Beberapa musim belakangan, harga pesepakbola melambung tinggi dan gaji yang mereka dapatkan juga fantastis. Aman jika menyebut uang memberi pengaruh besar dalam bidang olahraga yang satu ini.
Beberapa atlet dengan gaji tertinggi berasal dari dunia sepakbola dan pemain mega bintang seperti Cristiano Ronaldo, Lionel Messi dan Neymar memiliki pendapatan sekitar Rp. 8 miliar dalam satu minggu. Namun, beberapa pemain tenar lainnya tak memiliki keberuntungan seperti nama-nama di atas dengan gaji yang kurang sesuai dengan pesona mereka di lapangan. Berikut adalah daftar pesepakbola dengan gaji yang terbilang tak sebanding.
- Chritian Eriksen (Rp. 1.3 M per minggu)
Pemain tim nasional Denmark ini merupakan salah satu pemain kunci yang dimiliki skuat Mauricio Pochettino. Eriksen menampilkan penampilan istimewa bersama Tottenham Hotspur dan membawanya finis di peringkat ketiga pada musim 2015/2016 dan kedua musim lalu.
Peraih pesepakbola terbaik tiga tahun berturut-turut ini hanya mendapat Rp. 1,3 milyar dalam satu minggu. Dalam rupiah mungkin ini terlihat besar. Namun dari segi kontribusi kepada tim, harusnya Christian bisa meraup lebih banyak dari rekan-rekannya seperti Moussa Sissoko dan Dembele. Dengan peran penting yang dilakoni Eriksen, seperti rival-rivalnya David Silva, Philippe Coutinho, Henrikh Mkhitaryan dan Eden Hazard yang memiliki pemasukan dua kali lipat dari gajinya saat ini.
- Marcus Rashford (Rp. 360 juta per minggu)
Manchester United memiliki satu pemain penting yang mampu mengubah keadaan, Marcus Rashford. Pada musim lalu, pemain asli Inggris ini menjadi salah satu andalan Jose Mourinho dan hal ini masih terus berlanjut sejauh musim ini berlangsung.
Dua musim lalu dia telah mencetak masing-masing delapan dan 11 gol untuk United. Musim ini, dia telah berhasil mengoleksi tiga gol sebagai pemain sayap kiri. Sebagai pemain yang memiliki kecepatan, dribel dan akurasi tembakan tingkat tinggi, Rashford telah menjadi bintang di Old Trafford.
Namun, saat ini dua hanya mendapatkan Rp. 360 juta per minggu dan hal ini dinilai tidak sebanding dengan pencapaiannya bersama Setan Merah. Beberapa pihak sependapat bahwa penyerang belia ini bisa disejajarkan dengan Ousmane Dembele dan Kylian Mbappe.
- Edinson Cavani (Rp. 2.06 M per minggu)
Sebagai salah satu ujung tombak tersubur di tanah Eropa, Cavani telah menciptakan 49 gol dari 50 pertandingan untuk PSG. Lincah, kokoh dan taktis, pemain timnas Uruguay ini sangat baik dalam memanfaatkan bola yang berada di kaki maupun kepalanya. Sejauh musim ini berlangsung, dia telah mencatatkan 17 gol dari 16 laga yang dilakoninya.
Saat ini gaji yang Cavani peroleh hanya sebesar Rp. 2.06 M per minggu dan angka ini masih jauh dari cukup untuk disebut sebagai sebuah penghargaan bagi contributor utama klub ibukota Perancis ini.
Dengan adanya Neymar dan Mbappe dalam satu tim yang sama, bisa jadi beberapa masalah terjadi sebagai akibat perbandingan pemasukan yang timpang seperti rumor kepergian dan performa yang tak konsisten.
- Isco (Rp. 1.2 M per minggu)
Pemain yang dianugerahi sebagai European Golden Boy pada tahun 2012 ini dianggap sebagai salah satu gelandang menyerang terbaik di Eropa dan bahkan dunia. Isco membawa bakatnya dalam sepak bola sejak dia lahir dengan kemampuannya dalam menembus pertahanan lawan.
Selain itu, dia juga mampu mengirim bola kepada rekan-rekannya di lapangan baik pada jarak jauh maupun dekat. Berkat kemampuannya, dia telah membantu Real Madrid mengangkat tiga trofi Liga Champions dalam empat tahun.
Isco, 25, masih memiliki peluang untuk berkembang di masa depan. Fakta bahwa dia hanya mendapat Rp. 1.2 M per minggu merupakan sebuah kejutan besar mengingat El Real merupakan salah satu klub raksasa di dunia.
Ini bukan angka yang tinggi, namun bila dibandingkan dengan Jesse Lingard maupun Raheem Sterling, angka itu masih tidak mendekati. Klub ibukota tersebut seyogyanya mampu memberi penghargaan yang lebih sesuai.
- Delle Ali (Rp. 897 juta per minggu)
Alli merupakan salah satu bagian dari masa depan tim nasional Inggris dan salah satu gelandang terbaik yang pernah dilahirkan di tanah sang ratu. Masih berusia 21 tahun, dia telah memenangkan PFA Young Player of the Year dan mendapat sebuah tempat dalam Premier League’s PFA Team of the Year.
Muda, cepat, dan pintar, untuk menelisik ke daerah yang mengancam lawan. Real Madrid pernah merasakan tajamnya insting pemuda ini dalam perhelatan Liga Champions minggu lalu. Selama dia tercatatkan sebagai anggota resmi tim senior Spurs, dia telah mencetak 39 gol.
Dengan usia yang jelas masih bisa berkembang dan perbandingan gaji kebanyakan pemain lain, Rp. 897 juta per minggu mungkin masih terbilang rendah. Penting bagi Danieil Levi untuk mengamankan penyerang belia itu dari godaan tim lain degan memperbarui kontraknya.