Aturan Stadion di Inggris

Inggris punya aturan khusus soal stadion. Tidak bisa stadion dibangun dan berdiri begitu saja tanpa mengikuti aturan tersebut.

Stadion di Inggris biasanya berupa tribun dengan tangga berundak. Penonton akan datang dan berdiri di sana untuk mendukung tim kesukaannya. Namun, stadion dengan tribun berdiri macam ini sudah tak ada lagi di klub divisi atas. Soalnya, ada beberapa momen di mana Pemerintah Inggris membikin aturan khusus soal stadion, termasuk melarang tribun berdiri. Momen itu adalah sejumlah bencana yang terjadi di tribun stadion pada era 1980-an.

Tragedi Hillsborough dan The Taylor Report

Tragedi ini terjadi dalam pertandingan semifinal Piala FA 1989 antara Liverpool menghadapi Nottingham Forest. Tempat kejadiannya di Stadion Hillsborough yang terletak di Sheffield. Sebanyak 96 suporter Liverpool tewas karena kepadatan penonton yang berlebihan.

Kejadiannya bermula dari ribuan suporter yang datang terlambat karena kemacetan serta jadwal kereta yang terlambat. Sebagian penonton masih di luar stadion jelang kick-off. Ini membuat mereka bergegas masuk ke tribun agar tak ketinggalan jalannya pertandingan.

Akan tetapi, kondisi di dalam tribun sudah penuh. Suporter Liverpool masih banyak yang tertahan di luar pintu putar. Polisi kemudian membuka pintu keluar yang membuat suporter Liverpool berhamburan masuk tanpa tertahan di pintu putar.

Volume suporter Liverpool yang menuju pintu masuk tribun sudah tak tertahan. Mereka mendesak masuk ke dalam. Di sisi lain, suporter di dalam tribun sudah berdesak-desakkan bahkan kesulitan bernafas. Mereka terkurung di dalam tribun karena ada pagar tinggi yang membatasi tribun dengan lapangan.

Segalanya berjalan terlambat, termasuk ketika polisi menghentikan pertandingan, sampai ambulans dan pertolongan pertama. Sebanyak 96 suporter Liverpool wafat karena Tragedi Hillsborough ini.

Setelah tragedi tersebut, evaluasi besar-besar dilakukan yang dikepalai oleh Lord Justice Taylor. Laporan tersebut bernama “Taylor Report” yang juga berisi rekomendasi bagi Pemerintah Inggris.

Rekomendasinya adalah semua stadion di Divisi Teratas di Inggris harus memiliki kursi. Tidak boleh ada lagi tribun berdiri. Rekomendasi ini juga diadopasi buat Premier League juga Divisi Championship.

Dampak Bagi Klub di Inggris

“Taylor Report” membuat klub-klub di Inggris menggelontorkan jutaan paun untuk meningkatkan stadion mereka. Yang paling utama tentu memasang kursi di tribun berdiri. Kini, semua stadion di dua divisi teratas di Premier League tak boleh lagi dipasang tribun berdiri.

Alasannya adalah stadion dengan kursi atau “All-seater” jauh lebih aman dan lebih mudah untuk ditangani. Soalnya, setiap penonton yang membeli tiket, dipastikan akan mendapatkan kursi. Penggunaan kursi di stadion juga berpengaruh pada menurunnya tingkat hooliganisme di Inggris.

Namun, penggunaan kursi ini membuat para penggemar merasa kalau atmosfer di stadion tak seperti dulu lagi. Ini yang membuat hadirnya wacana untuk pembuatan tribun berdiri-sementara, di satu stadion. Konsepnya mirip dengan yang dilakukan di Jerman. Tribun berdiri tidak permanen karena kursi masih menempel di sana. Fungsinya adalah untuk menggelar pertandingan tingkat Eropa yang stadionnya memang diharuskan memakai kursi.

Pada era 1980-an, bukan cuma Tragedi Hillsborough yang memicu hadirnya aturan baru. Maraknya hooliganisme serta kekerasan di sepakbola juga memicu Pemerintah Inggris mengeluarkan aturan khusus terkait suporter. Aturan ini bernama “The Football Spectators Act 1989” (FSA 1989) yang dipicu karena Tragedi Heysel pada 1985 serta kebakaran di Bradford City pada 1986.

FSA 1989 mewajibkan pembagian kartu identitas kepada setiap suporter sepakbola yang menyaksikan pertandingan liga juga timnas di wilayah Inggris dan Wales. Dalam sistem ini, menjadi mungkin untuk mengidentifikasi hooligan yang telah diketahui identitasnya dan melarang mereka masuk ke stadion.

Akan tetapi, sistem ini mendapatkan respons yang buruk dari tim di Liga Inggris. Dari 92 kesebelasan, cuma 13 yang mengimplementasikannya di lapangan. Aturan ini kemudian digantikan oleh “Football Offences and Disorder Act 1999” yang mengenalkan aturan pelarangan suporter untuk masuk ke stadion. Yang mana, aturan ini lebih efektif bagi Inggris untuk memerangi hooliganisme.

Persyaratan untuk Stadion Sepakbola di Inggris

Saat ini, ada sejumlah hal yang mesti dipatuhi oleh seluruh stadion yang ada di Inggris:

  • Stadion Premier League dan Divisi Championship mesti “all-seated” atau dipasang kursi.
  • Harus ada pemisahan yang cukup antar-suporter rival.
  • Harus ada jumlah stewards yang cukup di area tertentu di stadion.
  • Harus ada cukup tempat parkir di atau dekat stadion.
  • Tersedianya akses untuk layanan darurat.
  • Harus ada fasilitas toilet yang memadai.
  • Semua klub harus menyediakan P3K.
  • Seluruh ruang ganti untuk pemain dan perangkat pertandingan harus aman dan layak sesuai dengan tujuannya.
  • Seluruh pintu keluar harus ditandai dengan jelas. Harus dipastikan evakuasi bisa berjalan dengan aman.
  • Dilarang merokok di seluruh area stadion.
  • Dilarang minum alkohol di atas tribun.

Aturan di Stadion

Klub sebenarnya punya standar tersendiri yang mengatur suporter di atas tribun. Tergantung pada klubnya, tapi biasanya mereka punya aturan yang mirip:

  • Alkohol dilarang.
  • Dilarang membawa pisau, kembang api, suar, bom asap, terompet, bendera, banners, atau benda-benda yang bisa membahayakan.
  • Perilaku kekerasan.
  • Chant rasis.
  • Melempar botol atau koin.
  • Masuk ke lapangan.
  • Mabuk.
  • Perilaku kasar terhadap pemain, perangkat pertandingan, atau stewards.