Asal-usul Nama Unik Kesebelasan di Jepang

Nama klub di Indonesia umumnya diawali dengan “Persi” atau “P”. Tentu saja ini berasal dari kata “Persatuan Sepakbola Indonesia” yang diikuti nama kota. Sementara itu sejumlah klub dari kompetisi Galatama atau klub yang berdiri belakangan, umumnya tak mengikuti pola ini.

Di Inggris, klub biasanya menambahkan kata “United” atau “City” di belakang nama mereka. Di Eropa Timur, umum bagi klub punya nama depan Dynamo atau Lokomotiv. Sementara di MLS, nama tim biasanya diawali dengan nama daerah di depannya.

Keunikan ini juga terjadi di kompetisi sepakbola profesional Jepang, J-League. Nama klub biasanya menggunakan nama daerah, lalu didahului atau diakhiri dengan nama lain yang mewakili budaya lokal dan tradisi di belakangnya.

Menggunakan Bahasa Asing

Kashima Antlers menggunakan nama daerah digunakan pada bagian depan, sementara “Antlers” merujuk pada kota Kashima yang kalau diterjemahkan berarti “Pulau Rusa”. Rusa juga banyak ditemui di Kuil Kashima. Sementara itu, “Antlers” berarti “tanduk rusa”.

Klub lainnya, Omiya Ardija, menggunakan formula yang mirip dengan Kashima. Mereka menggunakan nama daerah di bagian depan, sementara “Ardija” diambil dari bahasa Spanyol, “ardija”, yang berarti “tupai”. Mengapa tupai? Karena tupai adalah maskot dari Kota Omiya.

Sementara Yokohama F. Marinos merupakan klub yang merger antara Yokohama Marinos dan Yokohama Flugels pada 1999. Sama seperti Kashima dan Omiya, nama daerah digunakan di bagian depan. Sementara itu “Marinos” berasal dari bahasa Spanyol yang berarti “Pelaut”. Kata “Marinos” tidak asal ditambahkan. Soalnya, itu merujuk pada status kota Yokohama sebagai kota pelabuhan paling penting di Jepang, juga di dunia.

Bagaimana dengan Gamba Osaka? “Gamba” berarti kaki dalam bahasa Italia. Uniknya, kerap dihubungkan dengan bahasa Jepang “Ganbaru” atau “Berdiri tegak” atau “Terus berusaha”. Ini berasal dari filosofi pekerja kerah biru yang membuat klub tersebut dikenal kuat di level nasional juga internasional. Soalnya, Osaka dikenal sebagai tempat dengan aktivitas banyak perusahaan. Panasonic dan Sharp berasal dari Osaka.

Klub lain macam Nagoya Grampus mengambil inspirasi dari lumba-lumba grampus di Nagoya. Lumba-lumba tersebut dibuatkan patung dan ditempatkan di atas Kastil Nagoya. Sementara Urawa Red Diamonds memakai filosofi pemilik mereka, Mitsubishi Motors. Mitsubishi berarti “tiga berlian” dalam bahasa Jepang.

Cerezo Osaka menggunakan bahasa Spanyol yang berarti “Pohon Ceri”. Ini merujuk pada bunga sakura yang dalam bahasa Inggris berarti “Cherry Blossom” yang merupakan bunga resmi Kota Osaka.

Nama yang Disatukan

Sanfrecce Hiroshima menggabungkan kata “San” dalam bahasa Jepang yang berarti “tiga”, serta “Frecce” dari bahasa Italia yang berarti panah. Filosofinya berasal dari pahlawan di masa lalu, Mouri Motonari, yang bilang pada anaknya begini, “Satu anak panah akan mudah dipatahkan, tapi tiga anak panah yang disatukan tak akan patah.”

Albirex Niigata menggunakan nama daerah di bagian belakang. Sebelumnya klub ini bernama “Albireo Niigata”. Akan tetapi berubah pada 1997 menjadi “Albirex” karena masalah copyright.

Pada bagian depan ada “Albirex” yang merupakan gabungan “Albireo” dan “Rex”. Albireo diambil dari salah satu bintang dalam konstelasi Cygnus. Sementara kata “Rex” diambil dari bahasa Latin yang berarti “Raja”.

Pemilihan “Albireo” sendiri terbilang unik karena terinspirasi dari angsa yang menjadi populasi di Danau Hyogo. Apa hubungannya dengan “Albireo”? Soalnya “Albireo” berasal dari konstelasi Cygnus yang merupakan konstelasi berbentuk angsa. Angsa juga menjadi inspirasi penamaan stadion mereka yang bernama “Big Swan Stadium”.

Ini juga dilakukan Vegalta Sendai yang menyatukan “Vega” dan “Altair” yang merupakan bintang dari Festival Tanabata di Sendai.

Ventforet Kofu juga menyatukan dua kata yakni “Vent” yang berarti angin dan “Foret” yang berarti hutan. Berbeda dengan klub lain, Kofu menggunakan bahasa Prancis. Filosofinya berasal dari tuan tanah di era Sengoku, Shingen Takeda, yang bilang, “Furinkazan. Selembut angin, sehening hutan, setajam api, sekuat gunung.”

Vissel Kobe juga melakukan hal serupa dengan menggabungkan kata “Victory” dan “Vessel” atau “Kejayaan” dan “Kapal”. Mengapa? Karena Kobe, seperti halnya Yokohama, adalah kota pelabuhan.

Kesebelasan yang berasal dari Hiratsuka, Shonan Bellmare, terbilang unik. Mereka menggunakan “Shonan” di bagian depan yang berarti area sepanjang pantai di Teluk Sagami yang merupakan tempat dari kota Hiratsuka berada. Sementara “Bellmare” merupakan gabungan dari kata “Bello” dan “Mare” yang diambil dari bahasa Italia yang berarti “Keindahan” dan “Laut”.

Giravanz dalam Giravanz Kitakyushu mengombinasikan kata “Girasol” yang berarti bunga matahari dalam bahasa Italia, dan “Avanzare” yang berarti “Melangkah ke depan”. Di Kitakyushu, bunga matahari adalah simbol kota tersebut.

Nama yang Unik

Consadole dari Sapporo tidak berarti apapun. Soalnya ini merupakan permainan dari kata “Dosanko” yang dibalik lalu ditambahkan dengan kata “Ole” dari bahasa Spanyol yang berarti “Ayo”.

V-Varen Nagasaki mengambil nama dari dua bahasa berbeda. “V” dari Portugis yang berarti “Kejayaan” serta “Vrede” dari Belanda yang berarti perdamaian. “Varen” juga diambil dari bahasa Belanda yang berarti “berlayar”.

Machida Zelvia menggunakan kata dari “Zelkova” yang merupakan pohon resmi Tokyo serta “Salvia” yang tak lain adalah rumput yang digunakan di lapangan sepakbola.