Istilah yang Biasanya Ada di Kontrak Pesepakbola

Menurut Aun Rahman di Youtube Ligalaga, kontrak pesepakbola tergantung dari individu dan klubnya. Ada yang ringkas dan sederhana, tapi tak sedikit yang rumit dan tebal.

Ada sejumlah istilah yang biasanya ada di kontrak pesepakbola. Berikut kami sajikan untuk Anda.

Full Time/Part Time

Full Time Contract menandakan bahwa si pemain dikontrak secara penuh untuk menjadi pesepakbola. Biasanya tipe kontrak seperti ini melarang sang pemain untuk bekerja di bidang lain, dengan beberapa pengecualian. Misalnya, menjadi endorser produk tertentu atau tampil dalam program televisi atas seizin klub.

Kontrak berjenis “Part Time” atau paruh waktu biasanya dilakukan oleh kesebelasan amatir atau semi-profesional. Para pemain dengan kontrak macam ini biasanya tidak menghabiskan seluruh hari dalam kontraknya untuk berlatih dan bertanding. Ada yang hanya dikontrak untuk bertanding, dan beberapa hari untuk berlatih.

Salah satu contohnya terlihat ketika Tottenham Hotspur menjamu kesebelasan Marine di Piala FA. Marine AFC merupakan kesebelasan divisi kedelapan Liga Inggris. Di Inggris, mulai dari Divisi kelima merupakan kompetisi semi-profesional. Sehingga wajar kalau para pemainnya juga punya pekerjaan di luar sepakbola.

Expiry Date

Merupakan masa berakhirnya kontrak sang pemain. Lewat Aturan Bosman, pemain berhak melakukan negosiasi dengan kesebelasan lain enam bulan sebelum kontraknya berakhir. Ia berhak pindah dengan bebas transfer di akhir musim.

Baca soal Aturan Bosman di sini.

Free Agent/Free Transfer

Free Agent merupakan istilah ketika pemain kontraknya habis dan tak terikat dengan klub manapun. Karena Aturan Bosman, pemain dengan sisa enam bulan kontraknya dianggap sebagai “Free Transfer” karena ia berhak pindah di musim selanjutnya tanpa biaya transfer.

Youth Contract

Aturan ini bisa berbeda di setiap negara. Di Inggris, kesebelasan baru bisa menawarkan kontrak profesional saat si pemain berusia 17 tahun. Di bawah itu, pemain hanya bisa diikat lewat Youth Contract.

Biasanya ada batasan gaji yang diterima pemain lewat Youth Contract dan tentu saja menyehatkan kondisi finansial klub. Akan tetapi pemain dengan status Youth Contract bisa direkrut kesebelasan lain yang menawarkan mereka kontrak profesional di kemudian hari. Klub pemilik pemain akan mendapatkan uang kompensasi atas transfer ini.

Loan Offer

Mengapa klub meminjam pemain? Alasannya biasanya ada dua: (1) Tidak mampu membayar transfer, dan (2) mengetes sebelum dibeli permanen.

Buat klub dengan kondisi finansial tak stabil meminjam pemain berkualitas adalah pilihan logis. Sementara itu, klub yang dipinjamkan juga dapat untung kalau si pemainnya mendapatkan menit bermain yang tidak didapatkan di klub tersebut.

Trial Contract

Trial merupakan saat klub menawarkan pemain untuk dites sebelum keluar keputusan apakah dikontrak atau tidak. Masa trial bervariasi mulai dari beberapa hari sampai beberapa pekan.

Biasanya trial dilakukan untuk pemain yang kemampuannya masih belum jelas sehingga perlu dinilai ulang oleh tim pelatih. Yang jelas, Zlatan Ibrahimovic tidak ke Arsenal karena Zlatan tidak ikutan audisi.

Undisclosed Fee

Ini merupakan klausul di mana biaya transfer pemain tidak boleh disebarluaskan oleh klub penjual maupun pembeli. Ada banyak alasannya, seperti untuk meringankan beban si pemain dari tekanan akibat biaya transfer tinggi, dan yang ilegal adalah untuk mengemplang pajak.

Buat klub profesional, undisclosed fee menjadi tidak relevan apabila mereka membikin laporan keuangan, karena pengeluaran untuk membeli pemain tersebut bisa ketahuan di sana.

Release Clause/Buy-Out Clause

Klausul ini lumrah di Spanyol. Seorang pemain diikat dengan klausul pelepasan. Fungsinya adalah mempersilakan sang pemain pergi, asalkan ia membayarkan nilai yang tercatat dalam klausul pelepasannya tersebut.

Buat klub ini memberikan “batas atas” bagi kesebelasan lain yang ingin merekrut pemainnya. Misalnya, Atletico Madrid menyiapkan klausul pelepasan senilai 100 juta buat Antoine Griezmann. Ini membuat klub peminat mau tak mau mematok batas atas di 100 juta dan tak akan menawar terlalu rendah dari angka itu.

Buy-out Clause biasanya diminta oleh si pemain, karena menjadi tidak logis bagi klub untuk menyertakan klausul ini. Misalnya begini. Barcelona memasan klausul pelepasan untuk Lionel Messi senilai 20 juta euro pada 2002. Lantas, pada 2005, nilai jual Messi sebenarnya ada pada 50 juta euro. Ini bikin Barcelona akan merasa “rugi” karena naiknya nilai dari si pemain karena klub lain memilih membayar biaya pelepasan.

Kalau buy-out clause diaktifkan, maka klub pemilik si pemain tak boleh menolak transfer tersebut.

Buy-back Clause

Kalau klausul pelepasan biasanya diminta oleh pemain, klausul pembelian kembali justru sebaliknya. Biasanya, klub yang menaruh klausul ini percaya kalau si pemain punya potensi besar di kemudian hari, sehingga mereka bisa merekrut si pemain dengan harga yang sebelumnya ditetapkan.

Misalnya, Manchester United menjual Memphis Depay ke Lyon dengan buy-back clause senilai 20 juta euro. Apabila ada klub lain yang tertarik membeli Depay senilai 30 juta euro, tapi Lyon harus menerima tawaran United yang hanya senilai 20 juta euro, sesuai kesepakatan klausul tersebut.

Sell-on Clause

Sell-on clause merupakan klausul di mana klub penjual berhak mendapatkan sekian persen dari penjualan kembali sang pemain oleh klub pembeli. Biasanya digunakan dalam bentuk prosentase.