Para pesepakbola dianggap sudah habis eranya ketika dia sudah berkepala tiga. Tidak sedikit pesepakbola yang pensiun sebelum umur 35 tahun. Mereka dianggap sudah tidak memenuhi “syarat” untuk bisa bersaing di papan atas. Soalnya, para pemain yang lebih muda punya kelebihan dalam hal stamina dan gairah bertanding.
Ini memang hukum alam. Pesepakbola tidak bisa menghentikan usia mereka. Para pemain jago harus berhenti dan berubah sebagai legenda.
Namun, tentu saja masih banyak para veteran yang masih ingin bermain. Francesco Totti, Dino Zoff, Javier Zanetti, Gianluigi Buffon, Ryan Giggs, Paolo Maldini, sampai Zlatan Ibrahimovic, adalah mereka yang bermain sampai umur 40-an. Performa mereka mungkin tidak sebaik di usia emas, tapi semangat dan gairah itu masih ada.
Kalau diadu dengan para pemain yang lebih muda, mereka mungkin tak bisa menandingi. Lantas, bagaimana kalau ditandingkan dengan yang seumuran?
Hal inilah yang menjadi dasar terbentuknya EPG Cup alias Piala Dunia untuk para pemain dengan usia lebih dari 35 tahun.
Mengenal EPG Cup, Piala Dunia untuk Aki-Aki
Elite Player Group merupakan organisasi yang dibuat oleh sejumlah pesepakbola top serta konglomerat. Kegiatan utama mereka adalah menggelar EPG World Cup pada Juni 2024 ini.
EPG World Cup merupakan kompetisi internasional yang mempertemukan delapan negara juara Piala Dunia. Namun, mereka yang bertanding adalah para pemain elit dengan usia lebih dari 35 tahun.
Delapan negara yang akan bertanding di EPG World Cup 2024 adalah Brasil, Jerman, Italia, Uruguay, Prancis, Spanyol, Inggris, dan Argentina. Presiden EPG, Matias Sarasola, menjanjikan kalau Piala Dunia untuk para veteran ini akan menampilkan pertunjukkan hebat untuk para penikmat sepakbola.
“EPG World Cup akan penuh dengan antusiasme dan kegembiraan bagi para penggemar karena para pesepakbola elit akan menunjukkan bahwa bakat dan semangat tidak mengenal batas. Penonton pasti akan menyaksikan bagaimana keunggulan teknis bertahan dari waktu ke waktu dan bagaimana pengalaman yang dikumpulkan sepanjang karier mereka menjadikan para pemain ini ahli dalam sepakbola,” kata Sarasola.
Teknis Laga EPG World Cup
Pertandingan sama seperti laga sepakbola pada umumnya. Akan tetapi, sang pemain harus dikenal secara internasional atau mengumpulkan lebih dari 100 laga buat timnas.
Sebanyak tujuh laga dijadwalkan akan digelar di stadion yang sama selama satu pekan pada awal Juni. Menurut Dailymail, EPG World Cup hanya bertanding selama 70 menit dengan jumlah pergantian pemain tidak terbatas. Setiap tim berisi maksimal 18 pemain.
EPG sengaja memilih jadwal pertandingan antara final Liga Champions pada 1 Juni dengan awal Piala Eropa 2024 pada 14 Juni.
Para Pemain dan Negara yang Berpartisipasi di EPG World Cup
Kapten setiap negara merupakan para founders EPG. Ada Steve McManaman dari Inggris, Esteban Cambiasso dari Argentina, Emerson dari Brasil, Christian Karembeu dari Prancis, Kevin Kuranyi dari Jerman, Marco Materazzi dari Italia, Michel Salgado dari Spanyol, dan Daniel Lugano dari Uruguay.
Menurut Dailymail, Inggris kemungkinan akan diperkuat oleh David James, Rio Ferdinand, Ashley Cole, Frank Lampard, Joe Cole, Steve McManaman, Robbie Fowler, sampai Michael Owen.
Sementara itu, timnas Brasil akan membawa Ronaldinho, Roberto Carlos, Cafu, Kaka, Rivaldo, dan dikapteni oleh Emerson.
Prancis baru dipastikan membawa Marcel Desailly, Thierry Henry, dan kapten Christian Karembeu. Argentina sendiri membawa Hernan Crespo dan Pablo Zabaleta yang dikapteni Esteban Cambiasso.
Spanyol punya pemain yang meyakinkan karena mereka diperkuat Michel Salgado, David Villa, dan Carles Puyol. Mereka punya para pemain top di setiap lini untuk saat ini.
Sementara itu, Jerman akan memiliki Kevin Kuranyi, Mesut Ozil, dan Sami Khedira. Italia punya Marco Materazzi, Fabio Cannavaro, dan Francesco Totti.
Uruguay sendiri baru punya dua nama yang dipastikan ikut. Mereka adalah Diego Lugano dan Diego Forlan.
Para Pemain yang Diharapkan Ada di EPG World Cup
EPG World Cup memang masih empat bulan lagi. Sejumlah nama besar diharapkan bisa bertanding di sini. Tentu menarik menyaksikan bagaimana skuad Brasil 2002 menghadapi Inggris 2002. Dengan usia yang sudah lebih tua, bisakah hasil akhirnya akan tetap sama?
Untuk itu, ada sejumlah pemain yang diharapkan bisa berpartisipasi di EPG World Cup ini. Salah satunya adalah Cristiano Ronaldo. Akan tetapi, Portugal belum pernah jadi juara Piala Dunia.
Ronaldinho – Brasil
Ronaldinho sinonim dengan seni dalam sepakbola. Ia bermain dengan kesenangan lewat senyum di wajahnya. Kita menantikan bagaimana magis Ronaldinho kembali di atas lapangan. Akan tetapi ada satu hal yang mengganjal: bayaran Ronaldinho bisa jadi lebih mahal daripada semua pemain Brasil.
Juan Roman Riquelme – Argentina
Riquelme kerap dianggap sebagai “Nomor 10” terakhir di sepakbola. Apalagi formasi sepakbola saat ini tidak memungkinkan untuk “Nomor 10” macam Riquelme kembali ada.
Bila ia bermain bersama rekannya di formasi yang pernah ia gunakan, bukan tidak mungkin rindu terhadap gaya main Riquelme bisa tertuntaskan. Karena ia adalah pemain yang brilian, sang pengatur tempo yang sesungguhnya.
Sumber: Sports Finding, Daily Mail,