Everton mengumumkan bahwa mereka menderita kerugian hingga 111,8 juta paun dalam laporan keuangan untuk periode hingga Juni 2019 lalu. Namun, mereka menyebut akan tetap menjalankan klub secara berkelanjutan dalam hal finansial.
Everton sempat mencatat untuk senilai 30,6 juta paun pada 2017. The Toffees kemudian merugi pada 2018 senilai 13,1 juta paun. Premier League sendiri sudah memberi batasan rugi sebsear 105 juta paun selama tiga tahun. Saat ini, kerugian Everton mencapai 94,3 juta paun. Kerugian ini belum termasuk pengeluaran untuk biaya perawatan Goodison Park dan akademi klub.
Pemilik Everton, Farhad Moshiri, menghabiskan 450 juta paun untuk mendatangkan pemain serta mengganti empat manajer, sejak ia mengambil alih klub pada Februari 2016. Untuk urusan gaji pun Everton terbilang boros. Mereka menghabiskan 160 juta paun hanya untuk gaji pemain. Angka ini membuat rasio gaji-ke-pendapatan naik dari 77 persen pada 2018 menjadi 85 persen untuk musim lalu.
Hal ini sempat menghadirkan pertanyaan bagi para penggemar Everton. Mereka khawatir kalau klub hanya membakar uang sementara keuangan klub tidak sehat. Seperti halnya klub profesional, Everton mestinya menjaga arus kas mereka tetap berkelanjutan sehingga keuangan mereka tetap sehat.
Sejak diambil alih Moshiri, Everton seperti tak mengalami perubahan signifikan. Sejak musim 2014/2015 secara berturut-turut mereka menempati peringkat ke-11, ketujuh, kedelapan, dan musim lalu juga kedelapan.
Musim ini justru menjadi salah satu yang terburuk. Everton sampai harus memecat Marco Silva dan digantikan oleh mantan pelatih AC Milan, Real Madrid, dan Chelsea, Carlo Ancelotti. Hingga pekan ke-22, Everton hanya berada di peringkat ke-11, terpaut 11 poin di belakang Chelsea, yang menempati peringkat keempat.
Meski menderita kerugian yang cukup banyak, tapi secara utang, terdapat penurunan signifikan. Dalam pertemuan tahunan klub di Liverpool Philharmonic, Everton mengklaim utang mereka turun dari 65,7 juta paun ke 9,2 juta paun. Hal ini salah satunya karena naiknya pendapatan di bidang komersial senilai 40 persen.
CEO Everton, Denise Barrett-Baxendale, menyatakan, “Kami telah menyadari dan merencanakan dampak investasi pada profitabilitas jangka pendek kami dan ini merupakan bagian dari rencana bisnis jangka panjang yang berkelanjutan yang menunjukkan komitmen kami untuk beroperasi secara berkelanjutan secara finansial.”
Pendanaan untuk Stadion Baru Everton
Meskipun mendapatkan berita negatif soal laporan keuangan, tapi ada kabar baik buat klub yang berasal dari Merseyside tersebut. Saat pertemuan tahunan klub tersebut, Moshiri tak hadir. Menurut Barrett-Baxendale, ia tengah dalam negosiasi serius terhadap investor untuk pendanaan stadion baru mereka di Bramley-Moore Dock. Biaya pembangunan ditaksir mencapai 500 juta paun.
Ia pun mengungkapkan bahwa triliuner Rusia, Alisher Usmanov, telah membayar 30 juta paun untuk mengamankan opsi penamaan stadion tersebut nantinya. Saat ini, pembangunan stadion baru Everton masih berada dalam tahap perizinan. The Toffes berharap mereka akan mendapatkan izin tersebut musim panas ini, dan stadion beres dibangun pada 2023 mendatang.
Perusahaan Usmanov, USM Holding, saat ini sudah mensponsori lapangan latihan Everton di Finch Farm. Dengan investasi lanjutan baik dalam pembenahan skuat dan kenaikan pendapatan, Everton percaya mereka bisa bertarung di top-four Premier League maupun mendapatkan tempat di sepakbola Eropa.
“Kami bekerja tanpa lelah untuk menjadi klub yang cocok dengan yang terbaik di sepakbola dunia,” kata Barrett-Baxendale.
Kehadiran Carlo Ancelotti di Goodison Park memang mengejutkan dunia sepakbola. Melihat latar belakang kariernya, Ancelotti jelas akan menjadi tambahan besar buat Everton.
Ancelotti juga hadir di pertemuan tahunan klub. Bersama Director of Football Everton, Marcel Brands, keduanya turut berbicara di depan hadirin. Ancelotti, yang memenangi tiga gelar Liga Champions sebagai manajer, memuji ambisi klub. Ia pun menyatakan akan memaksimalkan kehadiran Duncan Ferguson sebagai pelatih untuk mendorong posisi timnya.
“Kami bisa memiliki ambisi besar, tapi kami harus tetap bersama dan itu memerlukan waktu. Gairah para penggemar harus kuat dan dalam hal koneksi antara suporter dan pemain itu amat penting,” ucap Ancelotti.
“Tujuannya adalah untuk menjaga semangat setiap pertandingan dan mencoba memainkan sepakbola yang lebih baik.”
“Aku menyukai pekerjaanku, aku tak suka ada di tempat kedua. Aku akan melakukan yang terbaik, setiap saat. Aku ingin punya hubungan langsung dengan klub, pemain, dan para penggemar,” tutup Ancelotti.