8 Alasan Mengapa Sadio Mane adalah Pria yang Baik

Sadio Mane akhirnya pindah ke Bayern Munchen. Kepindahannya membikin sedih banyak suporter Liverpool. Kesedihan ini tentu bukan sekadar karena kualitas sepakbolanya, tapi karena pribadinya.

Ada sejumlah alasan mengapa Sadio Mane adalah pria yang baik.

Menghibur di Piala FA 

Liverpool melaju ke final Piala FA 2022 menghadapi Chelsea. Laga berjalan ketat dan dilanjutkan ke babak adu penalti. Di akhir laga, Liverpool menang dengan skor 6-5.

Mane memang tampil menghibur. Namun, di final tersebut, ia menghibur dengan cara yang lain. Ketika Konstantinos Tsimikas merayakan golnya yang menggetarkan gawang Mendy, Mane tak ikut-ikutan. Ketika rekan-rekannya yang lain merayakan kemenangan sambil mendekati Mendy, Mane justru menghampiri dan menghibur rekan senegaranya itu.

Membangun Kampungnya

Mane punya uang banyak. Namun, ia tak menghabiskannya dengan membeli 10 Ferari, 20 jam berlian, atau pesawat pribadi. Ia memilih menyalurkannya untuk kebaikan banyak orang.

Kampung halamannya, Bambaly, bukan tempat yang diisi orang-orang kaya, bahkan kebalikannya. Mane, meski tinggal bermandikan uang, tapi tak pernah lupa dengan kondisi kampungnya itu.

Ada banyak yang dilakukan Mane, mulai dari membangun rumah sakit, mendonasikan 250 ribu paun untuk membangun sekolah, dan mengecek progres pembangunannya tersebut.

Pada Piala Afrika 2021, dengan menggunakan uang pribadi, ia mentraktir 50 fans Senegal untuk terbang ke Kamerun untuk menonton laga semifinal.

Si Baik Hati

Mane mengalami gegar otak yang membuatnya harus dibawa ke rumah sakit di Piala Afrika 2021. Ketika tengah ditangani, Mane justru memikirkan orang lain.

Saat itu, ada keluarga yang tengah kebingungan karena anak mereka tertabrak motor. Tulangnya patah dan tubuhnya mengalami cedera bahkan sampai hampir meninggal dunia. Akan tetapi, kedua orang tuanya tak punya uang untuk membayar biaya pengobatan.

Mane kemudian mencari keluarga ini dan bertanya apa yang terjadi. Saat diberi tahu situasi yang sebenarnya, Mane tak pikir panjang dengan memberi mereka sekitar 9,5 juta rupiah.

Tentu, ini bukan pertama kalinya ia memberi donasi. Saat pandemi Covid, Mane mendonasikan 747 juta rupiah buat penangan Covid di Senegal.

Kado untuk Ballboy

Pada Piala Super Eropa 2019, Mane mencetak dua gol dan menjadi man of the match di laga melawan Chelsea tersebut.

Mane ditarik pada menit ke-103 yang membuatnya duduk di bangku cadangan. Saat duduk itu, ia memanggil salah satu ballboy dan memberinya jersey, senyuman serta pelukan.

Dan jersey yang ia berikan adalah jersey baru!

Si Paling Angkut Botol

Status sebagai pesepakbola top semestinya membuat Mane mendapatkan priviledge. Salah satunya, dengan fokus untuk bermain dan berlatih. Ia tak perlu melakukan hal-hal kecil yang bukan urusannya.

Namun, hal ini tak dilakukan Mane di laga bersama timnas Senegal pada November 2019. Ketika turun dari bus, ia tak langsung masuk stadion. Namun, ia membantu staf timnas untuk membawakan botol minum. Padahal, kebanyakan pesepakbola top, termasuk rekan-rekannya yang lain, biasanya hanya akan lewat tanpa menoleh.

Namun, inilah Mane. Dengan kedua tangan yang dianugerahkan Tuhan padanya, Mane mengangkat dua pak botol air!

Si Paling Bikin Seneng

Usai membawa timnas Senegal menang 2-0 atas Kongo, Mane pulang dengan bus tim. Namun, saat hendak naik, ia melihat seseorang yang mirip dengannya mengenakan jersey Liverpool bertuliskan namanya.

Tanpa pikir panjang, Mane meminta petugas keamanan untuk membawanya ke dalam bus. Di dalam bus, pria tersebut diperkenalkan ke rekan-rekannya. Mereka berbincang sebentar sebelum berfoto bersama.

Membersihkan Mesjid

Mane menjadi pencetak gol pembuka dalam kemenangan 2-1 Liverpool atas Leicester City pada 2018. Meski jadi penentu kemenangan, tapi Mane tak lupa kewajiban.

Alih-alih beristirahat, ia memilih membantu membersihkan toilet sebuah mesjid di Liverpool. Ini ia lakukan hanya beberapa jam setelah pertandingan usai.

Kabar ini tersebar karena ada sebuah video yang merekam Mane tengah mengepel lantai. Padahal, ia meminta untuk tak divideokan, apalagi disebarkan ke publik. Soalnya, ia melakukan itu bukan untuk cari muka.

Abu Usamah Al-Tahabi, bilang kalau Mane sering datang ke mesjid. Mane sebenarnya punya mobil Bentley. Namun, saat ke mesjid, ia memilih pakai mobilnya yang lain yang tak mencolok, agar orang-orang tak terlalu mengenalinya.

“Dia bukan orang yang mencari keriuhan. Tidak ada kesombongan,” terang Abu Usamah.

Menitipkan Ismaila Sarr

Ismaila Sarr direkrut Watford dari Stade Rennais pada musim panas 2019. Saat Liverpool menghadapi Watford pada Desember 2019, mane meminta striker Watford, Troy Deeney, untuk menjaga rekan senegaranya yang saat itu masih berusia 21 tahun tersebut.

Hal ini juga diakui oleh Sarr. Ia bilang kalau Mane selalu mengabarinya dan memberinya saran utnuk melakukan ini dan itu.

“Dia adalah kakak buatku,” kata Sarr.