Golden Foot, Penghargaan Individu Sepakbola Tanpa Monopoli

Ada banyak penghargaan individu yang bergengsi dalam dunia sepakbola. Salah satunya yang paling terkenal tentu saja FIFA Ballon d’Or, penghargaan pemain terbaik dunia yang sejak 2010 lalu telah digabungkan antara FIFA World Player of the Year dari FIFA dan Ballon d’Or dari majalah sepakbola Prancis, France Football.

Sebenarnya, madih ada banyak lagi penghargaan pemain terbaik bagi para pesepakbola. Dari sekian banyak itu, ada pula satu yang menarik, yakni penghargaan Golden Foot; yang dipersembahkan setiap menjelang akhir tahun, antara September dan Oktober sejak 2003 lalu.

Dikutip dari laman Wikipedia, Golden Foot merupakan penghargaan sepakbola internasional yang diberikan kepada para pemain dengan prestasi atletik baik sebagai individu maupun bagian dari tim dan kepribadian yang menonjol.

Menariknya, penghargaan ini hanya bisa diraih oleh pemain aktif yang sudah berusia minimal 29 tahun, dan hanya dapat memenangkannya sekali. Dengan begitu, tak akan pernah ada satu pemain terhebat pada masanya yang akan bisa memonopoli penghargaan Golden Foot ini; seperti yang sering terjadi pada penghargaan lainnya, termasuk FIFA Ballon d’Or.

Setiap tahun akan ada 10 pemain yang menjadi nominator, hasil pilihan dari sebuah panel wartawan internasional. Kemudian, setiap orang pun dapat memberikan suaranya melalui poling secara online pada laman resmi penghargaan ini, GoldenFoot.com, hingga satu pemain dengan suara terbanyak terpilih sebagai peraih Golden Foot.

Sang pemenang penghargaan berhak membuat cetakan telapak kakinya pada ‘The Champions Promenade’ di kota Larvotto, tepat di pinggir laut Kerajaan Monako. Penghargaan ini memang diselenggarakan di Kerajaan Monaco sejak berkuasanya Pangeran Albert II.

Penghargaan Golden Foot sendiri diciptakan Antonio Caliendo, seorang agen pemain yang pernah jadi penguasa klub London Queens Park Rangers, dan kini klub Italia Modena FC, seperti dilansir dari GoldenFoot.com. Sebagai penyelenggara, diinisiasi oleh World Champions Club, organisasi yang didirikannya.

Setiap tahun, penyelenggaraan Golden Foot diawali dengan konferensi pers, di mana Caliendo juga mengumumkan empat pemain legendaris terpilih, sebelum seremonial Golden Foot saat pemenang meletakkan ‘jejak kaki emas’ pada ‘The Champions Promenade’, di kota Larvotto.

Selain itu, pada acara Gala Night yang digelar di Hotel de Paris, di mana pemenang Golden Foot akan diumumkan sebelum membuat ‘jejak kaki emas’, penyelanggara penghargaan ini juga melakukan lelang amal untuk mengumpulkan dana sosial.

Momen penggalangan dana amal ini mulai ada sejak 2009, atau pada edisi ketujuh Golden Foot yang ketika itu dimenangkan legenda Brasil Ronaldinho saat masih membela AC Milan. Dana sosial ini kemudian dikelola Charity Stars, sebuah organisasi amal resmi dari Golden Foot, yang digunakan untuk memerangi penularan AIDS di seluruh dunia.

Bicara soal pemenang Golden Foot, legenda Italia Roberto Baggio tercatat sebagai peraih pertama penghargaan ini pada 2003. Menariknya, dia menerima penghargaan ini dalam usia 36 tahun; usia yang terbilang sudah lanjut bagi para pesepakbola.

Bukan pula saat masih berseragam Juventus, Milan, atau Inter Milan; tiga klub raksasa Negeri Pizza yang pernah diperkuatnya; melainkan saat bermain untuk Brescia di penghujung karirnya sebelum pensiun pada usia 37 tahun, setahun setelah menerima Golden Foot. Saat itu, performa Baggio memang masih tetap menawan di Serie A Italia.

Tak hanya Baggio, sejumlah peraih Golden Foot lainnya juga ada yang berasal dari klub-klub gurem. Tiga klub asal Turki yang tercatat tak banyak berprestasi di level internasional ikut mengirim wakil dalam daftar pemenang penghargaan ini.

Namun, ketiga pemain tersebut memang layak disebut sebagai yang terbaik. Mereka adalah Roberto Carlos pada 2007 saat bermain di Fenerbahce, Didier Drogba (Galatasaray) pada 2013, dan Samuel Eto’o (Antalyaspor) pada 2015. Sedangkan Gianluigi Buffon yang menerimanya pada 2016 lalu, menjadi kiper pertama yang mampu meraih Golden Foot.

Pada edisi 2017 ini, 10 nominator pun sudah ditentukan; Cristiano Ronaldo dan Sergio Ramos (Real Madrid), Lionel Messi dan Luis Suarez (Barcelona), Iker Casillas (Porto), Manuel Neuer dan Arjen Robben (Bayern Muenchen), Thiago Silva (Paris Saint-Germain), Yaya Toure (Manchester City), dan Andrea Pirlo (New York City FC).

Jika melihat pada sejarah penghargaan ini, maka bukan tak mungkin nama terakhir akan memenangkannya, meskipun sudah berusia 38 tahun dan bermain di luar Eropa. Namun, bisa saja pula nama pertama yang akan memonopoli Golden Foot, setelah dia juga merebut UEFA Best Player in Europa 2017 dan jadi kandidat kuat peraih FIFA Ballon d’Or 2017. Kita tunggu pengumuman sang pemenang di Meridien Beach Plaza Hotel pada 7 November 2017 mendatang.