemain non-senior setelah PGA dan European Tours. Hingga kini, Jepang memproduksi banyak pemain golf hebat sepanjang tahun. Namun, pemain Jepang pertama yang memenangi turnamen besar pertama adalah Hideki Matsuyama yang memenangi US Masters.