Daftar Pelatih Bundesliga 2022/2023 (1): Para Elit di Papan Atas

Kesuksesan sebuah kesebelasan tidak lepas dari peran para pelatihnya. Pun di Bundesliga. Kesebelasan enam besar musim lalu juga tak bisa dipisahkan dari kehebatan para peracik strategi.

Salah satu yang menarik adalah Domenico Tedesco yang berhasil menyelamatkan RB Leipzig dari keterpurukan. Ia mampu membawa Leipzig kembali ke zona Eropa. Seperti dikutip dari situs resmi Bundesliga, berikut kami sajikan untuk Anda.

Bayern Munchen: Julian Nagelsmann

Nagelsmann baru berusia 35 tahun jelang musim 2022/2023 ini. Namun, tidak ada yang meragukan kemampuannya. Ditambah, ia menangani tim terbaik di Jerman, Bayern Munchen.

Musim lalu, ia berhasil mengantarkan Robert Lewandowski dan kolega merebut gelar liga ke-10 secara beruntun! Di musim pertamanya itu, Bayern berhasil mencetak 97 gol dan berjarak delapan poin dari Borussia Dortmund sebagai runner-up.

Capaian ini juga merupakan gelar utama pertamanya dalam 10 tahunnya melatih. Namun, Nagelsmann bilang kalau musim pertamanya itu tak mudah. Apalagi, Bayern sempat dipermalukan 0-5 oleh Borussia Monchengladbach. Bayern juga kalah di perempatfinal Liga Champions dari Villareal.

Ini membuatnya sadar kalau ia harus memberikan lebih di tahun keduanya bersama Bayern.

Borussia Dortmund: Edin Terzic

Terzic sudah di Dortmund sejak 2018 sebagai asisten. Ia pun pernah menjadi caretaker dan direktur teknik. Untuk musim 2022/2023 ini ia ditunjuk sebagai manajer hingga 2025 mendatang.

Saat Lucien Favre dipecat pada Desember 2020, Terzic ditunjuk sebagai manajer interim. Di akhir musim, ia membawa Dortmund menjuarai DFB Pokal. Keberhasilan itu tak membuat Dortmund langsung menjadikan Terzic sebagai pelatih utama. Soalnya, mereka sudah mengumumkan perekrutan Marco Rose sebelum final DFB Pokal tersebut.

Sebagai orang yang sudah terlibat di Dortmund sejak 2010, Terzic harusnya tahu betul apa yang dibutuhkan timnya dan bagaimana filosofinya. Ia meninggalkan Jerman pada 2013 ketika bergabung bersama Slaven Bilic di Beskitas dan West Ham United sebagai asisten pelatih.

Bayer Leverkusen: Gerardo Seoane

Musim lalu, Bayer Levekusen menempati peringkat ketiga di Bundesliga. Salah satu faktornya adalah sang pelatih, Gerardo Seoane. Pengalamannya di Swiss memang tak bisa dipandang sebelah mata. Bagaimana tidak? bersama Young Boys ia merebut tiga gelar Swiss Super League secara beruntun sejak musim 2018/2019.

Musim lalu menjadi musim pertama Die Werkself mencapai top three sejak musim 2015/2016. Artinya, musim ini Leverkusen akan kembali ke Liga Champions.

Seoane mengandalkan Patrik Schick dan Moussa Diaby untuk mencetak gol di lini serang. Leverkusen juga berhasil mendaratkan pemain sayap potensial dari Sparta Praha, Adam Hlozek. Bisakah Leverkusen kembali konsisten?

RB Leipzig: Domenico Tedesco

Tedesco adalah pelatih termuda ketiga di Bundesliga. Akan tetapi prestasinya tak main-main. Musim lalu, ia berhasil mengantarkan RB Leipzig meraih trofi utama pertama dalam 13 tahun terakhir. Trofi itu adalah DFB Pokal di laga menghadapi SC Freiburg.

Tedesco mengambil alih Leipzig dengan menggantikan Jesse Marsch pada Desember 2021. Tedesco membawa Leipzig dari peringkat ke-11 menjadi peringkat keempat di akhir musim. Cuma Bayern Munchen yang meraih poin lebih banyak di Bundesliga ketimbang yang dicapai Tedesco. Artinya, Kalau liga digelar Desember, Leipzig ada di peringkat kedua.

Cara yang dilakukan Tedesco adalah dengan memperkuat area pertahanan mereka. Hal yang sama dilakukannya ketika mengangani Schalke meraih peringkat kedua di Bundesliga musim 2017/2018. Ia menjadikan Leipzig sebagai tim dengan kebobolan paling sedikit di Bundesliga sejak ia menjabat sebagai pelatih.

Union Berlin: Urs Fischer

Urs Fischer yang menjadi satu-satunya pelatih Union Berlin di Bundesliga. Alasannya? Karena Fischer yang membawa Berlin promosi ke Bundesliga untuk pertama kalinya dalam sejarah pada 2019.

Hebatnya, Fischer tak membawa Berlin di papan bawah. Di musim pertamanya Union Berlin ada di peringkat ke-11. Di musim kedua ada di peringkat ketujuh, dan musim lalu menempati peringkat kelima. Ini sekaligus membawa mereka ke babak grup Europa League musim ini.

Capaian Fischer memang mengagumkan, mengingat Berlin pernah berlaga di Divisi Empat atau Oberliga pada 2005 lalu. Berlin juga belum pernah ada di kompetisi teratas sejak reunifikasi Jerman.

Pertanyaannya, bisakah Fischer kembali memperbaiki peringkat Berlin seperti tiga musim sebelumnya?

Freiburg: Christian Streich

Satu hal yang unik dari Streich adalah ia sudah di Freiburg sejak 1995 saat melatih tim U-19! Ia kemudian diangkat menjadi pelatih tim utama pada 2011 silam.

Streich mencatatkan kemenangan terbanyak serta menjadi yang pertama bisa mengantarkan Freiburg ke final DFB Pokal. Streich bilang kalau ia tak punya rasa khawatir untuk menjalani musim ini. Apalagi melihat suporter Freiburg yang menyambut mereka meski kalah di final DFB Pokal tersebut.

Sumber: Bundesliga.