Memahami Pentingnya Karim Benzema

Karim Benzema mungkin tak setajam Robert Lewandowski, tak dikejar-kejar klub besar pula macam Erling Halaand. Namun, ia punya dampak amat besar di lini serang Real Madrid.

Di Madrid, Benzema seolah tenggelam oleh nama besar Cristiano Ronaldo dan Gareth Bale. Padahal, rekan setimnya, Luka Modric, mengapresiasi betul apa yang dilakukan Benzema di atas lapangan. Modric juga menyebut kalau Benzema tak mendapatkan penghargaan yang cukup atas aksinya di atas lapangan.

“Aku pikir orang-orang tak menyadari betapa bagusnya dia. Mereka tak sadar betapa pentingnya Benzema buat tim kami,” kata Modric.

Lantas sebagus apa Benzema?

Kalau melihat rataan gol, Benzema memang naik turun. Misalnya, dari 12 musimnya di Real Madrid, hanya tiga musim ia mencetak di bawah 20 gol. Di La Liga, capaian terbaiknya hadir di musim 2015/2016 dengan mencetak 24 gol. Namun, dua musim kemudian, ia justru cuma mencetak lima gol di liga. Padahal, ia diturunkan di 32 pertandingan liga. Apa yang terjadi?

Kalau hanya berkaca pada statistik, di musim 2017/2018, Madrid mencetak 94 gol di liga. Artinya, lima gol adalah jumlah yang sangat sedikit, apalagi buat seorang striker sekaliber dia.

Pandangan ini akan berubah kalau melihat capaian gol Ronaldo dan Gareth Bale. Ronaldo mencetak 26 gol di La Liga dan 44 gol di semua kompetisi. Sementara Bale mencetak 16 gol di La Liga dan 21 gol di semua kompetisi. Dari sini saja bisa terlihat kalau 60 gol Madrid dicetak oleh Bale dan Ronaldo. Lalu, di mana peran Benzema?

Pada 2015, Ventakesh W.S. dan Karthigeyan K. dari Outside of the Boot memberi analisis penampilan Benzema dan pengaruhnya terhadap Ronaldo. Analisis ini berdasarkan pertandingan Madrid tanpa dan dengan Benzema saat menghadapi lawan yang sama.

Dari analisis tersebut terlihat kalau Ronaldo punya kecenderungan untuk melepaskan tembakan, tak peduli ada Benzema atau tidak. Yang jelas membedakan adalah soal akurasi tembakan. Dengan Benzema, 50 persen tendangan Ronaldo mengarah tepat sasaran, sementara tanpa Benzema, angkanya menurun menjadi 32,6 persen. Apa yang dilakukan Benzema?

Di Madrid, Benzema diturunkan sebagai penyerang tengah, diapit oleh dua pemain sayap, yang salah satunya diisi oleh Ronaldo. Pergerakan Benzema membuat bek lawan mendekat kearahnya dan membuka ruang serta memberi waktu bagi Ronaldo untuk melepaskan tembakan dengan akurat. Tanpa Benzema, bek lawan akan memilih menutup ruang tembak CR7, yang membuat akurasi tembakannya menurun drastis.

Dengan Benzema, Ronaldo juga mencetak lebih banyak gol. Ini menjadi konsekuensi logis dari akurasi tendangan sang pemain yang dibahas sebelumnya. Dengan Benzema saat menghadapi lawan yang sama, Ronaldo mencetak 11 gol dan tujuh di antaranya dari situasi open play. Sementara tanpa Benzema, CR7 mencetak lima gol dan hanya dua yang dari open play.

Bagaimana Benzema melakukannya?

Saat melancarkan serangan cepat, bola akan diarahkan pada Benzema. Ketika ia menahan bola, bek lawan akan mendekat ke arahnya. Ini membuat Ronaldo bisa mencari ruang untuk mendapatkan bola serta melepaskan diri dari penjagaan bek. Ini pula alasan mengapa gol dari open play lebih banyak terjadi saat Benzema main.

Tanpa Benzema, serangan Real langsung diarahkan pada Ronaldo. Hal ini membuat Ronaldo kesulitan mencari ruang untuk diberikan umpan, karena bek sudah pasti menjaganya dengan ketat. Tanpa Benzema, Ronaldo menjadi penyerang tunggal dan akan lebih mudah diisolasi permainannya, sehingga Real Madrid akan kesulitan mencetak gol.

Benzema berperan penting bagi Ronaldo, sepenting Ronaldo untuk Real Madrid. Ronaldo memang lekat dan sinonim dengan gol. Akan tetapi, ia perlu pemain lain, seperti Benzema, yang mau melepaskan egonya demi kepentingan klub. Hasilnya tentu akan berbeda, misalnya, kalau lini serang Madrid diisi Anthony Martial, Romelu Lukaku, atau Robert Lewandowski, misalnya.

Setiap pemain punya ciri khas dan fungsinya sendiri, termasuk Benzema di Real Madrid. Ketika masih ada Ronaldo, ia berperan penting di lini serang, bukan untuk mencetak gol, tapi memberi kesempatan pada Ronaldo untuk membawa Madrid memenangi pertandingan.

Di musim ini, tidak ada Ronaldo, sementara Bale tak jarang dicadangkan. Madrid biasanya menurunkan Vinicius Junior di sayap kiri. Tak jarang Benzema juga diduetkan Eden Hazard sebagai striker. Hasilnya adalah dari lima pertandingan di La Liga, Benzema berhasil mencetak enam gol!

Ini membuktikan kalau Benzema bukan cuma bisa melayani, tapi juga menjadi striker yang sesungguhnya: mencetak gol!

Sumber: Outside of the Boot