Cristiano Ronaldo menanggung beban yang begitu berat setelah tiga bulan menjadi lelucon. Gara-garanya sepele. Ia belum mencetak gol dalam tiga pertandingan. Akan tetapi, buat Ronaldo, debut dan pertandingan-pertandingan awal, tak perlu ditandai dengan gol. Karena gol darinya akan hadir di waktu yang tepat.
Benar saja, momen tersebut muncul ketika Juventus menghadapi Sassuolo di pekan keempat Serie A. Tidak tanggung-tanggung, Ronaldo langsung mencetak dua gol yang menyegel kemenangan Juventus 2-1 atas kesebelasan yang dibesut Roberto De Zerbi tersebut.
Ada yang unik dari gol pertama Ronaldo tersebut. Gol tersebut dicetak pada tendangannya yang ke-28. Jumlah ini sama seperti ketika Ronaldo mencetak gol pertama untuk Real Madrid pada musim 2017/2018.
“Sangat jelas buat semua yang menyaksikan kalau Cristiano Ronaldo mulai frustrasi dengan paceklik gol di La Liga. Dan penyerang Portugal itu perlu 28 tendangan untuk akhirnya mencetak gol, menghadapi Getafe pada Sabtu,” tulis Marca pada 15 Oktober 2017.
Soal paceklik gol ini, tentu dengan pemain sekaliber Ronaldo, tidak ada yang percaya kalau ia tak akan mencetak gol dalam waktu yang panjang. Apalagi, menyaksikan performanya di Juventus memperlihatkan kalau Ronaldo amat mungkin mencetak gol dalam waktu dekat.
Gol pertamanya dicetak dengan mudah. Ia hanya menyentuh bola yang digambarkan oleh Tuttosport sebagai “mendorong ke gawang yang kosong dari jarak 30 sentimeter”. Menjadi bukan hal yang kebetulan kalau di tengah menanjaknya performa Ronaldo, ia kemudian mencetak gol kedua yang hadir 15 menit kemudian. Bagaimana ia mencetak gol? Tentu, dengan tendangan keras.
Namun, capaian Ronaldo jelas bukan kebetulan. Pasalnya, gagal mencetak gol dalam tiga pertandingan awal membuat pemain kelahiran 5 Februari 1985 ini menambah porsi latihannya. Ia bahkan meminta manajer Portugal, Fernando Santos, untuk tak memanggilnya pada jeda internasional pekan lalu demi menambah porsi latihan.
“Aku amat senang. Aku mengucapkan terima kasih buat rekan-rekan yang membantuku beradaptasi di liga ini. Ada sedikit keresahan setelah kepindahanku dari Italia,” tutur Ronaldo. “Kurang gol? Ini sepakbola, tapi kemenanganlah yang paling penting.”
Kenapa Juventus Percaya Ronaldo?
Usia Ronaldo sudah terbilang senja buat pesepakbola. Akan tetapi, mengapa Juventus mau mengeluarkan 100 juta Euro untuk Ronaldo? Tentu, ada banyak hal yang mesti diperhitungkan oleh Juventus. Hal ini diakui sendiri oleh Presiden Juventus, Andrea Agnelli.
“Ini adalah kali pertama tim komersial dan bagian olahraga Juventus bersama-sama membahas dan menakar biaya serta keuntungan [dari pembelian pemain],” ucap Agnelli. “Peluang dari Ronaldo sudah dilihat secara menyeluruh, dan itu masuk akal, baik di dalam maupun di luar lapangan.”
Soal performa di dalam lapangan, tanpa mengecilkan kesebelasan lain, Juventus sejatinya tak perlu Ronaldo. Skuat Juventus kala itu sudah kuat untuk kembali memenangi La Liga delapan kali secara beruntun. Akan tetapi, di Eropa lain lagi cerita. Sebanyak dua final mereka kalah dalam empat tahun terakhir. Di sisi lain, Ronaldo justru memenangi tiga final Liga Champions secara beruntun dalam tiga tahun terakhir!
Di luar lapangan, Juventus percaya kalau kehadiran Ronaldo bisa membuka peluang finansial yang lebih besar, yang disebut sebagai “the Ronaldo effect”. Kesebelasan besar pada umumnya bergantung pada model yang mengandalkan besarnya penggemar yang hadir ke stadion, serta bonus dari hak siar televisi. Sementara model baru, Ronaldo yang merupakan selebritas global diharapkan bisa menarik penggemar dan grup korporat ke Juventus, yang tentu berdampak ke hal lain, seperti penjualan merchandise hingga hak siar televisi.
Ronaldo Effect ini terlihat jelas dari bagaimana Juventus meningkatkan harga tiket musiman sebesar 30 persen. Padahal, pembicaraan soal Ronaldo masih jadi rahasia dewan klub. Hebatnya, sebanyak 29.300 tiket musiman langsung ludes terjual. Pun dengan merchandise, di mana kostum Ronaldo dijual senilai 154 euro, yang merupakan salah satu tertinggi di Eropa.
Kehadiran Ronaldo juga menambah nilai Juventus di tangan investor. Harga saham Juve meningkat dua kali lipat yang membuat nilai mereka mencapai 1,5 miliar euro sejak Juli 2018 lalu.
“Ronaldo membawa kualitas bintang yang sulit untuk dicari di olahragawan lain,” kata Co-founder Two Circles, Gareth Balch. “Dalam pemikiran sponsor, ada tingkat irasional yang hadir di setiap manusia, yang mana memiliki Ronaldo bisa mengangkat Juventus ke kelompok sepakbola yang mereka belum pernah di siut sebelumnya. Kalau dieksekusi secara tepat, Juventus, bisa mendapatkan keuntungan dari investasi ini.”
Gol sudah dicetak, kini tinggal seberapa banyak Ronaldo bisa memberikan trofi buat Si Nyonya Tua.