Daftar Pelatih Bundesliga 2022/2023 (2): Bukan Cuma Pelengkap di Bundesliga

Tim papan tengah biasanya stabil: menang lawan tim papan bawah dan kalah dari tim peringkat atas. Posisi mereka seolah menjadi pelengkap, tapi tak jarang juga menjadi kejutan.

Enam kesebelasan papan tengah musim lalu berusaha untuk memperbaiki peringkatnya di musim 2022/2023 ini.

FC Koln: Steffen Baumgart

Baumgart awalnya menangani SC Paderborn sejak 2017. Namun, pada musim 2021/2022 lalu, ia bergabung dengan Koln. Sejak saat itu, kota Koln menjadi kembali bergairah. Koln yang awalnya hampir terdegradasi, dibawanya finis di peringkat ketujuh dan kembali main di Eropa.

Secara permainan, Koln dibikin main tanpa rasa takut. Di pinggir lapangan, fesyen-nya Baumgart juga nyentrik dengan topi dan polo shirt. Ia terkenal dengan kutipannya yang bahkan mendapatkan penghargaan pada 2021: “Sepakbola belum berakhir sampai wasit meniup peluit dan aku berhenti berteriak.”

Mainz: Bo Svensson

Mainz baru meraih enam poin dari 14 pertandingan di musim 2020/2021. Svensson kemudian masuk di pertengahan musim dan membuat Mainz terselamatkan dengan finis di peringkat ke-12. Musim lalu, Mainz ada di peringkat ke delapan.

Keberhasilan Mainz ini tak lepas dari penampilan mereka di kandang. Mainz cuma kebobolan 11 kali dari 17 pertandingan di Mewa Arena. Svensson pun membawa atmosfer bagus di Mainz.

Hoffenheim: Andre Breitenreiter

Breitenreiter berhasil mengantarkan FC Zurich juara Liga Super Swiss musim 2021/2022. Ia pun bergabung dengan Hoffenheim pada musim 2022/2023 ini dengan menggantikan Sebastian Hoeneß.

Musim lalu, Hoffenheim cuma menempati peringkat kesembilan. Kehadiran Breitenreiter diharapkan bisa mengangkat prestasi Hoffenheim.

Sosok Breitenreiter tidaklah asing untuk penggemar Bundesliga. Soalnya, ia pernah membawa Paderborn promosi untuk pertama kalinya ke Bundesliga pada 2014. Ia juga pernah mengangani Schalke pada 2015 sebagai pengganti Roberto di Matteo.

Meski berhasil menempati peringkat kelima, tapi Schalke tak melanjutkan kerja sama. Breitenreiter kemudian menangani Hannover pada 2017 dan membawa mereka promosi ke Bundesliga. Breitenreiter juga pernah main di Bundesliga dengan 143 penampilan.

Borussia Monchengladbach: Daniel Farke

Fake pernah menggambarkan dirinya sebagai “Striker terlambat di Eropa Barat”. Akan tetapi, tidak saat melatih. Misalnya, tugas pertamanya adalah melatih Lippstadt. Dalam enam tahun, ia membawa Lippstadt dari Divisi Enam ke Divisi Empat. Namanya dikenal ketika menangani tim Dortmund II. Farke makin diperhitungkan saat membawa Norwich City promosi ke Premier League.

Norwich memecat Farke pada 6 November 2021. Ia sempat melatih Krasnodar pada Januari 2022, tapi tak bertahan lama karena invasi Ruisa ke Ukraina. Kini, Farke ditunjuk sebagai pelatih Monchengladbach.

Eintracht Frankfurt: Oliver Glasner

Glasner direkrut Frankfurt untuk menjalani musim 2021/2022. Akan tetapi, kondisi klub saat itu memang tengah diliputi perubahan. Misalnya, penunjukkan Axel Hellmann sebagai ketua dewan klub, Markus Krosche menggantikan Fredi Bobic sebagai “Managing Director” dan Ben Manga menjadi Direktur Olahraga. Ditambah lagi, Glasner kehilangan top skorer klub, Andre Silva, yang pindah ke RB Leipzig.

Penurunan itu sudah terlihat dari kekalahan di babak pertama DFB Pokal dari tim divisi ketiga, Waldhof Mannheim. Pada November, Frankfurt pun bergerak turun hampir menuju zona degradasi. Frankfurt sempat ada di peringkat keenam pada akhir paruh pertama, tapi mengakhiri musim di peringkat ke-11.

Krosche bilang kalau mereka tak senang dengan cuma finis di peringkat ke-11 Bundesliga. Akan tetapi, nasib Glasner jadi aman ketika membawa Frankfurt menjuarai Europa League. Di kompetisi tersebut mereka tak terkalahkan dengan menjungkalkan tim seperti Fenerbahce, Real Betis, Barcelona, West Ham United, dan Rangers di final.

Keberhasilan tersebut membuat Glasner mengantarkan Frankfurt main di Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sejarah. Padahal, di liga cuma menempati peringkat ke-11.

Wolfsburg: Niko Kovac

Sebelum Glasner, pelatih terakhir yang memberi trofi untuk Frankfurt adalah Niko Kovac. Ia mengantarkan Frankfurt menjuarai DFB Pokal musim 2017/2018. Hasil tersebut membuatnya ditunjuk sebagai pelatih Bayern Munchen.

Dipecat di tengah jalan membuat Kovac sempat melatih AS Monaco. Pelatih berkebangsaan Kroasia ini pernah dipuji karena berhasil dua kali mengalahkan Paris Saint-Germain. Meskipun ia kembali diberhentikan di tengah jalan.

Kovac kemudian direkrut Wolfsburg untuk menjalani musim 2022/2023 ini. Pengalamannya menjadi penting agar Wolfsburg bisa kembali naik ke papan atas. Apalagi Kovac adalah satu-satunya orang yang berhasil memenangi Bundesliga dan DFB Pokal sebagai pemain dan pelatih!

Sumber: Bundesliga.