Di sepakbola, ketika wasit meniup peluit, waktu tak ikut berhenti. Ini berbeda dengan di bola basket. Di mana ketika bola keluar, atau wasit meniup peluit, maka waktu ikut berhenti. Karena itu, pertandingan sepakbola tidak benar-benar dimainkan selama 90 menit, tetapi kurang dari itu.
Waktu yang terbuang di setiap babak, dikonversi lalu ditambahkan di akhir 45 menit. Ini yang kita kenal dengan istilah injury time.
Apa Itu Injury Time?
Injury time atau dikenal juga dengan stoppage time, merupakan waktu yang ditambahkan di akhir setiap babak. Waktu yang ditambahkan ini merupakan waktu yang hilang di setiap babak ketika bola tak dimainkan.
Cedera, perayaan gol, pelanggaran, argumen, hingga menyiapkan tendangan bebas, bisa membuat pertandingan terhenti. Namun, waktu tak ikut berhenti seperti halnya di NBA atau NFL.
Berapa Lama Injury Time?
Tentu durasi injury time tergantung dari apa yang terjadi di lapangan. Biasanya, untuk pertandingan tanpa kejadian besar macam gol atau insiden, wasit akan memberikan satu sampai dua menit.
Ini yang menjadi alasan mengapa injury time di babak pertama biasanya lebih sebentar ketimbang di babak kedua. Soalnya, di babak kedua umumnya terjadi lebih banyak hal di atas lapangan, seperti gol maupun pelanggaran.
Wasit juga punya peran penting untuk memutuskan berapa lama waktu yang digunakan. Soalnya, waktu yang terbuang, apabila diakumulasikan, sulit untuk tepat satu menit atau tiga menit misalnya. Bisa saja totalnya 47 detik atau 2 menit 2 detik.
Selain itu, wasit juga bisa meniup peluit lebih cepat apabila pertandingan di luar batas, misalnya pertandingan jadi kelewat keras atau ada indikasi penonton yang akan menyerbu ke lapangan. Namun, membuang waktu di injury time membuat wasit pun bisa mengakhiri pertandingan lebih lama.
Bagaimana Cara Menentukan Injury Time?
Tidak ada aturan khusus soal bagaimana injury time ditentukan. Namun, biasanya ini dilakukan oleh wasit keempat. Selain memberikan opini buat wasit utama, menjelaskan keputusan pada kedua manajer, dan mengecek pergantian pemain, wasit keempat juga biasanya memegang stopwatch. Saat pertandingan berhenti, wasit keempat akan menyalakan stopwatch tersebut dan menghitung waktu yang terbuang.
Di akhir babak, ia akan berkomunikasi dengan wasit utama untuk memberi informasi soal waktu yang terbuang. Lalu, diputuskan berapa menit waktu akan diberikan di injury time.
Namun pola ini tidak selalu sama. Sejumlah wasit memilih menggunakan pendekatan yang lebih pasti. Misalnya, 45 detik sampai semenit buat perayaan gol, lima sampai 10 menit buat pelanggaran, 15 sampai 30 detik buat pergantian pemain, semenit buat cedera yang memerlukan perawatan, dan hal semacam itu.
Metode ini memang tidak selalu akurat ketimbang dengan menggunakan stopwatch. Namun, bisa jadi lebih mudah buat wasit untuk menghitungnya secara langsung di kepala mereka.
Intinya, jumlah yang diberikan saat injury time tergantung pada wasit itu sendiri. Bagaimana pun metode yang dilakukan, wasit lah yang memutuskan.
Sumber:SB Nation.