Gaji Tahunan Rata-Rata Pemain Premier League Naik Pesat

Dilansir dari Global Sport Salary Survey (Survei Gaji Olahraga Dunia), gaji rata-rata pemain Premier League telah melebihi 3 juta paun dalam setahun untuk pertama kalinya. Faktor pendapatan dan popularitas di seluruh dunia dari penyiaran menjadi penyebab paling kuat pesatnya kenaikan gaji tahunan tersebut. Gaji rata-rata untuk anggota tim inti adalah 61.024 paun seminggu. Angka ini naik lebih dari 10.000 paun hanya dalam kurun dua tahun.

Manchester City mendapatkan lebih dari dua kali lipatnya, dengan para pemainnya membawa pulang rata-rata 134.000 paun seminggu (6,98 juta paun setahun). Gaji ini belum termasuk bonus. Angka barusan membuat skuat Pep Guardiola berada di urutan pertama di sepakbola Inggris, dan berada di urutan ke-13 tim dunia untuk kategori bayaran tertinggi dalam survei GSS.

Hanya Barcelona yang mempertahankan status mereka sebagai tim dengan bayaran terbaik di dunia olahraga. Gaji rata-rata tim utama Barca adalah 9,83 juta paun per tahun untuk musim 2019/2020. Jumlah besar di antaranya bergantung pada kesepakatan Lionel Messi pada 2018, yang di mana pihak klub membayarnya lebih dari 50 juta paun per musim, termasuk jaminan hak biaya gambar. Real Madrid tetap berada di urutan kedua (8,9 juta paun). Lalu ada Juventus (8,08 juta paun) yang berhasul bergerak dari posisi kesembilan ke posisi ketiga dalam survei tahun ini.

Namun semua jumlah tersebut hanya mencakup gaji tahunan dasar saja, dan tidak termasuk bayaran biaya transfer, bonus loyalitas, atau tambahan kinerja. Sementara itu, di bawah Juventus, ada tim basket dari NBA yang mengisi urutan teratas di urutan keempat, yaitu Portland Trailblazers. Mereka menduduki tempat keempat dengan jumlah gaji rata-rata 8,03 juta paun setahun. Tim ini menjadi tim bola basket dengan bayaran tertinggi di dunia.

Total dari 20 tim teratas dalam daftar survei tahun ini, 15 tim berasal dari NBA dan lima tim berasal dari sepakbola elit Eropa; Barcelona, ​​Real Madrid, Juventus, Paris Saint-Germain dan Manchester City. Manchester United (7,65 juta paun) adalah klub Inggris tertinggi kedua yang duduk di posisi ke-33. Mereka turun drastis selama tahun lalu, sebagian besar karena upah para pemainnya turun setelah mereka gagal masuk ke Liga Champions. Ditambah lagi, ada efek samping yang signifikan dari kenaikan gaji mencolok di NBA.

Laporan lengkap tersedia di www.globalsportssalaries.com

Laporan survei ini mencatat bahwa NBA tetap menjadi liga dengan bayaran tertinggi di seluruh dunia olahraga. Gaji dasar rata-rata para pemainnya hampir mencapai 6,7 juta paun musim ini. Selain itu, laporan ini juga mencatat jumlah kerumunan penonton stadion rata-rata di Premier League pada 2019/2020. Premier League berada di jalur untuk menjadi yang tertinggi dalam sejarah Inggris. Menurut sang editor laporan itu, Nick Harris, digadang-gadang Premier League akan memecahkan rekor yang pernah ada pada musim 1948/1949.

“Di zaman kejenuhan sepakbola, kelelahan pada pemilik yang sinis, perampasan aset, keserakahan agen yang merajalela, dan harga tiket yang sangat tinggi, banyak yang akan mencatatkan rekor sepanjang masa. Itu akan sangat luar biasa. Saya rasa Premier League pun demikian,” tutur Nick Harris dikutip dari The Guardian.

Premier League juga dinilai sangat sukses dalam menjual “produknya” ke luar negeri. Terdapat 1,4 miliar paun masuk ke kas mereka setiap tahun dari hak siar TV luar negerinya. Itu 600 juta paun lebih banyak dari saingan terdekatnya, yaitu La Liga. NBA adalah penghasil hak siar tertinggi ketiga dengan jumlah 360 juta paun. Sementara itu, Premier League menghasilkan sebagian besar 1,4 miliar paun dari penyiaran digital Cina PPTV, yang membayar 185 juta paun setahun, dan saluran AS NBC, yang menghabiskan 800 juta paun selama enam tahun untuk hak-hak tersebut.

Selain itu, para penyiar di Thailand, Malaysia, Singapura, Hong Kong, Skandinavia, Prancis, Timur Tengah, Amerika Selatan, dan Afrika Sub-Sahara juga masing-masing membayar puluhan juta paun per tahun untuk hak-hak Premier League. Dengan begitu, Premier League memang terbukti sangat sukses menjual “produknya” ke luar negeri. Sehingga, hak-hak luar negeri mereka menyumbang hampir 46% dari pendapatan penyiaran tahunan liga mereka yang jumlahnya sebesar 3,1 miliar paun per tahun.

Survei ini juga menemukan bahwa Premier League memiliki popularitas media sosial terbesar dari liga olahraga mana pun. Popularitas ini baik secara total maupun dengan rata-rata pengikut per klub. Ya paling tidak, Premier League hanya bersaing dan berbagi kehormatan sosial media dengan La Liga. Saat mengukur popularitas di Facebook, Instagram dan Twitter, semua urutan 10 besarnya adalah tim sepakbola, dan lima di antaranya adalah tim Premier League.

Sumber: Sporting Intelligence, The Guardian